Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prestasi Kontra-Terorisme AS & Rusia, Latar Belakang Aliansi Pimpinan Arab Saudi, “ISIS” Mulai Ambruk (3)

18 Januari 2016   10:06 Diperbarui: 18 Januari 2016   20:57 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Krisis Syria telah membuat kepercayaan antara AS dan Arab Saudi turun tajam. Arab Saudi hanya ingin menjadi pihak yang mengakhiri pemerintahan al-Assad, sehingga negara-negara yang berada ditarik di sisinya disebut “aliansi anti-al-Assad”, mereka ini bahkan telah memberi dana dan senjata kepada oposisi Syria.

Tapi Obama masih ragu-ragu, dan tidak ingin mengambil operasi besar di Syria. Sebaliknya, dia “menarik kembali” dan berdiri dibelakang begitu melihat banyak operasi besar dan membiarkan Arab Saudi, Yordania dan negara-negara yang melakukannya. Maka dari itu Arab Saudi pikir lebih baik membentuk aliansi lain sendiri untuk memerangi terorisme, dan dirinya sebagai master sejati.

Tentang apakah Bashar al-Assad harus mundur atau tidak? AS dan Eropa, serta Iran dan Rusia menyepakati sesuai dengan metode membiarkan rakyat Syria yang menentukan. Biarkan suara mereka sendiri yang memutuskan. Mereka tampaknya sudah mencapai kesepakatan. Jadi sekarang, siapapun tidak bisa mengatakan apa-apa. Juga Arab Saudi dan negara-negara Arab juga tidak berdaya.

Mereka dengan lantang dan bersemangat memprotes, untuk tidak boleh ada penyelesaian politik, Bashar al-Assad harus mundur. Tapi tidak ada yang mau mendengarkan, apapun yang mereka katakan kini tidak jadi masalah.

Dari sudut pandang kontraterorisme saja, jika terdapat lebih banyak aliansi kontraterorisme, itu berarti banyak negara yang berdedikasi untuk mengeliminir teroris, semestinya hal itu akan lebih baik. Secara teoritis, aliansi kontraterorisme yang berbeda dapat saling menlengkapi dalam penyebaran pasukan mereka dan serangan mereka., untuk mencapai efek yang lebih baik. Tapi jika dilihat dengan situasi Timteng saat ini, sulit untuk menerapkannya.

Banyak media memberi pendapat, meskipun terdapat banyak kekuatan yang bergabung dalam perang melawan teror di Timteng dan sudah memperoleh suatu hasil tertentu, tapi pasukan kontra terorisme masih belum bersatu. Setiap pihak yang mengatas-namakan dirinya memerangi terorisme, tidak berada dalam satu sisi, masing-masing mempunyai motifnya diri sendiri.

Koalisi kontrateorisme internasional yang dipimpin AS memiliki banyak kekuasaan, tetapi hanya melakukan serangan udara, dan tidak mengirim pasukan darat. Mereka telah menyerang “ISIS” lebih dari satu tahun, tapi efeknya masih belum terlihat.  Alasannya yang lebih mengakar karena hal itu di satu sisi tidak menginginkan kelompok-kelompok ekstrimis dibasmi habis, tapi juga tidak bisa berkembang lebih besar, serta mengganggu strategi AS di Timteng. Tapi tetap bisa membuat kekacauan di Syria dan Irak.

Di sisi lain, tidak ingin kelompok-kelompok ekstrimis ini harus benar-benar hancur, karena ingin coba menggunakan mereka untuk menggulingkan al-Assad dari kekuasaanya.

Ada analis yang melihat misi kontra-terorisme AS di Syria bukanlah misi utama. Misi utamanya adalah untuk mendukung pasukan oposisi, dan memerangi “ISIS” itu dipilih hanya untuk menggoyangkan situasi.

( Bersambung...... )

Sumber : Media Tulisan dan TV Luar dan Dalam Negeri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun