Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menguak Latar Belakang Krisis Diplomatik Arab Saudi & Iran (1)

26 Januari 2016   11:12 Diperbarui: 26 Januari 2016   11:12 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arab Saudi menuduh pemerintah Iran “yang sengaja membiarkan serangan terhadap kedutaannya” Sementara Iran menuduh eksekusi Arab Saudi yang menyebabkan penghasutan sehingga terjadinya insiden ini.

Juru bicara Menlu Iran, Hussein Jaber Ansari mengatakan: Sangat menyesalkan, pemerintah Arab Saudi yang menciptakan konflik lokal dan memperburuk ketegangan untuk membuktikan keberadaannya, dan ututk mendapatkan kepentingannya sendiri. Selama beberapa tahun, Arab Saudi telah mengambil langkah-langkah politik untuk melakukan hal ini, dan kebijakan ini telah menyebabkan konflik regional meningkat.

Di Timteng saat ini, ancaman kelompok ekstrimis masih ada. Syria, Irak dan Yaman terus terjadi turbulensi, sedang hubungan Rusia-Turki juga sedang tegang karena penembakan jet tempur Rusia.

Sebagai kekuatan utama di kawasan ini, konntes Arab Saudi dan Iran sungguh terjadi pada pada saat yang tidak tepat. Lebih lagi kejadian ini dengan cepat menyebabkan reaksi berantai di negara-negara Islam lainnya.

Pada 4 Januari, Bahrain, dan Sudan secra berturut-turut mengumumkan bahwa mereka memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. Pada hari yang sama,  Uni Emirat Arab menurunkan tingkat hubungan diplomatiknya dengan Iran.

Pada 5 Januari, Kuwait memanggil pulang Dubesnya untuk Iran, dan pada 6 Januari, Djibouti mengumumkan memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.

Pada saat yang sama, banyak kota di India Utara dan Irak terjadi protes dari ribuan orang yang mengutuk tindakan keluarga kerajaan Arab Saudi, dan menuntut keluarga kerajaan mundur.

Juru bicara Milisi Syiah Irak, Karim al-Nour mengatakan: “Eksekusi ini hanya memperburuk situasi, kita berharap untuk dapat meringankan ketegangan regional dan suasana politik. Tapi mengeksekusi Nimr adalah provokasi kepada Syiah Iran, Qatif, Bharain dan dearah lainnya. Pada kenyataannya ini merupakan perilaku kriminal terang-terangan, dan itu akan meningkatkan konflik berdarah di kawasan tesebut.”

Nimr al-Nimr adalah tokoh kunci dari Islam Syiah. Dia mulai melakukan protes anti-pemerintah berkali-kali, mengeritik pemerintah Arab Saudi yang meperlakukan tidak adil kepada minoritas Syiah, dan juga berusaha menggulingkan keluarga kerajaan Saudi.

Perlu disebutkan disini Nimr ditangkap awal 2012 dan bulan Oktobe 2014 dijatuhi hukum mati. Jadi mengapa Arab Saudi memilih untuk melaksanakan eksekusi sosok sensitif ini sekarang?

Jika melihat insiden pembakaran kedubes Arab Saudi di Iran dan pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran, serangkaian kejadian ini sepertinya sudah disadari betul sebelum mengeksekusi Nimr.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun