Puhhadin juga aktif dalam kegiatan keagamaan untuk orang Arab di Yangzhou. Dan atas usahanya mendirikan mesjid yang dinamai Mesjid Dewa Bangau (Crane Mosque/仙鹤寺) dengan tradisi dan karakteristik arsitektur Tiongkok.
Puhaddin tinggal di Yangzhou 10 tahun. Dengan berjalannya sejarah lebih 700 tahun, Mesjid Dewa Bangau ini telah menjadi saksi dari pertukaran budaya antara Tiongkok dan negara-negara Arab, dan menjadi peninggalan sejarah penting dari JSM hingga sekarang.
Setelah Puhaddin meninggal, Yuan Guang’en memakamkan beliau di atas bukit tinggi di tepi timur Grand Canal sesuai dengan keinginan dan pesan terakhirnya. Kaisar Yongle dari Ming Dinasti suatu ketika khusus mengeluarkan maklumat untuk melindungi makam Puhaddin.
Muhibah Laksamana Cheng Ho
Pada 1405, Raja Boni Sultan Abdul Majid Hassan datang berkunjung dengan menumpang dalam armada Cheng Ho dengan lebih dari 150 anggota keluarga dan para pejabat dalam rombongannya, dan diterima dengan ramah oleh Kaisar Yongle Zhu Di.
Boni adalah negara kecil di Pulau Kalimantan bagian utara di Asia Tenggara, kini disebut Negara Brunei Darussalam yang berarti para pedagang laut yang hidup di negara damai.
Boni selalu memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Tiongkok. Boni mengirim utusan ke Tiongkok pada awal Dinasti Song Utara (960M-1127M). Petukaran yang bersahabat antara kedua negara terus menerus berlangsung hingga kini.
Setelah Sultan Boni tiba di Tiongkok. Ia tinggal di Nanjing, tapi sayang ia jatuh sakit beberapa bulan kemudian. Meskipun Kaisar Ming telah mengirim dokter kerajaan untuk mengobati dengan hati-hati, tapi akhirnya dia meninggal di kediamannya di Nanjing pada bulan Agustus tahun itu di usia 28 tahun karena sakitnya tidak tersembuhkan.
Kaisar Yongle sengaja memakamkannya di pinggir kota bagian selatan Kota Nanjing Shizigang sesuai dengan pesan terakhirnya. Saat pemakaman diadakan upacara pemakaman terhadap sahabat Kaisar ini seperti upacara pemakaman seorang pangeran dan permaisuri Tiongkok untuk menghormati kerabat Boni. Dan ini sesuai atas permintaan dan keinginan terakhir agar dirinya di makamkan di Tiongkok. Kaisar Yongle juga meliburkan selama tiga hari untuk audensi kegiatan kenegaraan sebagai hari berkabung nasional. Pemakaman Boni dibangun Kaisar Yonle di areal Shizigang/石子岗 (khusus dijadikan taman pemakaman) diluar gerbang Andemen (安德门) Selatan Kota Nanjing.