Jika mereka membiarkan harga meningkat, maka mungkin akan dengan cepat diganti, dan mungkin minyak pihak lain akan menggangtikan mereka. Jika teknologi lain menggangtikan mereka, maka industri minyak akan mati.
Dan serangan balik AS di pasar minyak mentah menjadi duri dalam daging bagi Arab Saudi. Pada akhir Nopember 2015, malam sebelum pertemuan tingkat menteri OPEC, Menteri Perminyakan Saudi, Ali Al-Naimi, sebelumnya menjadi harapan terbesar untuk pasar, ketika berjalan menuju pertemuan ketika ditanya kepada wartawan mengatakan: “Mengapa Arab Saudi perlu mengurangi produksi? AS juga adalah produsen minyak utama sekarang. Apakah mereka mengurangi produksi?”
Jawaban yang bermakna halus ini untuk mengkonter AS. Memang benar AS telah berubah dari pengimpor minyak terbesar di dunia menjadi potensi penantang terkuat untuk pasar minyak mentah internasional.
Menurut prediksi dari US Energy Information Adminstration, Desember lalu, produksi minyak mentah AS 9,24 juta barel per hari, sementara Arab Saudi 10, 144 juta barel per hari. Jika Arab Saudi mengurangi produksi, maka akan menybabkan AS memperluas produkasinya, sedang jika harga minyak tetap, keuntungan Arab Saudi dan pasar akan mengalami atrophia (terhenti dan terambil alih).
Menurut Hua Min , Director World Economic Reseach , Universitas Fudan mengatakan: “Dengan kekuatan yang begitu besar, untuk mengurangi produksi tidak mungkin bisa menghentikan harga minyak internasional, tapi justru membuat kehilangan pangsa pasar mereka. Negara penghasil minyak sangat memahami bahwa mereka tidak bisa membiarkan ruang pangsa pasar menjadi kosong begitu saja.”
Pertarungan pangsa pasar mencerminkan perebutan kekuasaan pasar energi interrnasional. Pada Nopember 2014, dihadapkan dengan penurunan tajam pertama harga minyak, OPEC tidak mengurangi produksi untuk mengangkat harga minyak.
Dalam pandangan banyak ekonom suara OPEC untuk harga minyak internasional telah menurun cukup drastis.
Analis dari “New York Times” mengatakan : OPEC terlihat “tidak aktif” atau “tidak berdaya” dalam penurunan harga minyak internasional, ini mengindikasikan organisasi ini tidak lagi mempunyai kekuatan mengontrol pasokan dan mengendalikan harga minyak dunia.
Analis melihat perubahan struktural dari pasar minyak internasional menjadi sebab penting dari penurunan harga minyak. AS telah menggantikan Arab Saudi untuk menjadi produsen pengganti di pasar minyak global. Sedang pemerintah AS tidak mempunyai kekuatan untuk mengontrol produksi dari ribuan produsen penggnati ini.
Jadi situasi ini, adalah yang pertama terjadi dalam 40 atau 50 tahun untuk pertama kalinya kekuatan yang sangat kompetitif dan kuat di luar kawasan Timteng. Dan juga dipusat konsumen di dunia, yang berarti AS telah menjadi mampan. Ini menjadi satu ciri yang sangat penting dalam pasar minyak dunia.
Pada Desember tahun lalu, larangan ekspor AS yang sudah 40 tahun lamanya telah dicabut, ini menandakan AS secara proaktif masuk ke pasar minyak mentah. Dalam situasi semacam ini OPEC tidak memutuskan untuk mengurangi produksi, itu berarti bahwa AS menduduki dan menetapkan harga pasar minyak akan menjadi kenyataan yang sulit untuk dirubah.