Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pengaruh Harga Minyak Internasional Rendah Bagi Rusia (3)

8 Maret 2016   09:04 Diperbarui: 8 Maret 2016   09:17 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 24 Desember 2015, PM India, Narendra Modi melakukan kunjungan kenegaraan pertama ke Rsuia. Ketika Putin dengan Modi bertemu, Modi mengatakan bahwa Rusia dan India akan mengembangkan kemitraan strategi preferensial yang termasuk pengembangan kerjasama politik, ekonomi dan bidang-bidang lainnya. Putin menyatakan dalam situasi ekonomi saat ini yang rumit, kunjungan Modi sangat tepat waktu.  

Meskipun kunjungan dari PM Modi ini telah direncanakan lama, saya masih merasa kunjungan ini seperti  “hujan yang jatuh pada waktu yang tepat.”  Negara kita perlu “saling mengecek satu sama lain” pada isu-isu utama beberapa kerjasama antara kedua negara. Perjanjian ini terutama mengenai kerjasama di sektor energi dan militer serta sipil. Demikian Putin mengatakan.

“Bloomberg” prers AS, memberi komentar mengatakan bahwa Rusia dan India memiliki kemitraan yang sangat dekat, sesuatu yang tidak bisa diakses untuk perdagangan pertahanan nasional AS, karena antara AS dan India keadaanya naik turun. Namun perdagangan pertahanan nasional antara Rusia dan India selalu dalam keadaan stabil, karena kedua negara memiliki banyak proyek kerjasama yang saat ini sedang berlangsung.

Dengan sanksi-sanksi Barat, kemorosotan ekonomi Rusia telah berlangsung selama dua tahun. Untuk India membeli peralatan militer Rusia saat ini adalah bantuan yang sangat dihargai dan pada waktu yang sangat tepat.

Di Timur, Rusia memiliki kerjasama dengan Tiongkok, India dan dalam beberapa negara ASEAN, untuk batas tertentu semua ini mengurangi tekanan ekonomi Rusia. Namun proses ini cukup lambat. Kerjasama dengan Tiongkok baik-baik saja, tetapi kerjasama dengan India merupakan proses panjang, lambat, sedang kerjasama dengan ASEAN masih sangat panjang dan lambat juga.

Beberapa analis mengira bahwa strategi menuju ke timur akan berkembang positif pada tahun 2016, namun efek substansial mungkin tidak sepenuhnya berkembang, tapi perlu hingga tahun 2017 – 2018. Jadi memerlukan suatu periode waktu.

Sehingga ada yang mengatakan Zaman Batu tidak berakhir karena tidak ada batu, dan Zaman Besi tidak berakhir karena tidak ada besi lagi. Demkian pula walaupun sumber daya minyak tidak mengering, Era Minyak masih mungkin berakhir.

Untuk Rusia, negara yang sangat bergantungan pada minyak yang tinggi, menggunakan kesempatan energi internasional yang sedang menurun untuk menyelesaikan penyesuaian ekonomi adalah pilihan yang diperlukan.

Rakyat Rusia pada umumnya memiliki vitalitas yang ulet, semakin mereka menghadapi masalah didalam negeri dan luar negeri, semakin mereka memiliki kemampuan luar biasa untuk melawan. Vladimir Putin pernah mengatakan dirinya adalah seekor merpati bersayap besi yang kuat yang akan terbang di panggung internasional untuk memberikan rakyat Rusia martabat mereka kembali sebagai kekuatan utama.

( Habis)

Sumber : Media TV dan Tulisan Luar dan Dalam Negeri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun