Selama Konferensi Keamanan Munich tahun ini, politisi Jerman menekankan beberapa kali bahwa untuk menjaga nilai-nilai Barat pada umumnya, Jerman siap untk mengambil tanggung jawab dan memainkan peran utama. Kanselir Jerman Merkel menunjukkan dalam pidatonya bahwa Uni Eropa harus fokus pada tiga isu untuk masa depan: Menstabilkan mata uang bersama; Menjaga Perbatasan Eksternal; dan Mencari jalan untuk mengembangkan hubungan Uni Eropa-Rusia yang stabil.
Dalam pidatonya Merkel menegaskan: “Saya yakin selama ini, empat struktur umum multilateral internasioanl ini patut diperjuangkan, tapi kita harus meningkatkan itu semua pada semua posisi.”
Beberapa analis pecaya bahwa strategi aliansi AS secara bertahap akan hilang dan gagal. Karena di satu sisi perlu untuk mempertahankan kepentingan internasional, tapi di sisi lain ada kesulitan memenuhi berbagai “permintaan rasional” dari sekutu-sekutunya. Selain itu kekuatan AS kini mulai relatif menurun, kepentingan umum AS dengan sekutunya secara bertahap juga menurun.
Majalah AS “Foreign Policy” dalam satu akrtikel bertanya: “Apakah definisi dari ‘sekutu Amerika’? Artikel itu mengatakan, “Pada tingkat ideologis, sekutu adalah negara yang berbagi nilai-nilai Amerika, Taktis, sebuah sekutu itu berdiri dengan Amerika Serikat melalui beberapa konflik.”
Dari kondisi ini, kita dapat melihat disini, tidak banyak negara yang bisa benar-benar dianggap sekutu AS. Jadi, bagaimana aliansi akan dibentuk untuk bermanfaat dalam operasi sedang kekuatan AS sedang menurun?
Kesimpulannya, itu akan berharga bagi semua pihak untuk ‘wait and see’ apakah sekutu AS akan terus menjadi “pengganda” dari kekuasan AS seperti apa yang Obama gambarkan mereka dalam “era Trump” ini.
Sumber; Media Tulisan dan TV Luar dan Dalam Negeri: 1 | 2 | 3 |
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H