Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Pasangan Suami Istri Curie" Tiongkok Qiang Sanqiang dan He Zehui

3 Juni 2017   08:24 Diperbarui: 3 Juni 2017   12:15 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa Dimulai Saling Kenal

Bagaimana Qian Sanqaing dan He Zehui bisa saling kenal dan menjadi “Pasangan Suami Istri Curie” Tiongkok dalam dunia nuklir?

Maka perlu kita mengenang kembali pada halaman kampus Qinghua. Pada tahun 1932, Qian Sanqiang dan He Zehui dua-duanya berprestasi baik sehingga lolos seleksi dan diterima di Fakultas Fisika Universitas Qinghua. Mereka menjadi sekelas dengan mahasiswa sekelas lainnya yang datang dari segala penjuru Tiongkok.

Tahun itu siswa yang ikut serta seleksi untuk masuk fakultas fisika ada ratusan, tapi akhirnya yang diterima hanya 28 siswa. Diantaranya 10 orang siswa wanita. Maka Qian Sanqiang dan He Zehui berkenalan di kampus Universitas.Qinghua, dan sama-sama satu angkatan menempuh kuliah selama 4 tahun.

He Zehui lahir di Suzhou, Jiangsu (江苏苏州), dari keluar sarjana dan berpendidikan. Nenek dari ibu He Zehui—Xie Zhangda (谢长达) pendiri Sekolah Menengah Perempuan di Suzhou yang pertama, dan sekaligus menjadi kepala sekolah di sekohan tersebut. Ayah He Zehui---He Deng(何澄) pernah kuliah ke Jepang. Jadi He Zehui dibesarkan dikeluarga yang berlatar belakang pendidikan demikian.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China
Bagaimana sikap Qian Sanqiang terhadap He Zehui? Kita bisa melihat catatan kenangan masa lalu dia, dalam salah satu tulisannya ada dituliskan sebagai berikut: Siswa perempuan ini yang datang dari kota taman Shuzhou, Jiangnan (江南园林诚苏州) sifatnya lembut, tenang, sederhana, tenang, cantik dan pandai. Benar-benar berkesan pada saya.  


Tapi pada saat mereka sekelas dan pada masa kuliah, mereka berdua tekun belajar belum ada perasaan untuk bercinta. Qian Sanqiang selalu sibuk dan antusias dalam mengejar pengetahuan ilmiah dan sangat menyenangi dalam teknik praktikum serta menjadi favoritnya. Kemampuan untuk berpraktikum menjadi yang terbaik dalam kelasnya. Dan He Zehui terbaik dalam menganalsis teoritis, setiap kali ujian mendapatkan ranking atas.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China
Diatas ini adalah foto yang diambil saat mereka lulus jurusan fisika pada tahun 1936, yang dilingkari merah di barisan belakang di atas adalah Qian Sanqiang dan yang barisan depan adalah He Zehui. Pada lulusan waktu itu, He Zehui dan Qian Sanqiang dalam ujian teori kedua mendapat juara. Tapi kedua siswa yang prestasinya sama-sama terkemuka ini, setelah lulus nasibnya berbeda.

Qian Sanqiang terpilih oleh Lembaga Penelitian Ilmu Fisika Pemerintah KMT di Beiping (Beijing) untuk bekerja di lambaga ini dengan cepat telah berada diposisi terdepan dalam lembaga penelitian ini, setengah tahun kemudian dengan lancar lulus dalam seleksi untuk mendapat bea siswa untuk belajar ke Lab. Pasangan Little Curie di Paris, Prancis. Untuk melakukan penelitian S3 untuk mendapatkan gelar PhD.

Namun sang juara dalam analisis teoritis---He Zehui, karena seorang perempuan setelah lulus justru menganggur. Namun pada saat He Zehui sedang galau dan bingun, tersebar satu kabar gembira, Pemerintah Provinsi Shanxi (山西) mempunyai satu ketentuan, barangsiapa yang lulus dari Perguruan Tinggi Negeri dan sebagai warga dari Provinsi Shanxi, bisa mendapatkan 3.000 dollar pendanaan untuk belajar di luar negeri. He Zehui meskipun lahir di Shuzou, tapi domisili aslinya di Shanxi, Maka dia mendapat pendanaan (bea siswa) ini.  Maka He Zehui memutus untuk melakukan penelitian untuk meraih gelar PhD ke Jerman.

Tahun 1936, ketika negara Tiongkok dalam keadaan mulai krisis, berbekal perasaan patriotisme dan nasionalisme yang tinggi untuk membantu menyelematkan negara. He Zehui memilih Jerman untuk melakukan penelitian tentang “Exprerimental trajectory (Eksprimen Uji Balistik).”  Namun penelitian ini sangat sulit untuk bisa masuk, terlebih lagi bagi mahasiswa asing/luar negeri menjadi “pintu besi” yang sangat sulit diterobos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun