Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Masalah Pemakzulan Presiden Park Geun-hye dan Sistem Politik Republik Korea Selatan

16 Desember 2016   07:54 Diperbarui: 16 Desember 2016   09:11 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://www.mapsofworld.com & ansei treties

Banyak analis dan pengamat yang telah melihat titik ini, dimana hampir semua presiden Korsel berakhir dengan sangat menyedihkan. Peristiwa ini adalah sesuatu yang sangat jarang terjadi di negara-negara lain, termasuk negara-negara Barat.

Pada tahun 1993, Kim Young-sam adalah presiden Kosel pertama yang terpilih secara demokratis, mengakhiri seringnya pergolakan karena kudeta dari militer Korsel, dan menciptakan era baru untuk politik Korsel.

Setelah pemilu yang demokratis dan adil, tranpsparen, terpilihlah presiden baru. Sepertinya Korsel kala itu telah menempuhkan jalan seperti jalur Barat yang disebut “politik yang demokratis.”  Namun nampaknya jalur ini tidak menyebabkan Korsel memperoleh pemerintahan yang jujur, hal itu disebabkan dalam kenyataan presiden Korsel dari waktu ke waktu menderita konsekuensinya.

Kim Young-sam kemudian reputasinya ternoda karena masalah korupsi dari ulah anaknya, Kim Hyun-chul.

Selanjutnya Pahlawan atau warrior demokratis Kim Dae-jung yang memiliki 12 saudara yang diduga korupsi, dan tiga anaknya akhirnya dipenjara, ini merupakan tragedi terbesar bagi “Presiden anti-korupsi.”

Roh Moo-hyun presiden Korsel yang dikenal karena kejujuran dan dapat menahan diri oleh warga masyarakat Korsel, akhirnya bunuh diri dengan terjun ke jurang, karena istri dan saudaranya menerima suap. Lee Myung-bak presiden sebelum Park Geun-hye juga reputasinya ternoda karena saudaranya menerima suap.

Mengambil contoh misalnya Roh Moo-hyun atau Kim Dae-jung, mereka ini adalah pahlawan atau jagoan  pejuang demokrasi dalam seluruh hidupnya. Mereka tidak pernah meminta keluarga mereka untuk melakukan hal ini. Tapi dia tidak bisa menjaga ketat keluarganya dalam hal ini. Juga bagi keluarga dekat presiden ini mungkin ada pikiran bahwa mereka hanya memiliki kekuatan ini selama lima tahun, jadi jika mereka tidak menggunakanya itu akan sia-sia.

Hari ini, meskipun skandal confidane ini telah membuat rakyat tercengan, tapi bagaimanpun akarnya tetap sama. Hal ini terjadi berulang kali dari kerabat seorang presiden yang korup, sepanjang sejarah Korsel. Satu-satunya hal yang berbeda hanya idenditas mereka.

Sistem Politik dan Pemerintahan Korsel

Kita melihat kejadian seperti ini di Korsel telah terjadi berulang-ulang dan terus menerus, tidak mungkin dikarena hanya disebabkankan integritas individu belaka, jika terjadi terus-menerus berarti ada sistem yang memainkan faktor ini. Terjadinya skandal confidante dari Park Geun-hye berakar dari kelemahan dari sistem demokrasi yang dianut Korsel.

Seperti kita ketahui Korsel menganut pemerintahan presidensil, sehingga dalam kenyataannya dipercaya benar-benar tidak ada komando kedua. Bahkan jika ada Perdana Menteri, tapi kekuasaannya sama sebagai kepala departemen, termasuk kantor kejaksaan istilahnya adalah kantor independen, tapi dalam kenyataannya itu hanyalah sekedar seperti seorang kepala jaksa, dan pejabat terkait ini diperintah oleh presiden (orang sekitar presiden).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun