Di Kepulauan Xisha (西沙群岛) yang indah, terdapat empat pulau besar utama, salah satu dari empat kelompok utama kepulauan di Laut Tiongkok Selatan yang lebar dan tertutup kabut. Dengan Pulau Yongxin (永兴岛) sebagai pusat, kira-kira 330 km dari ujung paling selatan dari Kota Sanya (三亚市) di selatan Pulau Hainan.
Pada tahun 1957, arkeolog dari Provinsi Guangdong berhasil mengumpulkan cangkir tembikar dengan enam pegangan yang terbuat pada Dinasti Selatan di Kepulauan Xhisha.
[caption caption="Ilustrasi dari www.youtube.com"]
Pada tahun 1970an dan 1980an, nelayan Tiongkok menemukan peninggalan budaya di bawah laut berupa tembikar, porselen, koin tembaga, dan patung-patung batu dari waktu ke waktu di North Reef, Pulau Koral dan di laut di daerah ini.
Dari tahun 1996 sampai 2012, arkeolog Tiongkok telah melakukan enam survei skala besar untuk peninggalan budaya ini, melakukan penggalian penyelematan, percobaan penyelematan atas peninggalan di daerah laut Kepulauan Xisha.
Dari Dinasti Han Timur, beberapa kapal dagang Tiongkok telah melakukan perjalanan ke Asia Tenggara, Kepulauan Xisha dan Laut Tiongkok Selatan, mereka bukannya berlayar menelusuri pantai. Dan jalur ini sudah mulai banyak dikenal orang.
Menurut “Kitab Han Kemudian/Book of Later Han” (后 汉书) upeti untuk tujuh prefektur termasuk Jiaozhi (交趾/Cochin /Vietnam Utara sekarang) semua diangkut melalui laut.
Kang Tai (康泰) seorang jenderal dari Wu Timur pada periode zaman Tiga Kerajaan (Sankok/三国), berlayar dari Luat Tiongkok Selatan saat ditugasi untuk mengunjungi negara-negara di luar negeri. dia menulis sebuah biografi “Funan Zhuang” (扶南传), di Laut Pasang (涨海) ada pulau karang dimana ada batu dan karang hidup di perairan pulau-pulau ini.
[caption caption="Ilustrasi dari www.youtube.com"]
Laut Tiongkok Selatan disebut Laut Pasang/Zhang Hai (涨海) dalam literatur saat itu, karena lautnya sangat bergelombang ketika laut pasang.