TV Asahi menyiarkan: Awal Mei ini, pemerintah Jepang berencana untuk mengelar kapal paling canggih “Izumo” ke perairan Laut Tiongkok Selatan dan Samudra Hindia untuk jangka waktu tiga bulan.
Yokosuka adalah pangkalan dari “Izumo” berlabuh, dan setelah berangkat berlayar pada bulan Mei tahun ini, “Izumo” akan mengambil bagian dalam review angkatan laut internasional dan melakukan latihan militer bersama di Singapura pada pertengahan bulan itu, setelah itu akan berkunjung ke Indonesia, Filipina, dan Sri Lanka, sebelum pergi ke Pantai Malabar pada bulan Juli untuk mengambil bagian dalam latihan militer bersama AS-Jepang-India, setelah itu baru akan kembali ke Jepang pada bulan Agustus.
Laporan media Inggris mengatakan, ini adalah unjuk kekuatan terbesar AL Jepang yang telah dilakukan setelah P.D. II di kawasan ini.
Kunjungan kapal militer besar jelas merupakan tindakan diplomasi militer, yang merupakan tindakan efek gentar (deterrence) militer dan menampilkan kekuatan AL Jepang.
Nama “Izumo” adalah kapal perang terbesar yang masuk jajaran AL Jepang sejak setelah P.D. II. Kapal ini memiliki dek penerbangan lurus yang dapat membawa 14 heikopter, dan bisa dilakukan 5 helikopter take-off dan landing secara bersamaan Juga dapat membawa MV-22 “Osprey” pesawat angkut baru yang akan di-impor oleh Pasukan Darat Bela Diri Jepang (JDSDF) . Pesawat ini baik tonnase, tata letak dan fungsinya memiliki semua ciri-ciri kapal induk ringan.
Sejak konstitusi Jepang melarang Jepang utnuk memiliki persenjataan offensif, maka Jepang sengaja merancang “Izumo” yang dapat dianggap sebagai kapal induk kuasi (quasi-aircrafts carrier), sebagai desroyer atau kapal perusak. Namun “Izumo” cukup untuk misi kekuatan militer Jepang di luar wilayah Jepang sendiri.
Kapal “Izumo” dapat mengangkut sekitar 400 pasukan JSDF, dan 50 truk besar. Pesawat angkut MV-22 “Ospray” dan sistem anti-rudal “PAV-3” juga bisa dilakukan kapal ini.
Dengan melakukan beberapa refitting atau penambahan beberapa peralatan “Izumo” bisa menjadi kapal induk ringan. Jika AS setuju menjual F-35B ke Jepang, kapal ini bisa dengan cepat menjadi kekuatan tempur kapal induk.
Selain itu, dapat digunakan sebagai kapal perang komando untuk peperangan amphibi. Peralatan komando udara kapal ini sangat canggih. Pada saat yang sama juga merupakan destroyer anti-kapal selam. Helikopter yang dibawa sebagian besar juga berupa helikopter anti-kapal selam. Dapat membawa 10 sampai 20 helikopter anti-kapal selam, dan bisa dapat landing enam helikopter pada waktu yang sama. Sehingga dapat membentuk kapal induk yang cukup besar-besaran untuk anti-kapal selam.