Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Upaya Hegemoni Global AS dengan Konsep Pangkalan Militer “Lily Pads” (1)

11 Juli 2016   11:59 Diperbarui: 23 November 2016   10:02 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pangkalan militer mendukung kekuatan militer, merupakan ekspresi dari strategi pertahanan dan keamanan suatu negara. Ketika strategi keamanan dan pertahanan berubah, maka pengerahan dan pergelaran pasukan dan tata-letak pangkalan juga perlu dirubah dalam rangka untuk memastikan tujuan dari strategis tercapai.

Dalam beberapa tahun terakhir, dengan situasi fiskal pemerintah AS diperketat, dan pengurangan dari anggaran militer, militer AS telah melakukan reformasi pangkalan tua untuk menjadi “lebih kecil”, lebih efisien dengan sistim “lily pads”, sementara itu juga sudah mulai menggunakan kembali pangkalan-pangkalan masa lalu untuk memastikan keseimbangan antara kebutuhan strategis dan dengan pengurangan anggaran.

Lalu perubahan apa yang terjadi bagi AS di Asia-Pasifik? Dan bagaimana “renovasi lily pads” ini akan dilakukan?

Sejarah AS mendirikan pangkalan milier di luar negeri dapat ditelusuri kembali dari 100 tahun yang lalu. Yaitu setelah Perang Spanyol-Amerika pada tahun 1898, AS yang tadinya melakukan isolasionisme mulai membuka diri terhadap dunia luar.

Setelah menang perang dengan Spanyol, AS mendirikan pangkalan angkatan laut di Filipina dan Kuba. Setelah pecah P.D. II, AS mempercepat pembangunan sistim pengkalan militer global. Di kawasan Asia-Pasifik, AS memperoleh serangkaian basis di Guam, Saipan, Tinian dan Okinawa.

Pergelaran militer umumnya dalam dua jenis negara: Salah satu jenis adalah negara yang kalah dalam P.D. II seperti Jepang, Jerman dan Italia, karena perang dimulai dari mereka karena itu pasukannya dikerahkan di negara-negara ini, dan setelah itu tidak ditarik kembali keluar.

Jenis lain adalah karena sekutu AS, seperti Australia, dan Filipina pertama menempat pasukannya disana kemudian menjadi sekutunya. Beberapa lebih komprehensif lagi, pangkalan militer besar dikerahkan di negara-negara sekutunya, tetapi sering dirotasi antar negara-negara lain.

Setelah P.D. II, militer AS membentuk sistem dasar terutama difokuskan di sekitar tiga basis. Cluster Asia Timur yang berpusat di Pangkalan Yokosuka, Jepang, Cluster Asia Tenggara yang berpusat di sekitar Pangkalan AL Subic Bay, Filipina, dan cluster Mickronesia yang berpusat di sekitar Guam.

Kini, tiga kelompok dasar utama ini masih daerah dimana militer AS mengfokuskan untuk direnovasi.

tiga-garis-konfigurasi-4-5783242204b0bd4f048b457e.png
tiga-garis-konfigurasi-4-5783242204b0bd4f048b457e.png

Cluster Timur Laut terdiri dari cluster pangkalan AS di Jepang dan Republik Korea (Korsel). Dua kelompok pangkalan mengontrol Selat La Perouse dan Selat Tsushima, dan bisa mendukung pasukan tempur darat militer AS di Semananjung Korea serta mendukung militer AS dalam pertempuran maritim di Barat-laut Samudra Pasifik, yang akan menjadi link utama dari mata rantai militer AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun