Saat ini 27 kota di Tiongkok telah mengembangkan jalur 51 “China-Europe train” yang menjangkau 11 negara Eropa dan 28 kota.
Kereta api berjalan pada Jalur Sutra Baru/Modern ini memberikan peluang bisnis bagi perusahaan-perusahaan di sepanjang Jalur Sutra ini.
Koridor Ekonomi Tiongkok-Paskistan yang dimulai dari Gwadar- Pakistan dan terhubung ke Jalur Sutra di Utara dan Jalur Sutra Maritim di selatan.
Selama beberapa tahun terakhir ini, proyek-proyek untuk meng-upgrade Karakoram Highway, Peshawar-Karachi Highway, dan Lahore Orange Line Metro Train secara resmi dimulai pembangunannya. Pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara berturut-turut dan 9 proyek lainnya, proyek Pelabuhan Gwadar juga mengalami kemajuan positif.
Zafar Udin Mahmood, Ambassador of China-Pakistan Economic Corridor mengatakan: Kelompok evaluasi internasional Bank Dunia sangat optimis untuk ekonomi Pakistan. Tahun ini, saya melihat sebuah laporan dari Bank Dunia yang mengatakan bahwa PDB Pakistan bisa mencapai 4,5% tahun ini. Ini rekor sejarah yang belum pernah kita alami selama lebih dari satu dekade.
Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 yang dimulai dari Tiongkok dan berakhir di Eropa telah menjadi jalur perdagangan tersibuk di dunia. Tiongkok telah mendirikan 56 zona perdagangan dan kerja sama di lebih dari 20 negara sepanjang Belt and Road, dan menginvestasikan total lebih dari 18,5 milyar USD. Meningkatkan hampir 1,1 milyar USD dalam tarif dan memberi lapangan kerja 180.000 pada tuan rumah negara-negara.
Pengamat melihat jika bisa menyelesaikan lebih dari 10.000 pekerjaan, itu sesungguhnya merupakan fenomena sosial yang luar biasa. Bukan hanya masalah pekerjaan sederhana untuk beberapa ribu atau bahkan lebih dari 10.000 pekerja. Ini menyangkut 100.000 orang yang akan berubah karena ini berkaitan dengan kepentingan sosial.
“Belt and Road” adalah sebuah inisiatif untuk kerja sama yang dicetuskan Presiden Tiongkok Xi Jinping ada tahun 2013. “Belt/Sabuk” mengacu pada Sabuk Ekonomi Jalur Sutra, dan “Road/Jalan/Jalur” mengacu pada Jalur Sutra Maritim Abed ke-21 seperti yang telah dikemuka di atas.
Selama lebih dari tiga tahun, hasil “Belt and Road” telah melampaui ekspektasi, karena lebih dari 100 negara dan organisasi internasional telah merespons dan mendukung dengan positif, sementara lebih dari 50 negara telah menandatangani perjanjian kerja sama yang sesuai dengan Tiongkok. Bahkan, bagi negara-negara yang masih terjebak dengan turbulensi sekalipun seperti Afganistan, Syria, Libya, dan Yemen juga merespons secara positif.
Negara-negara yang berada dalam “Belt and Road” beberapa negara semula merupakan yang terpinggirkan oleh globalisasi. Sebagai contoh yang nyata, delapan negara dari sepanjang “Belt and Road” merupakan negara tertinggal, seperti Nepal dan Afganistan, negara-negara yang berpendapatan rendah, mereka jauh dari laut, jadi mereka selalu terpinggirkan.
Selain itu ada juga, 13 negara yang bukan anggota WTO dan 24 negara dengan indeks pembangunan manusia lebih rendah dari rata-rata global.