Jadi pengamat melihat untuk Timteng, Trump mengapa memilih Arab Saudi karena negara ini kaya dan punya uang. Trump membidik Arab Saudi dengan pertimbangan bagimana untuk bisa dapat keuntungan. Selain itu Arab Saudi memang telah membeli banyak senjata AS setiap tahun. Jadi tidak heran sebagai pebisnis ia secara realistik menjadikan hal ini sebagai keseluruhan dari kebijakannya. Dengan kata lain, Trump berharap bisa berinvestasi di kawasan ini, tapi investasinya tidak bisa datang tanpa harga---harus ada suatu produk. Arab Saudi tidak saja banyak uang dan bisa membawa keberuntungan dalam perdagangan dan kesepakatan, namun untuk masalah kesepakatan nukilir Iran, Arab Saudi dan Trump nampaknya memiliki pandangan yang sama.
Bulan Sabit Syiah
Di Timur Tengah, dimulai dari Iran, Irak dan Suriah ke Lebanon, dan terus ke tepi laut kekuatan Syiah telah membentuk wilayah kesatuan yang dikenal sebagai "bulan sabit Syiah yang baru." Karena itu, Iran juga telah melampaui Israel menjadi musuh nomor satu Arab Saudi.
Arab Saudi khawatir pengendoran sanksi akan menyebabkan Iran memiliki pengaruh yang lebih besar dan lebih berbahaya di Timur Tengah. Presiden AS Trump telah menyesalkan berkali-kali bahwa kesepakatan nuklir Iran adalah "kesepakatan mengerikan" yang "seharusnya tidak ditandatangani," dan bahkan mengatakan bahwa dia ingin membatalkan atau menegosiasi ulang.
Jika kita perhatikan Trump, dia mengujungi Arab Saudi terlebih dahulu, dengan pertimbangan karena hubungan AS-Arab Saudi selalu memiliki hubungan baik. Selain itu Arab Saudi dapat dilibatkan dalam dua misi yang telah diumumkan Trump---satu untuk menekan Iran, dan yang lain untuk membrantas “ISIS.” Keduanya ini terkait dengan Arab Saudi.
Permainan intrik antara kekuatan utama sering berkembang menjadi perang proxy. Jelas, harapan untuk menggunakan metode paling ekonomis untuk memperluas pengaruhnya di Timur Tengah --- Menemukan proxy adalah pilihan yang terbaik.
Pemerintahan Trump akan membentuk kembali wilayah hubungan kekuasaan Timur Tengah dengan caranya sendiri.
Sebagai kekuatan energi utama di dunia, dan negara dengan wilayah terbesar di Timur Tengah, Arab Saudi selalu memegang posisi penting dalam struktur kekuatan Timur Tengah. Secara politis dan religius, Arab Saudi bisa dianggap sebagai pemimpin negara Sunni di Timur Tengah. Secara ekonomi, Arab Saudi sering membantu negara lain. Secara militer, anggaran militer Arab Saudi pada tahun 2014, pengeluaran militernya adalah 80,8 miliar USD --- lebih tinggi dari Inggris, Prancis, India, dan Jepang --- menjadi yang tertinggi keempat di dunia. Pada tahun 2015, pengeluaran pertahanan nasional Arab Saudi mencapai 87,2 miliar USD - menjadi yang tertinggi ketiga di dunia
Dalam Medan Perang Yang Utama Man Behid The Gun
Meskipun pesawat Arab Saudi sangat maju dibandingkan dengan negara-negara regional lainnya, dan kendaraan lapis baja daratnya juga sangat maju, dan ini semua adalah senjata tempur utamanya, tapi dalam medan perang sesungguhnya mereka tidak begitu efektif.