Berita dari New York Times 24 Januari 2017
Pada 20 Januari 2017, di Ibu kota AS Washingto D.C. Captitol Hill telah diadakan pelantikan Presiden Baru AS dari Republikan, Donald Trump, secara resmi dilantik sebagai presiden AS yang ke-45, dan sebagai urut-urutan kepresidenan AS yang ke-58.
Keluarga Trump, Mr. Dan Mrs. Obama, Bill Clinton dan kandidat dari Demokrat Hillary Clinton yang pernah menjadi lawan pemilu presiden, semuanya hadir dalam pelantikan ini.
Dalam pidatonya Trump menyerukan: Dari hari ini ke depan, visi baru akan mengatur tanah air kita. Mulai hari ini dan seterusnya akan menjadi “Hanya Untuk Amerika, America Frist!! America First !!!”
Menjelang akhir tahun tahun lalu, “Washington Post” dan media lainnya di AS, menghitung serial upaca pelantikan Trump dan acara peresmian pelantikan ini memakan biaya 175 hingga 200 juta USD, menjadi yang paling mahal sepanjang sejarah.
“New York Times” menggambarkan sebagai pesta mewah Trump yang diperuntukkan orang kaya.
Sejak hari itu AS telah resmi memasuki “era Trunp.” Mantan “orang luar” (politik) ini telah terpelosok masuk dalam dunia politik AS dengan keunikannya, berani dan terus terang. Beberapa orang telah bersamanya datang ke Washington D.C. termasuk wajah-wajah baru yang baru terkenal dalam arena politik.
Mulai 20 Januari 2017, bagaimana dan seperti apa dunia akan beurusan dengan Presiden AS dan tim pemerintahannya? Dalam episode ini, pemerintahan baru Presiden Trump dapat dikatakan sebagai pemerintahan super mewah....
Senator Demokrat dari Missouri menagatakan: Saya menyebut kabinet ini dengan Kabinet Tiga ‘G’ : Goldman (orang emas) ; Generals (para Jenderal) ; Gazillionaires (orang super kaya).
Menurut perkiraan, ada media yang mengatakan, kekayaan dari 20 anggota kabinet dan pejabat senior Gedung Putih era Trump ini lebih dari 35 milyar USD. Ini setara dengan PDB 7,72 juta rakyat Republik Kongo di Afrika, dan juga melebihi PDB dari lebih dari 100 negara di dunia.
Senat AS mensahkan dua nominasi kabinet pertama pada hari Jumat hanya beberapa jam setelah Trump disumpah sebagai Presiden AS. Sidang konfirmasi akan dilanjutkan minggu ini.
Rex Tillerson Menteri Luar Negeri, berpengalaman dalam dunia perminyakan. Dalam batas tertentu Tillerson yang berumur 64 tahun ini dapat dikatakan sama dengan ExxonMobil. Dia telah menghabiskan karirnya di ExxonMobil selama 20 tahun dan 12 tahun sebagai CEO dari perusahaan tersebut.
Tillerson adalah yang terakhir dari anggota kabinet utama Trump yang dikonfirmasi. Dia muncul belakangan disebut “kuda hitam” oleh orang-orang di lingkaran ini.
ABC (Tthe American Broadcasting Company) menyebutkan, Menlu AS pertama yang tidak memiliki pengalaman politik atau militer dalam sejarah AS.
Steven Mnuchin, Finansir Goldman Sachs, dia berumur 53 tahun, dia pernah bekerja di Goldman Sachs selama 27 tahun. Setelah ia meninggalkan perusahaan ini pada 2002, ia mendirikan perusahaan finance pribadi, antara lain menginvestasikan dalam banyak film Hollywood termasuk “Avatar” dan “Mad Max.”
Apa yang patut diketahui dan dicatat, Steven Mnuchin telah bertahun-tahun berpengalaman di Wall Street, tapi tidak memiliki pengalaman politik.
Wilbur Ross “King of Bankrupcy” (Raja Kepailitan) sebagai Menteri Perdagangan. Wilbur Ross berunur 78 tahun disebut “raja kebangkrutan” karena berhasil membeli perusahaan bangkrut majalah “Forbes” dan dibuat berjaya lagi. Kekayaan peribadinya di perkirakan 2,9 milyar USD.
Selain itu beberapa pejabat/menteri kabinet yang dinominasikan Trump adalah warga ultra-kaya (super-kaya).
Yang nomor satu “peringkat kekyaaan” di kabinet adalah calon Menteri Energi, Harold Hamm, yang memiliki kekayaan bersih 15 milyar USD, yang telah membangun perusahaan minyak menjadi terbesar di AS dari tidak punya apa-apa yaitu “Continental Resources” sebagai orang terkaya dunia ke-30 pada daftar Forbes.
Yang kedua ditempati calon Menteri Pendidikan Betsy DeVos, yang merupakan pemimpin republikan di Michigan, memiliki kekayaan bersih 5,1 milyar USD. Keluarganya adalah donor terbesar untuk Partai Republik, dan suaminya, Dick DeVos Jr adalah penerus perusahaan AS, Amway.
Calon Menteri Tenaga Kerja, Andy Puzder adalah CEO dari Restoran CKE, perusahaan rantai rumah makan cepat-saji terbesar AS (fast-food chain restaurant).
Calon untuk Kepala Administrasi Usaha Kecil (Menteri Usaha Kecil) Linda McMahon adalah CEO dari World Wrestling Entertainment (Hiburan Gulat Dunia).
Pada tahun 2001, ketika pemerintahan Bush resmi dilantik, kekeyaaan anggota kabinetnya adalah lebih dari 250 juta USD, saat itu disebut “kabinet kaya.” Tapi sekarang media AS banyak bergunjing Kabinet Trunp adalah “kabinet terkaya dalam sejarah.”
Di AS, anggota kabinet dari setiap presiden erat terkait dengan pengalaman masa lalu presiden yang bersangkutan dan masa kampanye. Dalam masa kampanye Trump memiliki beberapa teman Wall Street yang membantu dia, sehingga dia harus berbalas bantuan mereka sesuqi dengan berdasarkan ciri-ciri politik AS.
Pencalonan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson (sudah resmi) itu mencerminkan transisi dalam prioritas kebijakan luar negeri AS. ExxonMobil pertma kali terlibat dalam pasar Rusia pada tahun 1990an, dan menuai imbalan yang berlimpah.
Rex Tillerson memiliki hubungan estimasi (baik) dengan Rusia, Vladimir Putin. Pada 2013, Kremlin pernah memberi Tillerson sebuah “perhargaan persahabatan.” Hal ini yang menjadi alasan penting mengapa ia ditujuk sebagai menlu adalah untuk diplomasi minyak di masa depan. Tampak jelas akan ada tindakan di masa depan dengan hubungan AS-Rusia, yang untuk beberapa hal akan berbeda dengan pendahulunya---Obama.
Selain itu Trump terutama sangat memuja tokoh-tokoh jenderal konservatif yang berpengalaman, maka untuk Menteri Pertahan dinominasikan seorang berbintang empat Jenderal James Mattis yang diberi julukan “mad dog (anjing gila)” karena kenyataan dia yang menganut garis keras dan sikapnya yang agresif.
Menteri Dalam Negeri John Kelly, Penasehat Keamanan Michael Flynn, dan Direktur CIA Mike Pompeo semua ini tokoh hawkish/militan di sektor keamanan, dan dikenal sebagai garis keras dan sikap konservatif mereka. Hal ini membentuk kontras yang tajam dari Obama, yang tidak banyak berinteraksi dengan militer.
Di balik setiap presiden terdapat satu konsolidasi atau kekuatan yang kuat yang mempengaruhi proses pemerintahan. Misalnya, Obama dibelakangnya ada kelompok yang baru muncul di AS, industri yang baru muncul di kelas menengah dan atas, seperti industri IT dan Silicon Valley. Kelompok-kelompok ini memiliki pengaruh besar pada Obama. Pemerintah Obama terutama didukung jenis industri yang baru muncul, terutama inndustri teknologi tinggi.
Tim Obama sangat beragam, dengan banyak etnis minoritas dan sebagian besar wanita, sehingga sangat mewakili berbagai sekmen masyarakat dengan baik. Namun masalahnya dengan pemerintahan semacam ini yang perwakilannya sangat diversikasi, pasti akan memiliki masalah dengan efektifitas.
Tetapi kini perintahan sekarang berbeda, kabinetnya memiliki kekuatan dan itu akan memiliki kapasitas adminstrasi yang kuat. Namun masalah utamanya hal itu tidak mewakili masyarakat, dan masyarakat AS sangat beragam. Mereka sangat bangga dengan hal itu, dan mengatakan dengan keragaman itu mereka mendapatkan vitalitas serta itu menjadi sumber kreativitas. Tetapi kabinet sekarang terlalu berbeda---tampaknya tidak memiliki hubungan langsung dengan masyarakat. Pemikiran independen dan tindakan kabinet Trump dapat terlihat dalam memilih orang yang tepat untuk pekerjaan tanpa mempertimbangkan hubungan mereka.
Pada 9 Januari 2017, Trump menunjuk menantunya, suami Ivanka Trump yang berusia 35 tahun pengusaha real estate—Jared Kushner sebagai Penasehat Senior Gedung Putih. Trump mengatakan ini akan menjadi “kunci, peran utama” dalam pemerintahan.
Trump benar-benar melakukan untuk beberapa bidang, dimana ia bertindak secara independen. Ini bisa dilihat dalam tindakan mendirikan banyak lembaga baru yang tidak termasuk dalam ruang lingkup hukum, dan menciptakan banyak komite di Gedung Putih. Amdministrasi nasional tampaknya dibikin seperti adminstrasi perusahaan.
Sebagian analis dan pengamat melihat struktur Trump, ia dan keluarganya adalah anggota dewan inti, orang kesukaannya seperti Stephen Bannon dan Renice Priebus, menjadi Kelapa Staf Gedung Putih, dan ekskutif dari direksi perusahaan. Dan kemudian masing-masing sekretaris-sekretaris dari departemen lain seperti kepala cabang perusahaan. Mereka mungkin tampak sepertinya memiliki banyak kekuatan dan hak besar untuk membuat keputusan, tetapi kenyataannya, mereka cukup terpinggirkan dan akan mengalami terbatasan ketika untuk kebijakan inti. Itu yang sangat dikhawatirkan baynak warga AS.
Di Amerika sudah ada kritik tajam tentang bagaimana Trump menyebut dirinya “suara kelas pekerja yang terlupakan” yang membuat dia bisa berhasil masuk ke Gedung Putih dengan dukungan kaum pekerja kerah biru dan putih. Namun, melihat dengan kabinet saat ini, masing-masing anggota kabinet dengan kekayaan luar biasa mereka, jauh berbeda dari pekerja kerah biru.
Namun, menghadapi skeptisme media terhadap pilihan Trump untuk anggota kabinetnya, respon Trump adalah memerlukan orang-orang yang bisa menghasilkan uang.
Jadi orang-orang seperti apa yang mendukung Trump? Analis melihat ada tiga kelompok. Kelompok pertama adalah orang-orang yang akan disebut taipan real estate atau pengembang, juga presiden dari beberapa perusahaan besar design engineering. Misalnya mereka adalah orang-orang yang memiliki perusahaan kereta api, atau jalan tol dan perusahaan infrastruktur besar.
Kelompok kedua adalah mereka dari elit Wall Street kaya, sektor ini adalah kelas sektor keuangan yang kuat, yang diwakli oleh Goldman Sachs, serta orang –orang yang mengendalikan Wall Street.
Yang ketiga kelompok orang-orang Yahudi, seperti menantunya.
Menurut laporan Reuters menyatakan bahwa pada 20 Januari 2017, Senat AS menyetujui nominasi James Mattis untuk Menteri Pertahanan dan John Kelly sebagai Mentei Dalam Negeri. Dua pejabat Trump yang sudah terkonfirmasi.
Buku “The Art of the Deal” Tulisan Donald Trump
Pada 1987 buku “The Art of the Deal” diterbitkan dan dengan cepat menjadi best seller. Buku ini menggunakan gaya penulisan yang sederhana untuk menggambarkan serangkaian prinsip penawaran yang dipercaya oleh taipan pengembang Donald Trump. Misalnya, ia mengajurkan agar negosiator “get the word out” lebih-lebih lagi “the more sensational a story is better.” ( bikin luas kata-katanya, lebih lagi bikin ceritanya jadi lebih sensasionil akan lebih bagus).
Taktik kunci lain adalah “melawan/memukul kembali” dan “melawan dengan sangat keras” terhadap “pecundang.” Prinsip lain adalah bahwa negosiator perlu berhasil untuk “berpikir besar.” Maka mereka yang mengenal Trump mengklaim rencana kampanyenya tersembunyi taktiknya dalam buku ini.
30 tahun kemudian, Trump yang telah berhasil menjadi Presiden AS, dengan terang-terangan mengatakan kepada media bahwa pemilu kali ini menjadi deal tebesar dalam hidupnya. Dapat dikatakan “deal” telah mendefinisikan pandangan dunia pengusaha Trump yang berbeda.
“America First” sealalu menjadi sloganTrump. Dalam pidato pelantikannya, Trump tidak hanya menegaskan proteksionisme, ia juga mengusulkan dua prinsip yang sederhana---“Membeli Amerika/Buy American” dan “Menyewa Amerika/Hire American.”
Trump mengatakan: Setiap keputusan dalam perdagangan, pajak, imgrasi di luar negeri akan dilakukan untuk menguntungkan pekerja Amerika dan keluarga Amerika.
Meskipun Trump jelas menyatakan bahwa AS ada keterbatasan keuangan, militer dan sumber daya diplomatik, untuk menyelesaikan masalah sosial dan kesejahteraan dalam negeri yang semakin menonjol, tapi tidak boleh mengganggu pemerintah lain atau terlibat dalam bantuan diplomatik militer, dunia luar telah melihat hampir apapun dapat diperdagangkan untuk memastikan bahwa itu untuk “America First.”
Menjelang pelantikan Trump sekali lagi menantang kebijakan “One-China Policy”
Pada 13 Januari 2107, Trump mengatakan dalam satu wawancara dengan “Wall Street Journal” : “Semuanya dalam proses negosiasi, termasuk kebijakan ‘One-China policy’” Setelah melakukan sambungan tilpon dengan Tsai Ing-wen, Trump membuat beberapa pernyataan mempertanyakan kebijakan ‘One-China policy’
Media AS, ahli kebijakan luar negeri dan bahkan pemerintah Obama menyatakan prihatin, mempertanyakan apakah Trump tidak memahami atau tidak athu situasi politik internasional keterkaitannya atas pernyataan seperti itu.
Departemen Luar Negeri Tiongkok lansung menrespon melalui Juru Bicara Lu Kang dengan mengatakan bahwa kebijakan ‘One-China policy’ adalah landasan politik untuk hubungan Sino-AS dan tanpa bisa di-tawar-tawar (non-negotiable).
Bagi mereka di AS yang sering berinteraksi dengan Tiongkok, politisi AS semua tahu bahwa masalah ini bukan sesuatu yang bisa dibuat kesepakatan dengan Tiongkok.
Tampaknya Trump memandang beroperasi berdasarkan metode saat ini sebagai pengusaha dan interpeneur, yang memandang semua hubungan luar negeri sebagai kespakatan yang sederhana, dan pertukaran kepentingan yang sederhana, tampaknya dia akan sangat keliru. Demikian menurut pandangan pengamat.
‘Wall Street Journal” mengatakan bahwa selama kampanye Trump mengatakan, setelah ia terpilih akan mamasukan Tiongkok “dalam daftar manipulator mata uang,” tetapi dalam wawancara baru-baru ini, ia mengatakan bahwa ia tidak akan melakukan itu pada hari pertama ia masuk Gedung Putih. Dia akan membicarakan dulu dengan Tiongkok.
Tapi seperti kita ketahui, nilai tukar mata uang sebagian besar ditentukan oleh pasar. Jika boleh jujur negara yang bisa memainkan peran dalam menentukan dapat dipastikan AS. Tampaknya apakah ada negara lain yang sekuat AS?
Menuduh negara-negara lain sebagai manipulator mata uang adalah metode umum yang digunakan AS, tetapi di mata seorang ahli yang murni pandangannya, ini bukanlah suatu metode yang tepat. Itu hanya untuk mengalihkan tanggung jawab domestik ke negara lain.
Don Gross, mantan Senior Advisor to Under Secretary for International Security Affairs dalam pemerintahan Clinton mengatakan: Dia (Trump) sering mengeritik pemerintah sebelumnya untuk membuat penawaran yang buruk. Dia hanya bepikir untuk dirinya sendiri, dan dia negosiator bisnis yang sangat baik, “The Art of the Deal” menjadi salah satu poin terkuat pada perdagangan bahwa kita (AS) harus memulai bernegosiasi Perjanjian Perdagangan Besas Amerika Utara dengan Meksiko dan Kanada, berpikir bahwa ia bisa lakukan kerena ia telah menunjuk orang-orang sebagai negosiator yang lebih baik.
Analis telah menunjukkan bahwa di masa lalu, presiden AS telah mengerahkan strategi pebangunan AS dan kebijakan dari sudut pandang strategi global. Sekarang Trump terutama hanya akan mempertimbangkan kepentingan AS, hanya menggunakan pemikiran seorang pengusaha, dan fokus pada pengembangan ekonomi domestik, karena ia percaya meningkatkan AS akan lebih penting daripada meningkatkan dunia.
Bertolak dari sudut pandang ini, proteksionisme perdagangan AS dipandang bermanfaat bagi ekonomi domestik AS dan bermanfaat dari kembalinya industri manufaktur ke AS. Tapi jika dilihat dari rantai bisnis, tindakan ini belum tentu sebagai langkah bijaksana.
Liu Fang, seorang Lawyer Bisinis AS mengatakan: “ Saya pikir peningkatan tarif akan mengakibatkan hasil lose-lose (saling merugikan). Ini bukanlah sesuatu bahwa sebuah negara harus melakukan dengan mudah, terutama dengan mengenakan tarif 35% atau 45%. Yang akan menjadi korban pertama adalah konsumen biasa Amerika. Mereka tidak akan mendapatkan manfaat apapun dari tarif yang lebih tinggi ini, tindakan kembali ke negara kita (AS) tidak pula mereka akan mendapatkan kesemepatan kerja karena hal ini.”
Ambil contoh produk HP Apple yang banyak digunakan orang, didalamnya ada lebih dari 200 komponen dimana pemasoknya lebih dari 700 perusahaan yang mempekerjakan total lebih dari 1,6 juta orang di seluruh dunia. Ini adalah rantai global besar yang membuat perusahaan Apple menjadi paling berharga di dunia.
Ekonom umum percaya bahwa jika Apple harus pindah semua manufactur kembali ke AS, tidak hanya akan berakibat berbiaya tinggi yang tak terbayangkan, teknologinya pun akan sulit untuk dicapai.
Laporan analisis dari Peterson Istitute for Internationl Economics menunjukkan bahwa jika AS mendorong keras untuk proteksi perdagangan habis-habisan dengan mitra dagang utama seperti Tiongkok dan Meksiko pada tahun 2020, tingkat pengangguran AS akan meningkat dari saat ini 4,9% menjadi hampir 9%.
Dalam rangka mecapai slogan kampanyenya untuk menciptakan lapangan kerja, Trump menggunakan metode bisnis degan perusahaan AS, bernegosiasi dengan mereka dan menggunakan dua macam cara : ancaman dan imbalan.
Trump mengatakan, buatlah sebisanya AC Mobil Anda atau apapun itu di AS, Anda membangun di Meksiko, menikmati cuaca. Tapi begitu mobil atau produk itu masuk ke perbatasan kita (AS) yang sangat kuat, akan ada pajak 35%. Trilyun dolar dari bisnis Amerika yang sekarang diparkir di luar negeri, mereka tidak bisa membawa uang mereka kembali ke negara kita. Rencana kita akan membawa pulang uang tunai itu, dan hanya menerapkan 10% pajak.
Untuk mencapai ini, Trump bahkan telah melakukan pekerjaanya sendiri. Sejak pemilu AS dimulai tahun lalu,Trump terus menyerang Ford yang berinvestasi di Meksiko dan mengumumkan bahwa semua mobil Amerika buatan Meksiko akan dikenakan pajak hingga 35%.
Bulan lalu, CEO Ford, Mark Field mengatakan bahwa mereka akan menindak-lanjuti dengan rencana untuk memproduksi kendaraan yang lebih kecil di Meksiko bukannya di AS.
Tapi begitu langkah Trump sudah mendekati Gedung Putih, terjadi keputusan yang dramtis, Ford tidak lagi akan melanjutkan rencananya. Baru-baru ini, setelah melakukan pembicaraan per tilpon dengan Trump, Ford mengumumkan bahwa mereka membatalkan rencana untuk berinvestasi membangun sebuah pabrik di Meksiko, dan akan memproduksi mobil listrik dan mobil self-driving di AS.
Lebih lanjut Enrique mengatakan Di Meksiko (biaya tenaga kerja) sekitar 4,5 USD per jam dan AS hampir 45 USD per jam. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi investasi manufaktur termasuk biaya transportasi, efiseinsi transportasi, keamanan, tarif, pemasok dan klien. Ini semua harus dipertimbangkan dan diperhatikan.
Stephen Roach, Former Morgan Stanley Senior Economist and Chairman of Morgan Stanley Asia mengatakan, Pada akhirnya yang menentukan harga barang yang dijual di Amerika Serikat nantinya akan setara dengan kenaikan pajak yang akan dikenakan pada konsumen AS. Jadi kita mengutamakan penciptaan lapangan kerja di AS, tapi bagaimana dengan konsumen Amerika?
Trump sebenarnya orang yang sangat kuat, berprisip ekonomi bebas, tetapi dalam kenyataannya tindakan itu adalah politic tangan-besi, karena dia telah langsung turun tangan, Jadi untuk masalah menciptakan lapangan kerja, dia sangat serius, di satu sisi sudah menjanjikan kepada pemilih dan di sisi lain karena dia pikir hal utama adalah fondasi ekonomi domestik AS dan inti dari industri manufaktur. Itu dinilai jalan yang benar.
Selama 30 tahun terakhir (yang ganjil) masalah besar ekonomi AS telah virtualisasi, yang berarti sistem ekonominya seluruhnya disandera oleh Wall Street. Jadi apa yang akan dilaksanakan Trump sunguh-sungguh akan sulit untuk tercapai. Banyak ahli yang menebak bahwa Wall Street akan menentang ini. Bagi AS, karena telah mengalami begitu lama yang mengenakan di masa lalu, mungkin akan sulit bagi AS untuk menemukan pekerja manufaktur yang cukup.
Dari presiden AS yang 44 terakhir lalu, sebagian besar adalah politisi, sementara beberapa berasal dari militer, beberapa pernah sebagai diplomat dan beberapa ada yang dari pengacara, tapi belum ada dari pengusaha yang tidak memiliki pengalaman politik.
Sebelum kampanye Trump berhasil, sebagian besar orang mendefinisikan dia sombong, kurang-ajar, pengusaha sukses, dan sangat sedikit yang melihat dia ada hubungannya dengan politik. Jadi dengan Trump menjadi Presiden AS yang ke-45, maka AS telah memasuki era baru “politik bisnis”?
Di AS, siapa sebenarnya yang memiliki kekuatan sejati di panggung politik?
Kilas balik pada tahun 2011 bulan September, di New York mulai terjadi gerakan yang dinamakan “Occupy Wall Street” (Menduduki Wall Street), gerakan ini dengan cepat menjalar ke ratusan kota di AS termasuk Los Angeles, Chicago, Boston, dan Washington D.C., demontran ini mengklaim bahwa mereka mewakili 99% dari rakyat Amerika dan menyatakan perang pada 1% orang-orang terkaya Amerika. Mereka memprotes bahwa yang 1% ini pengontrol nyata pemerintahan AS, sehingga jarak antara yang terkaya 1% dan rakyat lainnya yang 99% tumbuh semakin besar.
Gerakan “Occupy Wall Street” benar-benar mengungkapkan ketidak-seimbangan di AS dalam “membuat kue” dan “membagi kue.”
Ini sangat menunjukkan konflik sosial saat ini di AS. Dalam situasi demikian salah satu metode adalah untuk mencoba menengahi antara kedua perbedaan pembagian kue ini, pihak Demokrat mencoba melakukan dengan menjanjikan untuk membuat kue yang lebih besar, dan mengiris pembagian itu lebih merata, tetapi keanyataanya mereka tidak benar-benar melakukan itu.
Pihak Republikan lebih terang-terangan, mereka membawa kelompok orang kaya. Dengan mengatakan melakukan dua gol adalah tidak mungkin, sehingga mereka membuat rencana sederhana, untuk membuat kue secara keseluruhan lebih besar, dan kemudian akan tidak khawatir tentang bagaimana itu akan dibagi.
Tapi mereka dapat membuat publik AS percaya bahwa sekali kue rnenjadi lebih besar, maka bagian yang lebih kecil pun juga akan lebih besar.
(*Dalam politik, "pintu putar" adalah gerakan personil antara peran sebagai legislator dan regulator dan industri dipengaruhi oleh undang-undang dan peraturan).
Aspek historis, telah mengubah aspek pemilihan sekarang dimana pemilih mendorong yang 1% di AS untuk tampil kepermukaan.
Beberapa pihak bahkan dengan bergurau dengan mengatakan, di masa lalu kapitalis kaya melalui perwakilannya mengelola negara, tapi sekarang mereka sudah tidak menyukai cara begitu, mereka lebih suka tampil sendiri dan mengusai sendiri.
Lalu banyak yang bertanya mengapa para pekerja kerah biru mendukung mereka?
Mereka memiliki industri padat karya di belakangnya. Perusahaan-perusahaan ini sering memiliki puluhan ribu karyawan, sehingga mereka mempromosikan infrastruktur, dan itu terlihat benar-benar memuaskan kepentingan rakyat di belakangnya. Semakin infrastruktur dibangun, semakin perusahaan-perusahaan ini mendapatkan keuntungan.
Untuk urusan kebijakan, tampaknya Trump sangat berbeda dari Obama, Trump secara langsung menentang pemikiran pada setiap kebijakannya dibangdingkan dengan pendahulunya.
Kini dengan resmi naiknya Trump sebagai Presiden AS, Bagaimana akhir dari “warisan” kecil Obama akan sulit dibayangkan.
Trump, yang telah memiliki hubungan dengan kelompok keuangan Yahudi, Israel menjadi favoritnya, untuk masalah peretasan (hacking) Rusia, Trump tidak setuju untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, bahkan membandingkan itu dengan AS yang melancarkan Perang Irak.
Berkaitan dengan terobosan diplomatik AS dengan Kuba dan Iran, Trump secara terbuka mengatakan dalam Twitter bahwa AS tidak mendapatkan keuntungan dari ini, ia akan mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi kemabli terhadap Iran dan Kuba.
Trump juga menolak untuk mengakui Perjanjian Paris untuk Perubahan Iklim dan Emisi Karbon, dan dunia luar khawatir Perjanjian Paris yang ditanda-tangani Obama mungkin akan tertunda tanpa batas waktu.
Tetapi, untuk hubungan AS-Rusia yang dilihat oleh sebagian dunia luar kemungkinan untuk meningkat, benar-benar tampaknya di-isi dengan unsur-unsur dari kesepakatan. Sebelum Trump mejabat presiden, yang mengatakan dalam sebuah wawancara dengan media bahwa ia berharap untuk menggunakan pencabutan sanksi sebagai syarat untuk mencapai kesepakatan dengan Rusia untuk mengurangi senjata nuklir.
Ketua Komite Luar Negeri Dewan Federasi Rusia (Chairman of the Foreign Affairs Committee of Russia’s Federation Council) Konstatin Kosachev mengatakan, Rusia tidak akan mengorbankan keamanan nasional dalam rangka untuk mendapatkan pencabutan sanksi AS, karena pencabutan sanksi bukanlah tujuan strategis yang diperlukan pengorbanan---terutama di bidang keamanan.
Pada 10 Januari lalu, Menlu (mantan) John Kerry memperingatkan dalam sebuah komentar publik yang langka dengan mengatakan, masa depan AS nampak seperti mungkin terlihat “tiran.”
Obama mengatakan kepada Trump dalam sebuah wawancara televisi sebelum ia meninggalkan jabatan, yang ia (Trump) butuhkan adalah menghormati sistem Amerika, dan tidak menangani urusan Gedung Putih dengan metode yang sama seperti mengelola business keluarga.
Mengelola sebuah perusahaan adalah menrencanakan untuk membuat perusahaan mendapat keuntungan, dan mendapat keuntungan setiap tahun, ini menjadi rencana dasar. Tetapi sebagai presiden suatu bangsa, lebih banyak adalah tentang keseimbangan antara kepentingan jangka pendek. Jadi dalam kenyataannya, yang begitu tidak bermanfaat bagi dia menjabat adalah bahwa dia lebih menekan keuntungan sepihak saja---semua kebijakan yang telah diusulkan tampaknya hanya menekankan keuntungan sepihak AS.
Trump telah terus-menerus mengatakan bahwa AS perlu terus menang, dan AS harus terus memimpin dan semakin banyak itu terjadi, semakin banyak negara AS melakukan itu, maka akan terjadi semakin lambat yang akan didapatkannya. Demikian sebagian analis berpendapat.
Selama pelantikan yang termahal sepanjang sejarah AS, orang bisa melihat kontras dari “foto keluarga” kaya, dan protes keluarga atau rakyat AS yang memasuki era Trump. Masalah yang belum terpecahkan telah mengambang ke permukaan. Akankah Trump dan orang-orang super-kaya yang mengatur AS akan menciptakan konflik kepentingan yang lebih besar? Hal ini yang banyak dipertanyakan orang.
Yang berarti dimana ada kepentingan Anda, disitu akan ada kekhawatiran Anda. Orang-orang kaya secara alami berasal dari kelompok-kelompok kepentingan khusus dan mereka adalah pemimpin dari kelompok-kelompok yang berminat khusus. Karena itu, mereka pasti akan melayani kelompok khusus mereka.
Inilah sebabnya mengapa orang Amerika bahkan lebih khawatir dibanding dengan non-Amerika. Amerika khawatir akan phenomena ini. Mereka berpikir bahwa koleksi besar orang kaya adalah penyimpangan dalam sejarah.
Banyak pihak yang berharap bahwa sistem AS masih dapat memiliki efek, dan media mainstream AS masih bisa berperan. Tapi rasa-rasa itu tidak mungkin terjadi lagi....?????
Pada tahun 1923, Presiden AS, Calvin Coolidge pernah mengatakan, “Bisnis Amerika adalah bisnis” (“The business of America is business.”) Ia mengakui kekhawatiran tentang apakah pertimbangan bisnis dapat mempengaruhi posisi editorial dan pelaporan berita dalam masyarakat seperti AS. Tapi dia menunjukkan sisi lain, mengatakan: “Sepertinya tidak menjadi penyebab tanda dalam hubungan ganda pers kepada publik, dimana di satu sisi seorang menyediakan informasi dan pendapat dan di sisi lain perusahaan bisnis murni. Sebaliknya, itu kemungkinan bahwa pers yang mempertahankan sentuhan intim dengan arus bisnis bangsa, yang cendrung lebih lebih handal dari itu, jika itu menjadi asing bagi pengaruh-pengaruhnya.”
Kemudian Coolidge menambahkan satu kutipan terkenal: "Setelah semua, bisnis utama rakyat Amerika adalah bisnis. Mereka sangat peduli dengan memproduksi, membeli, menjual, investasi dan makmur di dunia. Saya sangat berpendapat bahwa sebagian besar orang akan selalu menemukan ini impuls bergerak dari kehidupan kita. "
Jadi pernyataan Presiden Calvin Coolidge ini sebagai catatan pada tahun 1920an : Kata-kata Coolidge sering disebut sebagai khas terlalu percaya diri dalam ekonomi Amerika sebelum Depresi Besar.
Di AS para politsi tidak pernah menjadi orang-orang yang menulis ulang sejarah dan mengendalikan opersi bangsa, telah lama elit bisnis dikontrol kerajaan komersial.
Sekarang, Trump adalah seorang representatif dari ultra-kaya (super-kaya) dan kabinet telah resmi berkantor. Tapi ini masih harus dilihat bagaimana mereka mengatur AS, tapi yang tidak dapat dipungkiri mereka akan menyebabkan kesenjangan dalam masyarakat AS, dimana kesenjangan ini akan tumbuh lebih besar, mereka akan meninggalkan Amerika Serikat dan dunia dengan tantangan yang lebih besar.
Sucahya Tjoa
26 Januari 2017
Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri dan Dalam Negeri
https://www.nytimes.com/interactive/2016/us/politics/donald-trump-administration.html?_r=0
https://twitter.com/realdonaldtrump/status/816324295781740544?lang=en
http://www.thisdayinquotes.com/2010/01/business-of-america-is-business.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H