![pabrik-tua-satelit-dfh-i-3-5919a1fb0523bd900cc543d5.png](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/05/15/pabrik-tua-satelit-dfh-i-3-5919a1fb0523bd900cc543d5.png?t=o&v=555)
General assembly atau perakitan umum adalah kunci untuk mengintegrasikan berbagai komponen ke dalam satelit lengkap. Setiap kesalahna kecil akan menyebabkan operasi satelit menjadi tidak normal setelah memasuki ruang angkasa. Ada persyaratan ketat untuk pekerjaan perakitan ini dengan teknik yang canggih. Di pabrik yang tanpa perlengkapan AC dan pemurnian udara, banyak ahli dan peninjau dari dunia luar tidak percaya di tempat ini telah melahirkan satelit bumi buatan manusia.
Setelah mendekati hari peluncuran, banyak timbul pertanyaan apakah peluncur pertama Tiongkok “Long March 1” pada akhirnya dapat mendorong satelit ke ruang angkasa pada orbit yang telah ditentukan, pertanyaan tentang hal ini menjadi kunci keberhasilan atau sebaliknya proyek “651” ini akan gagal.
Di bawah kepemimpinan Qian Xuesen, program pengembangan satelit Tiongkok yang dimulai tahun 1965, maka diskusi program roket juga dimulai.
Gambar berharga ini secara khusus digambar oleh staf designer roket pada saat melaporkan gagasan design peluncur satelit kepada PM. Zhou Enlai.
![drawing-lm-1-5919a2275897733227f00915.png](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/05/15/drawing-lm-1-5919a2275897733227f00915.png?t=o&v=555)
Wei Houjian menceritakan: “Dongfeng 4” itu asalnya adalah rudal atau senjata. Tapi sekarang hulu ledaknya dilepas dari kepala roket tahap ketiga, yang biasa disebut payload, sebagai pengganti dari hulu ledak menjadi payload, dan menjadi peluncur.
Fang Xinhu (方心虎), sebagai perancang peluncur roket Long March 1, kini sebagai salah satu designer roket Long March, menceritakan: Roket peluncur terintegrasi. Bukannya roket tahap pertama dan kedua terbang sendiri. Tahap pertama dan tahap kedua terbang beserta tahap ketiga.
Wei Houjian mengatakan: Karena roket itu sendiri memiliki dua tahap, tapi masih belum mencukupi untuk mencapai ketinggian orbit untuk mendorong satelit keluar, maka tahap ketiga ditambahkan.
![dfh-i-lm-1-2-5919a275589773111cf00916.png](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/05/15/dfh-i-lm-1-2-5919a275589773111cf00916.png?t=o&v=555)
Atas dasar rudal jarak jauh “Dongfeng 4” , peluncur meroket satelit dan roket ketiga untuk fairing. Ketika roket pertama dan kedua melakukan relay flight dan mencapai jarak orbit terakhir, roket kecil tahap ketiga dinyalakan secara otomatis, dan mendorong satelit pertama tersebut dengan kecapatan kosmis untuk mencapai orbit.