Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Latar Belakang AS “Mengendorkan” Tekanan Terhadap Iran (1)

7 Februari 2016   12:14 Diperbarui: 7 Februari 2016   12:42 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada bulan Mei 2015, pada KTT AS-GCC (Gulf Cooperation Council) yang digelar di Camp David, Raja Arab Saudi menolak untuk hadir.

Analis dari UAE, Mohammad Hanif mengatakan Iran memiliki rudal yang dapat mencapai Riyadh ibu kota Arab Saudi  melalui Teluk Persia dan garis pantai negara-negara Teluk.

Terakhir ini telah ada kejadian yang tak terduga yang membuat kegembiraan antara AS dan Iran. Pada jam 4;30 sore jam setempat, dua kapal AS yang berlayar dari Kuwait ke Bahrain memasuki perairan Iran. Sumber Iran mengungkapkan setelah mengeluarkan peringatan, Korps Pengawal Revolusi Iran menahan 10 tengara/pelaut AS di pulau Farsi di Teluk Persia

John Kerry langsung mengontak Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif, setelah itu Iran mengumumkan berdasarkan penyelidikan telah menunjukkan bahwa dua kapal tersebut telah masuk ke perairan Iran karena kegagalan dan kesalahan teknis dan dibebaskan.

Menhan AS, Aston Carter mengatakan kepada media bahwa tentara AS telah tidak sengaja memasuki perairan Iran karena kesalahan nevigasi.

Kapten kapal AS yang ditahan Iran mengakui, “Ini adalah kesalahan kita. Kami mohon maaf atas kesalahan ini.” Kejadian ini tampaknya menunjukkan suasana kerjasama dalam komunikasi antara AS dan Iran, namun kedua negara ini masih memiliki masalah yang lebih keras yang masih belum diselesaikan.

AS telah mencabut sanksi ekonomi terhadap Iran, tapi dalam kenyataannya, hanya yang dicabut “sanksi sekunder” seperti bidang keuangan, perdagangan, asuransi dan sektor perdagangan yang terkait minyak mentah, tapi tidak untuk sanksi mengenai masalah “dukungan atas terorisme”, “pengujian rudal balistik,” dan “hak asasi manusia.”

Sebenarnya pertarungan antara AS dan Iran masih terus berlangsung, masih cukup banyak masalah yang belum terselesaikan, seperti masalah rudal balistik dan isu-isu HAM, dan menyelesaikan masalah ini lebih sulit daripada menyelesaikan masalah nuklir, karena tampaknya mereka tidak kritis.

Selama Iran tidak bersedia memberikan konsesi untuk masalah ini, maka pertarungan AS dan Iran dalam aspek lainnya akan terus berlangsung untuk waktu lama.

( Bersambung ...... )

Sumber : Media TV dan Tulisan Dalam dan Luar Negeri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun