Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Siapa yang Bergencatan Senjata di Syria (3)

19 Maret 2016   11:28 Diperbarui: 19 Maret 2016   16:01 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 11 Pebruari 2016, sebelum gencatan senjata, Presiden Syria, Bsahar al-Assad mengatakan dalam sebuah wawancara dengan AFP, bahwa ia siap berperang jangka panjang untuk merebut kembali semua wilayah Syria.

Dalam hal ini, Dubes Rusia di PBB, Virtaly Churkin mengeluarkan peringatan keras kepada al-Assad, bahwa jika ia tidak bertindak sesuai dengan proses perdamaian yang dianjurkan Rusia, dia akan menghadapi “konsekuensi berat”!

Dalam masalah Syria, Rusia bisa dikatakan bak berjalan di sutas kawat tinggi. Mereka harus menemukan keseimbangan, sehingga mereka dapat ikut campur tangan dengan efektif untuk mendukung pemerintah al-Assad agar tidak jatuh, tetapi mereka juga tidak ingin terjebak.

Meraka harus tetap dapat dengan tepat untuk mengontrol seberapa besar mereka harus berinvestasi. Saat ini, Rusia telah dengan baik melakukan pekerjaan ini. 

Walaupun AS dan Rusia telah mencapai konsensus tentang al-Assad untuk ikut ambil bagian dalam proses pembicaraan permdamaian, oposisi Syria masih menolak utnuk melakukan pembicaraan damai dengan al-Assad.

Seorang analis Syria, Osama Danula percaya bahwa jika dua isu utama dari mendefinisikan kelompok teroris dan apakah al-Assad harus tetap berkuasa atau lengser tidak bisa diselesaikan, maka proses politik tidak bisa diselesaikan, proses politik tidak bisa dimulai, dan gencatan senjata tidak mungkin dilanjutkan.

Dan dalam hal ini, siapa yang merupakan kelompok teroris dan siapa yang merupakan kelompok oposisi moderat? Karena kepentingan yang berbeda dari masing-masing pihak, pandangan mereka bervariasi secara liar. Pandangan mereka tentang kelompok teroris ini yang menyebutkan dirinya Muslim Sunni. Apakah itu kekuatan utama Barat atau kekuatan Muslim Syiah, jika mereka memberantas itu sendiri, itu akan mudah menyebabkan kesalah-pahaman agama atau konflik.

Negara-negara yang mempunyai pengaruh dalam perang sipil Syria termasuk demokrasi sekuler, monarki, dan teokrasi. Aliansi  terbentuk antara negara-negara yang memiliki karakteristik tertentu, dan karakteristik ini juga mempengaruhi tata letak (road map) geopolitik di Timteng.

Dengan strategi AS untuk cabut dari intervensi militer dari Timteng, dan adanya keterlibatan intervensi militer Rusia, situasi strategis dari Timteng saat ini sedang mengalami perubahan baru.

Banyak analis yang berpandangan untuk masalah Syria hanya AS dan Rusia yang satu-satunya benar-benar bisa melangkah ke meja perundingan. Dengan resolusi masalah nuklir Iran, posisi Iran meningkat di Timteng, dan proses kenaikan ini merupakan proses kerjasama komprehensif besar-besaran dengan Rusia dalam Politik, Ekonomi, dan Keamanan.

Tanda-tanda awal dari aliansi keamanan masa depan antara Iran, Rusia, Irak dan Syria telah terbentuk. Mungkin dalam proses lebih dipadatkan (mengkristal). Dengan kata lain, suara Rusia dalam masalah keamanan di Timteng bisa menambah kartu baru dalam permainan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun