Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prestasi Kontra-Terorisme AS & Rusia, Latar Belakang Aliansi Pimpinan Arab Saudi, “ISIS” Mulai Ambruk (2)

17 Januari 2016   14:21 Diperbarui: 17 Januari 2016   14:31 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan Rusia memiliki hubungan dekat dengan pemerintah al-Assad, hal itu menyebabkan Rusia memiliki kondisi unik yang menguntungkan dalam melakukan operasi militer di Syria.

Rusia dan pemerintah al-Assad telah bernegosiasi, dan mereka memiliki peta yang cukup lengkap tentang dimana pasukan “ISIS” dikerahkan, dan bagaimana mereka disebarkan, sehingga ketika menyerang mereka didaerah yang luas di kawasan yang luas ini, bisa memperoleh prestasi lebih.

Selain itu, selama ini Kemenhan Rusia juga terus mempertahankan komunikasi yang erat dengan militer Syria dan pasukan oposisi. Pertukaran informasi dan intelijen yang saling mendukung yang membuat meningkatnya efektivitas operasi militer Rusia.  

 

Kepala Direktorat Operasi Utama Staf Umum Angkatan bersenjata Rusia (Chief of the Main Operational Directorate of the General Staff of the Russian Armed Forces) Letjend. Sergey Rudskoy mengatakan : “Saya ingin menekankan disini bahwa kita sedang bergabung dengan militer Syria dan militan Syria untuk tekad memerangi terorisme internasional.”

Setahun setelah diserang AS, kelompok-kelompok ekstrimis telah membentuk penangkalan dan penanggulangan yang efektif mereka sendiri. Mereka telah mengembangkan dan menggunakan perang gerilya gurun pasir dan perang kota. Mereka bergerak dibawah tanah di kota-kota dan kota-kota yang mereka kendalikan. Dengan memindahkan logistik dan dukungan material serta ruang perawatan rumah sakit dan istirahat di bawah tanah.

Mereka juga menyembunyikan material/logistik  miltier dan perang di bawah tanah. Di beberapa kota, mereka bahkan pindah dengan transpotasi di bawah tanah. Dalam situasi demikian, baik koalisi kontra terorisme yang dipimpin AS dan Rusia, serangannya tidak akan efektif, dengan target-target yang tersembunyi dan tidak terlihat di bawah tanah. Jadi mereka perlu berkoordinasi dengan pasukan darat.

Rusia melakukan serangan udara saling berkoordinasi  dengan serangan darat militer al-Assad. Rusia mengebom, dan menduduki daerah yang menjadi target yang jelas. Setelah mereka menduduki daerah itu, memsterilkan semua kekuatan “ISIS” yang tersembunyi di bawah tanah, sehingga benar-benar menduduki wilayah yang telah diserang dari udara. Dan itulah yang menyebabkan Rusia memperoleh efek pengeboman yang sangat berbeda dengan AS.

Sebuah jajak pendapat publik terbaru menunjukkan, warga AS telah kehilangan kepercayaan 64% dari mereka yang disurvei tidak menyetujui cara Obama menanggapi kelompok-kelompok ekstrimis. Hanya 51% responden yang percaya bahwa pemerintah AS bisa mencegah serangan teroris dan melindungi warganya. Jumlah  ini tadinya 65% pada tahun 2010.

 
Pesimisme dari warga AS membuat Obama merasa kelihangan. Obama mengatakan: “Saya yakin bahwa kita akan menang.” Obama berencana untuk mendapatkan kembali kepercayaan rakyatnya.

Situs CNN ada mengatakan bahwa Gedung Putih telah meminta para pejabat senior semua departemen untuk secara aktif mempromosikan rencana kontraterorismenya Obama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun