Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bapak Bom Atom Tiongkok Qian Sanqiang

29 Mei 2017   17:41 Diperbarui: 30 Mei 2017   03:16 2448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal ini terjadi karena hubungan mereka tidak hanya sebagai murid dan guru, tapi juga sebagai sahabat, ketika keempat orang mengangkat gelas toast, Irene mengatakan: “Kami menghormati peilihan kalian, mendukung kalian kembali ke ibu pertiwi.”

foto-kenangan-perpisahan-592bf9761eafbdc52a35b15d.png
foto-kenangan-perpisahan-592bf9761eafbdc52a35b15d.png
Sumber: CCTV China

Usai makan malam Qian Sanqiang dan pasangan Curie berfoto di halaman belakang rumah, foto ini menjadi sangat berharga. Dari foto tersebut terlihat ketiga wajah orang ini seperti galau, selain berperasaan senang akan kembali ke tanah air, dan juga sedih akan berpisah.

Saat akan berpisah, pasangan Curie dengan serius membuat satu Certificate of Authenticity (Sertifikat Keaslian) diberikan kepada Qian Sanqiang, dalam sertifikat tersebut hanya di tanda tangani kedua orang pasangan Curie saja.

Isi dari Serifikat ini : Kami tidak bicara berlebihan, selama 10 tahun, bekerja di lab kami dibawah bimbingan kerja kami, dia adalah yang terbaik.

Bukan itu saja, pasangan Curie masih memberikan suatu data nuklir yang sangat dirahasiakan dan paket radiasi nuklir (hitungan detail nuklir) kepada Qian Sanqiang, sambil mengatakan di kemudian hari, ini mungkin akan berguna.

1 Mei 1948, Qian Sanqaing dan istri He Zehui serta anaknya yang baru berunur 6 bulan berlayar pulang ke tanah air.

qian-kembali-ke-tana-air-592bf99dd77a61f9363977dd.png
qian-kembali-ke-tana-air-592bf99dd77a61f9363977dd.png
Sumber: CCTV China

Oktober 1948, Qian Sanqiang setelah tiba kembali ke rumahnya di Beijing, dia mengajar di alma-maternya Universitas Qinghua. Namun tidak lama setelah itu, dia mencari rektor Universitas Qinghua Mei Yiqi (梅貽琦), sekali lagi mengusulkan keinginannya untuk mengembangkan ilmu nuklir, tetapi sungguh diluar dugaan semangat yang mengebu-ngebu dari Qian Sanqiang ternyata usulannya total ditolak.

Mei Yiqi yang sebelumnya begitu bersikap aktif, dalam semalam menjadi adem. Tapi hal ini karena ada keterbatasannya. 1948 di kota kuno Beijing (sebelumnya disebut Beiping) sedang terjadi peralihan masa kuno dan modern, Qian Sanqiang mencari orang-orang yang bertanggung jawab, semua dari mereka sedang menghadapi tekanan, jadi terpaksa harus menolak usulan dan rencana Qian Sanqiang.

Maka Qian Sanqiang terpaksa mengerahkan semua kemampuannya untuk mendidik dan membina mahasiswa baru. Dia menyerahkan data nuklir yang sangat dirahasiakan dan paket radiasi nuklir kepada istrinya untuk disimpan baik-baik. Sambil menunggu saatnya tiba. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun