Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apa yang Terjadi Pasca Keputusan Tribunal Sementara Arbitrase Laut Tiongkok Selatan

26 Agustus 2016   19:28 Diperbarui: 27 Agustus 2016   08:02 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

USS Benfold kapal perusak (destroyer) yang mengujungi Tiongkok ini termasuk dalam grup kapal penyerang dalam rombangan kapal induk Grup ke-5 ( SSG 5/ US’ Navy Carrier Srtike Group 5). Bulan lalu hanya beberapa ahri sebelum keputusan kasus arbitrase LTS, Kapal Induk USS Ronald Reagan melakukan latihan militer bersama dengan militer Filipina.

fidel-ramos-ke-tiongkok-57c02eb2dd9373e04a99884e.png
fidel-ramos-ke-tiongkok-57c02eb2dd9373e04a99884e.png
Sepeti diketahui, setelah Rodridgo Durterte sebagai presiden,  Filipina tidak berkeinginan menjadi ujung tombak AS lagi untuk melawan Tiongkok. Karena dia berpikir untuk melawan Tiongkok tidak ada manfaatnya bagi Filipina.

AS dengan lantang menyerukan kepada Tiongkok untuk mematuhi keputusan kasus arbitrase, sementara ini mengerahkan dua CSGs (dua grup kapal induk) untuk menunjukkan ototnya di LTS.

Pihak Tiongkok mengambil tindakan pencegahan. Pada 5 dan 19 Juli mengerahkan 100 kapal perang dan puluhan jet tempur ke Laut Timur dan LTS dengan menggelar latihan militer besar-besaran.

news.qq.com
news.qq.com
Pada 18 Juli, Komandan AL Tiongkok – Wu Shengli mewakili pemerintah Tiongkok membuat pernyataan tegas megenai sikap Tiongkok dengan magatakan : “Kami tidak akan mengorbankan hak-hak dan kepentingan kami di LTS, kami tidak akan terintimidasi oleh provokasi militer, kami tidak akan berhenti untuk terus mengkontruksi/membangun di pulau-pulau, kami tidak akan menurunkan tingkat penjagaan atau pertahanan kami, dan kami akan tidak pernah menyerah untuk berupaya untuk menyelesaikan dengan damai isu LTS.”

Ada analis dan pengamat yang melihat masalah LTS sekarang benar-benar telah menjadi sulit untuk dipecahkan masalahnya, dan konflik langsung antara Tiongkok dan AS disebutkan dengan “dilemma keamanan di LTS” sangat dimungkinkan. Tetapi sejak keputusan kasus LTS telah diumumkan, nadanya justru menurun.

john-richarson-wu-shengli-57c02f7fe222bd9d4f286b2f.png
john-richarson-wu-shengli-57c02f7fe222bd9d4f286b2f.png
Dimulai 17 Juli 2016, Komandan Operasi AL-AS John Richardson mengunjungi Tiongkok. Mulai 24 Juli Penasehat Keamanan nasional AS, Susan Rice mengunjungi Beijing dengan tujuan pengelolaan perbedaan (mencri jalan atas perbedaan) Sino-AS.

susan-rice-57c02fa5307a61b2677d9721.png
susan-rice-57c02fa5307a61b2677d9721.png
Pada 25 Juli, Menlu AS, John Kerry bertemu dengan Menlu Tiongkok, Wang Yi di Vientiane, Laos.

menlu-kerry-wang-yi-57c02fcdab9273a970da2944.png
menlu-kerry-wang-yi-57c02fcdab9273a970da2944.png
Dalam kesempatan ini Kerry mengatakan, AS menunjukkan tidak memiliki sikap mengenai kasus keputusan arbitarase LTS, dan mendukung untuk dilakukan dialog bilateral antara Tiongkok dan Filipina, sehingga mengubah dengan cepat halaman dari kasus arbitrase ini, dan mengurangi ketegangan di LTS. Jika dibandingkan dengan sikap sebelumnya yang sangat tajam dan keras dari AS tampaknya telah sedikit berubah.

Kesimpulan yang dianggap tidak masuk akal dari tribunal sementara untuk kasus arbitrase LTS ini menyebabkan kegemparan di masyarakat internasional. Kasus arbitrase yang berlangsung 42 bulan bulan, diyakini banyak pihak hanya menjadi sandiwara politik yang berselemutkan hukum.

Komunike bersama yang dikelaurkan dalam Rapat Pertetemuan Para Menlu ASEAN yang diselengagrakan di Vietiane, Laos pada 25 Juli 2016 tidak menyebutkan arbitrase, dan Filipina setuju dengan ini. Pada hari itu, ASEAN dan Tiongkok mengeluarkan pernyataan bersama dengan suara bulat menyetujui untuk kembali ke jalan “Dekalrasi tentang Perilaku Para Pihak di LTS/ Declaration on the Conduct of Parties in the South China Sea” (DOC) untuk  menyelesaikan sengketa teritorial dan yurisdiksi antar negara melalui konsultasi ramah dan negosiasi damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun