Setelah Uni Soviet bubar, Azerbaijan dan Armenia saling berperang untuk berebut mengontrol wilayah Nagorno-Karabakh. Pada tahun 1994, kedua negara mencapai gencataan senjata yang komprehensif, tetapi sampai hari ini mereka tetap bermusuhan karena masalah Nagorno-Karabakh.
Perlu diketahui setelah konflik Nagorno-Karabakh ini, Erdogan dengan segera mengumumkan dukungannya untuk Azerbaijan.
Pada 3 April 2016, Erdogan dalam suatu wawancara mengatakan: “Kita akan mendukung Azerbaijan sampai akhir.” Ke-esokan harinya, Erdogan menegaskan bahwa Turki akan berdiri di sisi saudara Azerbaijan, dan sangat percaya Azerbaijan akan mengontrol Nagorno-Karabakh satu hari kelak.
Erdogan dalam pernyataannya mengatakan: “Mengenai bentrokan yang sedang berlangsung antara Armenia dan Azerbaijan, saya berharap Armenia akan menanggapi upaya Azerbaijan untuk menghentikan bentrokan senjata, tetapi jika tidak direspon, sejauh ini belum direspon, ini satu kejahatan dan kesalahan ada di pihak Armenia.”
Pada 4 April 2016 sebuah artikel di “Nezavisimaya Gazeta.” Rusia dengan judul “Perangkap Nagorno-Karabakh” menuliskan, Erdogan jelas ingin Putin memahami tanpa dia konflik Nagorno-Karabakh tidak akan berakhir.
Situs AS “anti-war.com” mengatakan konflik Nagorno-Karabakh adalah demensi lain dari konflik Rusia-Truki.
Konflik Nagorno-Karabakh terutama konflik yang melibatkan Armenia dan Azerbaijan. Armenia dan Turki adalah musuh lama, karena secara historis, ada kasus lama yang selama perang, pernah Turki membantai ratusan ribu orang Armenia dengan alasan perang.
Secara historis memang sudah ada beban berat, sehingga hubungan Armenia-Turki selalu ada kendala utama dan besar --- konflik-konflik Nagorno-Karabakh.
Tentu saja Turki akan berdiri berseberangan dengan Armenia dalam konflik Nagorno-Karabakh. Sedang Rusia adalah pendukung Armenia dalam konflik ini. Dari sini bisa jelas mendapat gambaran besar dari hubungan Rusia dan Turki.
Apa yang tercermin dalam konflik Nagorno-Karabakh adalah suatu konflik geopolitik antara Rusia dan Turki yang sulit untuk didamaikan.