Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rusia Berang terhadap AS Gara-gara Senjata Kimia dan Rudal Tomahawk Menyerang Syria

27 April 2017   12:22 Diperbarui: 27 April 2017   21:00 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehubungan dengan hubungan AS-Rusia saat ini, komentar dari Deuthshe Welle mengatakan: “Persahabatan Trump dan Putin mulai layu bahkan sebelum mekar.” Meskipun Trump terus menunjukkan persahabtatan dengan Putin sebelum ini, di lingkaran politik Washington bersikap keras terhadap Rusia selalu menjadi arus utama.

Walaupun biasanya Trump selalu bertindak atas kemaunnya sendiri, tapi kenaytaan tidak bisa melakukan apa yang dia suka dan maui.  Apakah  itu berarti bahwa AS dan Rsuia telah kembali ke jalan lama untuk meraih kemanangan seperti saat pemerintahan Obama? Apakah pintu yang tadinya terbuka kembali antara Rusia dan AS sudah benar-benar tertutup lagi?

Pada 7 April, setelah AS melakukan serangan militer terhadap Syria, Kemenhan Rusia mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan permintaan ke Pentagon melalui saluran militer dan diplomatik mengenai penutupan hotline komunikasi Syria antara Rusia dan AS.

Koalisi internasional pimpinan AS untuk mengalahkan “ISIS” mendirikan komunikasi hotline dengan Rusia pada bulan Oktober 2015, untuk menghindari konflik antara pesawat tempur di wilayah Syria. Mereka dua pihak melakukan konferensi video yang diadakan secara berkala untuk saling melapor pada situsi aktif mereka. Terakhir kali kedua pihak mengadakan konferensi video pada  bulan Maret.

Namun setelah itu, Tillerson mengatakan; Kitika tiitk panas krisis terjadi, saluran komunikasi antara AS dan Rusia masih terbuka.

Menutup hotline pertahanan nasional hanyalah sebuah isyarat simbolis. Ini memberi tahu mereka bahwa mereka tidak senang dengan tindakan yang mereka ajak bicara. Tapi AS dan Rusia masih merupakan dua kekuatan utama, jadi untuk masalah yang menyangkut kepentingan utama mereka, mereka harus berkomunikasi.

Sejak berakhirnya P.D. II, AS dan Uni Soviet berada dalam keadaan Perang Dingin. Setelah Uni Soviet bubar, AS dan Rusia memasuki keadaan “konflik tanpa darah” yang dipenui dengan kecurigaan dan pertengkaran. Tapi walaupun begitu AS dan Rusia memelihara banyak saluran komunikasi, mulai dari pejabat hingga kalangan sipil, dialog kongres, dialog komersial, dialog organisasi sosial, dan dialog budaya.

Tapi jika untuk jalur komunikasi antara AS dan Rusia, kita harus menyebutnya “hotline “ dua negara.

Ketika pada tahun 1962, pecah Krisis Rudal Kuba dan informasi tentang penangan rudal tersebut oleh pemimpin Soviet Nikita Khruschev hanya diberitakan dan diuraikan kepada AS hanya 12 jam setelah Moskow mengirimkannya, hal ini hampir menyebabkan kesalahan penilaian dari AS.

Tahun berikutnya, AS dan Uni Soviet menandatangani sebuah memorandum di Jenewa yang memutuskan untuk membentuk suatu sistem “hotline.”

Selama pemerintahan Putin, Rusia dan AS juga membentuk beberapa hotline baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun