Yang perlu dicatat adalah sebelum pertemuan ini dimulai, kepala delegasi dan Liu Zhenmin, Wakil Menlu Tiongkok mengatakan bahwa penghiburannya mencakup banyak hal, dan akan mencakup semua masalah maritim yang dihadapi kedua negara, termasuk Pengembangan Sumber Daya Alam.
Liu Zehnmin mengatakan: "Ketika menyinggung soal sumber Migas, pendirian Tiongkok selalu jelas---kami (Tiongkok) berharap sebelum negara kita menyetujui metode akhir untuk menyelesaikan isu-isu maritim, kita dapat melakukan pengembangan bersama---kerjasama energi antara Tiongkok dan Filipina yang bermanfaat bagi kita kedua negara."
"DOC" telah menyesuaikan perilaku kedua negara. Ini memiliki arti penting bagi kedua negara menggunakan negosiasi langsung dan bilateral untuk menyelesaikan masalah. Selain itu kita juga bisa melihat preseden Tiongkok dan anggota ASEAN lainnya yang berhasil menggunakan semangat pemandu "DOC" untuk menangani perbedaan. Â Misalnya tentang isu antara Tiongkok dan Vietnam untuk penggambaran batas di luar Teluk Beibu (the outer Beibu Gulf /) yang berhasil diselesaikan melalui negosiasi bilateral. Hal ini juga memecahkan masalah perselisihan antara Tiongkok dan Vietnam mengenai zona ekonomi di luar Teluk Beibu. Ini sebuah kasus yang diselesaikan secara kedewasaan.
Dari "DOC" ke "COC" yang tampaknya hanya perbedaan huruf sebenarnya memiliki kepentingan politik yang kaya, dan pengaruh mendalam pada situasi masa depan dan internasional di kawasan ini.
Berapa lamakah proses dari "DOC" ke "COC" ? Berapa peluang yang akan ada, dan berapa banyak keraguan dan tantangan yang harus dihadapi?
Marilah kita lihat suasana dan situasi nelayan yang terjadi di LTS sekitar kepulauan Nasha dan Huangyan perbatasan Tiongkok-Filipina.
Seperti yang kita ketahui, pada bulan April, 2012, pernah ada kebuntuan antara kapal Perikanan Tiongkok dan kapal fregat Angkatan Laut Filipina.Tapi kini situasinya sungguh berbeda.
Ada seorang Jurnalis Reuters-Inggris melaporkan secara ekslusif tentang lokasi ini pada 9 April lalu: "Tidak ada ketegangan, tidak ada konfrontasi. Kita bisa melihat kapal-kapal ini (nelayan) juga berdampingan dengan kapal nelayan Filipina, dan bahkan mereka melakukan perdagangan barter."
Orang bisa melihat enam kapal Penjaga Pantai Tiongkok yang menjaga ketertiban di perairan dekat Pulau Huangyan, sejak Oktober tahun lalu, Tiongkok telah mengizinkan beberapa nelayan Filipina ke perairan dekat Pulau Huangyan untuk memancing/menangkap ikan.
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa  sejak Oktober tahun lalu, Tiongkok telah mengizinkan beberapa nelayan Filipina ke perairan dekat Pulau Huangyan untuk memancing/menangkap ikan.
Saat ini, nelayan Filipina dan nelayan Tiongkok berkumpul dalam persahabatan di dekat Pulau Huangyan karena mereka semua memancing di perairan ini, dengan proporsi 1:10.