Hal pertama ekonomi, Turki sebenarnya merupakan mitra ekonomi dan perdagangan penting dari Rusia dan investor penting dari Rusia. Setelah hubungan Turki-Rusia memburuk, perdagangan, pariwisata, investasi dan proyek-proyek teknik lainnya dari kedua negara terpengaruh. Bagi Rusia yang saat ini sedang mengalami kesulitan ekonomi yang ekstrim, ini sebenarnya telah menyebabkan banyak kerusakan.
Aspek kedua, dalam hal energi, banyak orang tahu bahwa Turki sangat membutuhkan gas alam Rusia, dan kebutuhan pasokan energi dari Rusia. Tapi di sisi lain, Turki juga merupakan pasar ekspor energi yang penting bagi Rusia. Dengan harga minyak yang rendah sekarang, dan harga gas alam juga jatuh tajam, mempertahankan pangsa pasarnya adalah sangat penting bagi Rusia.
Selain dari hubungan ekonomi dan perdagangan dari kedua negara, posisi geostrategis yang unik dari Turki bahkan lebih penting lagi bagi Rusia.
Pada kenyataannya, posisi Rusia saat ini tidak terlalu optimis. Rusia dan Barat telah memiliki konflik jangka panjang. Sejak krisis Ukraina, dan insiden Crimea pada 2014, hubungan NATO dengan Rusia telah rusak terpisah sepenuhnya. NATO dan Rusia telah terluka parah untuk rasa saling percaya mereka dalam keamanan. Kedua belah pihak terlihat semakin hari semakin kecendrungan ada peningkatan konflik militer.
Pada saat yang sama, sejak awal tahun 2014, Rusia yang telah mengalami sanksi ekonomi dari AS dan negara-negara Barat, telah berakibat penurunan nilai rubel sebesar 50%.
Pada 2015, pertumbuhan produk domestik bruto Rusia negatif 3,7% dan tingkat inflasi sebesar 13%. Pada bulan Januari 2016, tingkat inflasi mencapai 15%. Bagi Rusia yang mengandal mengekspor 70% dari minyak, dan harga minyak yang terus turun dan terus rendah telah menjadi pukulan yang berat bagi ekonomi nasionalnya.
Dalam situasi semacam ini, jika membuat hubungan Rusia-Turki memburuk bukanlah suatu rencana yang ideal.
Setelah Uni Soviet bubar, ekspansi ke timur NATO dan peningkatan kehadiran militer NATO di sebelah barat dan selatan Rusia dipandang oleh Rusia sebagai ancaman yang signifikan terhadap keamanan nasional Rusia.
Aspek lain adalah peran unik Turki dengan hubungannya dengan NATO dan AS, yang telah membuat Rusia merasa bahwa itu akan menjadi penahan penting bagi pengaruh strategis Rusia baik di Timur Tengah maupun di Kaukasus.
Pada kenyataannya, enam bulan yang lalu Turki sebagai bagian penting dari ekspansi ke timur NATO, Turki muncul sebagai lawan Rusia. Kini setelah kudeta yang gagal di Turki telah memberikan Rusia kesempatan bagi Rusia untuk mengubah status quo.