Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Latar Belakang AS “Mengendorkan” Tekanan Terhadap Iran (3)

7 Februari 2016   19:52 Diperbarui: 7 Februari 2016   21:16 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Eropa dan Timteng masih merupakan yang paling menjadi krisis langsung bagi AS kini. Di Eropa, masih ada isu Ukraina, dan ekspansi Rusia yang kiranya menajdi ancaman bagi diri AS. Mereka menjadi yang paling krisis secara lansung dan mendesak.

Tapi dalam jangka panjang, stretegi AS dan beberapa pejabat pemerintahan AS pada dasarnya semua percaya bahwa ancaman jangka panjang adalah Tiongkok.  Rencana jangka panjang dengan tata letak di Asia-Pasifik, kemungkinan akan ada perang besar dalam sepuluh dan dua puluh atau bahkan tiga puluh tahun, untuk menekan Tiongkok.

Maka sekarang itu adalah investasi untuk segala sesuatunya yang bisa di Asia-Pasifik dengan tujuan jangka panjang di Asia-Pasifik dengan memindahkan sebagian kekuatan militernya ke kawasan tersebut.

Pada 6 Janauri, Republik Rakyat Demokratik Korea atau Korut mengumumkan uji coba bom hidrogen dengan sukses. Ketua House Komite Angkatan Bersenjata AS, Mac Thorn Berry, dengan segera mengatakan: “AS harus bekerjasama dengan sekutu Republik Korea (ROK/Kosel) untuk menyebarkan sistem pertahanan rudal, termasuk ‘THAAD’ di semenanjung ini.”

Pada kenyataannya, sistem pertahanan rudal THAAD memiliki kemampuan untuk mendeteksi rudal dalam jarak 2,000 km, dan dapat menyerang sasaran di ruang lebih dari 150 km. Ini jauh melebihi jangkauan serangan balik dari Semenanjung Korea.

Jika menempatkan THAAD di ROK/Korsel, itu akan menimbulkan ancaman bagi keamanan strategis untuk pedalaman Tiongkok.

Dengan mengerahkan sistem THAAD di Korsel, AS berharap untuk membunuh beberapa burung dengan satu batu. Sasaran pertama merangkul Korsel untuk bergabung dengan aliansi AS-Jepang, karena begitu sistem THAAD dikerahkan, untuk sistem komando, kontrol, dan jaminan intelijen akan dipasok semuanya oleh AS.

Bila ditempatkan di Jepang atau di  Filipina di masa depan atau Taiwan, target diberikan AS, jadi jelas AS akan memasukkan mereka dalam sistem ini. Itu baru satu hal. Selain itu, sistem THAAD memililik dua sasaran penting satu pada Rusia dan satu lagi pada Tiongkok. Sama sekali tidak untuk membela Korsel.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, banyak pihak yang membahas bagaimana AS berusaha untuk mengajak Jepang, Korsel, Australia, Selandia Baru, Singapura dan negara-negara lainnya di Asia-Pasifik untuk membentuk versi NATO untuk Asia untuk menentang kebangkitan Tiongkok.

Namun di Timteng AS masih gelisah dengan rudal balistik Iran yang terus berkembang.

 ( Bersambung ..... )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun