Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sepak Terjang AS untuk “Menyeimbangkan” Kembali Asia-Pasifik

10 Juni 2016   10:28 Diperbarui: 16 Juli 2016   20:49 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun atas petunjuk AS menegaskan bahwa NATO tidak akan dibubarkan, dan akan menjadi satu organisasi militer murni dan organisasi keamanan untuk Barat, yang juga mulai menerapkan Program “Kemitraan Untuk Perdamaian.”

Setelah itu, AS sepenuhnya me-reformasi pertahanan militer dan pertahanan nasional Eropa Timur, dan mempersilahkan/membimbing negara-negara Eropa Timur untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa, dengan mereka terus berkembang ke arah timur.

Selain itu, AS juga mengerahkan sistem pertahanan rudal balistik di Eropa. Ketika pasukan AS mendekati ambang pintu Rusia di Ukraina, Vladimir Putin tidak bisa tinggal diam terus  menonton, dia dengan tegas mengirim pasukan untuk merebut kembali Crimea.

Dengan tindakan Putin ini, Rusia smentara dapat menekan laju ekspansi NATO ke timur, dan menjadikan hubungan Rusia dengan negara-negara Eropa juga menjadi buruk kerena peristiwa ini, dan ekonomi nasional terus menurun sementara keamanan lingkungan sekitarnya juga mengalami pukulan yang besar.

Pada kenyataannya, niat strategis AS di Semenanjung Korea tampknya akan menjadi patrun (potongan kain) yang sama dengan ekspansi NATO ke timur. Hal ini merupakan niat AS untuk memperburuk dan meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut. Sehingga bisa mempunyai alasan AS untuk mempercepat pengerahan pasukannya di Asia-Pasifik untuk menciptakan sebuah NATO Asia versi baru.

Memang ketika AS menciptakan sebuah sistem aliansi di Eropa, sebenarnya sudah terpikir untuk menciptakan satu sistem yang mirip dengan NATO di kawasan Asia-Pasifik, dan sudah coba berupaya dengan keras di Asia Tenggara. Misalnya pernah mencoba membentuk SEATO (Southeast Asia Treaty Organization) tapi tidak berhasil.

Strategi AS kembali Ke Asia-Pasifik

Pada 10 Maret 2016, Komando Strategis AS (USSTRATCOM) merilis formasi yang menyatakan AS sudah mengirim tiga B-2s pembom siluman ke Diego Gracia, sebuah pulau pangkalan AS di Samudra Hindia.

Terbitan  AS “Air Force Times” merilis sebuah artikel pada 9 Maret yang mengatakan mobilisasi B-2s terkait dengan situasi di Laut Tiongkok Selatan.

Dari sini analis melihat jika situasi di Semenanjung Korea dan Laut Tiongkok Selatan dikaitan seperti ini, mudah terlihat bahwa di satu sisi AS mengingatkan dunia bahwa AS masih tetap merupakan kekuatan militer dunia, dan di sisi lain ingin menyampaikan pesan bahwa AS tidak takut dengan Tiongkok, dan terlihat “buru-buru ikut dalam kobaran api” untuk membantu sekutunya. Dan semua ini sebenarnya AS terus memperdalam dan mengisi strateginya untuk “menyeimbangkan kembali Asia-Pasifik.”

Jadi pengerahan THAAD di Korsel tidak membantu meringankan situasi di Asia Timur Laut, sebaliknya itu benar-benar akan membangkitkan dan merusak strategis kemitraan yang telah muncul antara Tiongkok dan Korsel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun