Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ada Apa di Balik “Konspirasi” Perang Harga Minyak Dunia Sekarang (4)

14 Februari 2016   13:27 Diperbarui: 14 Februari 2016   14:12 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi pada 2014, OPEC sengaja tidak menurunkan produksi, dengan harapan membuat harga minyak turun tajam, itu bisa menyerang AS dan negara-negara penghasil minyak lainnya.

Sekarang dengan penurunan drastis harga minyak internasional, sehingga menyebabkan “krisis anti-minyak” sedang meletus. Pengekspor minyak utama seperti Venezuela dan Rusia mengalami resesi ekonomi, tingkat pengangguran yang tinggi, konsumerisme melemah. Bahkan negara kaya seperti Arab Saudi mengalami defisit akibat dari rendahnya harga minyak, sehingga memaksa untuk mengurangi keuntungan.

Dalam kenyataannya, kita dapat melihat ekonomi semua negara penghasil minyak berada dalam kondisi yang sangat buruk. Misalnya, Arab Saudi juga dalam keadaan yang tidak baik, cadangan mata uang asing menurun hingga garis bawah, konflik domestik telah menjadi sangat besar, kemudian situasi yang paling klasik adalah Rusia.

Situasi Venuzuela bahkan lebih buruk lagi, karena produksi mereka adalah minyak berat (heavy oil). Karena banyak orang bisa memakai minyak yang lebih baik, minyak ringan (lighter oil), jadi mereka jika bisa memilih tidak akan menggunakan minyak Venezuela.

Meskipun begitu, pada bulan Desember tahun lalu, negosiasi pembatasan produksi OPEC gagal, dan pimpinan OPEC, Arab Saudi menyatakan akan terus meningkatkan produksi.

Setiap pihak bertindak dengan psikologi kelompok. Pada kenyataannya, jika semua pihak melompat dari kereta (kelompok/kesatuan), maka mereka bertindak rasional. Setelah harga minyak turun, meskipun laba per barelnya berkurang, tapi negara-negara penghasil minyak hanya berupaya meningkatkan produksi untuk mempertahankan pendapatan.

Misalnya, mereka mungkin sudah menetapkan jumlah pengeluaran tertentu, dan mereka harus bisa memperoleh pendapatan yang dibutuhkan itu, jika tidak, maka akan terjadi masalah politik. Jadi pada titik persoalan ini, mereka akan tidak perduli apapun untuk bisa mendapatkan pendapatan untuk itu. Kini karena harga minyak turun maka mereka harus produksi dan menjual lebih banyak agar jumlah yang dibutuhkan diperoleh.

Ini yang menyebabkan lingkaran setan, dan semakin mereka berproduksi lebih semakin harga akan jatuh. Tujuan mereka hanya untuk menjaga keseimbangan keuangan mereka.

“Jika negara-negara penghasil minyak lainnya bersedia untuk bekerjasama, Arab Saudi bersedia untuk bekerjasama, namun Arab Saudi tidak akan memainkan peran penyeimbang atas ketidak-seimbangan struktural saat ini saja.” Ini sikap Aramco Saudi yang menunjukkan alasan sebenarnya mengapa Arab Saudi belum bersedia untuk mengurangi produksi.

Setiap negara penghasil minyak tidak mengambil tindakan yang konsisten, ruang yang ditinggalkan oleh pemegang pangsa pasar saat ini akan segera di-isi oleh lawan-lawan mereka yang kembali ke pasar, dan mereka akan kehilangan dua kerugian,  pangsa pasar dan uang.

Kita tahu harga minyak pernah diatas 100 USD per barel, ketika itu harga sudah tinggi, jadi investasi mereka sudah kembali. Jadi bagi mereka untuk mempertahankan pangsa pasar menjadi lebih penting.  Dengan kata lain, mereka mungkin mengambil lebih sedikit pajak, atau mereka dapat meningkatkan efisiensi produksi, atau memberi lebih sedikit uang kepada perusahaan produksi, tapi tidak ingin kehilangan pangsa pasar mereka, di waktu-waktu dekade yang akan datang, jika kehilangan pangsa pasar mereka tidak pernah mendapatkannya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun