Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Penempatan THAAD di Korsel Memicu Perang Dingin Baru

20 Agustus 2016   15:48 Diperbarui: 20 Agustus 2016   19:19 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bbc.com
bbc.com
Sejak AS dan Korsel (ROK/Republic of Korea) mengumumkan untuk mengerahkan THAAD di Korsel pada 8 Juli lalu, terjadi gelombang protes anti penempatan THAAD di Semenanjung Korea.

Banyak yang bertanya-tanya, mengapa sistim anti-rudal yang canggih yang diklaim pemerintah Korsel mampu melindungi Korsel dari ancaman nuklir dan rudal Korut (DPRK/Democratic People’s Republic of Korea) harus membangkitkan gelombang oposisi yang kuat dan demo anti-THAAD di Korsel?

Mengapa pemerintah Korsel tidak mau mendengarkan nasehat negara tetangga dan tetap beriskeras untuk bersepakat dengan AS untuk menempatkan THAAD di Korsel? Penempatan THAAD ini sebenarnya melindungi siapa dan untuk kepentingan siapa?

Ryu Jae-Seung, pejabat resmi Kemenhan Nasional Korsel mengumumkan: “Aliansi Korsel-AS telah memutuskan untuk menempatkan THAAD di Pangkalan Militer AS di Korsel untuk lebih melindungi Korsel dan rakyat Korsel dari ancaman senjata pemusnah massal (WMD) dan rudal balistik Korut.

Baterai THAAD akan ditempatkan di Desa Seongju, Utara Provinsi Gyeongsang. Sebelah timur laut Korsel, untuk memaksimalkan efektivitas militer.”

Penempatan THAAD di Korsel ini sebelumnya telah menjadi permbicaraan yang hangat lebih dari setengah tahun, tapi sekarang dengan tiba-tiba telah diputuskan. Hal ini mendadak membuat gelombang protes yang memanas di Korsel.

Terutama di Desa Seongju, dimana THAAD akan digelar. Rakyat desa ini melakukan protes keras. Sudah dua bulanan sejak Desa Seongju ditunjuk untuk tempat digelarnya THAAD, desa ini menjadi lumpuh dari gelombang protes menentang penempat ini.

tempo.co
tempo.co
Mereka meneriakkan yell-yell anti pergelaran THAAD di desa mereka: Kita sangat menentang pergelaran THAAD!!! Jangan rampok tanah damai kita!!! Tidak ada THAAD di desa Kita!!! Kita akan mati semua dengan adanya THAAD!!!

Event-event desa yang seharusnya akan digelar semua dibatalkan atau diundurkan. Kompetisi panjat tebing, kegiatan akademik di daerah ini dibatalkan atau diundurkan. Warung-warung di desa juga menjadi sepi pengunjung.

Seorang warga tua menuturkan, Kita harus menghentikan pergelaran THAAD. Meskipun saya lemah dan sudah tua, saya tetap datang menghadiri rapat umum untuk menghentikan pergelaran tersebut. Kita menentang pergelaran THAAD. Kita inigin desa kita damai. Saya sudah hampir 90 tahun saya harus hadir untuk ikut melindungi diri. Mau dimanakan dunia yang akan datang ini?

youtube.com
youtube.com
Desa Seongju terkenal dengan produksi melonnya, yang menjadi sumber hidup mereka. Untuk menunjukkan mereka protes terhadap penempat THAAD di desanya, beberapa petani menghacurkan ladang melonnya dengan merobohkan tenda-tenda ladangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun