Politik internasional saat ini bagaimanapun masih tetap politik. Prospek Syria harus ditentukan oleh rakyat Syria, tetapi kenyataannya politik internasional yang kejam memberitahu kita bahwa kekuatan orang kecil tidak bisa memutuskan nasibnya sendiri, tapi masih harus oleh negara-negara utama. Jadi pada akhirnya, tetap ditentukan oleh kontes global antara Amerika Serikat dan Rusia.
Pada akhirnya ada sesuatu yang tidak bisa diprediksi. Beberapa analis percaya bahwa pandangan membiarkan rakyat Syria menentukan nasibnya sendiri itu masih merupakan visi ideal kebenaran politik. Saat ini, terlalu banyak kekuatan luar yang telah campur tangan dalam situasi Syria, sehingga sangat sulit untuk memberlakukan visi ideal ini.
Tentu saja kita juga harus melihat ada beberapa negara secara aktif mendorong pihak-pihak berperang di Syria untuk ikut dalam pembicaraan perdamaian dibawah kerangka PBB sebagai yang diinginkan banyak pihak.
Masa depan Syria membutuhkan mereka yang terlibat untuk bekerja lebih keras. Hanya ketika konflik yang lebih dalam yang ada di wilyah ini diselesaikan barulah Syria dapat membebaskan diri dari perang dan mencapai perdamaian dan stabilitas.
Dan bagaimana prestasi koalisi yang di pimpin AS dan Rusia selama melakukan kontra-terorisme melawan kelompok-kelompok ekstrimis di Syria dan Timteng? Akan dibahas pada tulisan berikutnya.
( Habis )
Sumber:Media TV dan Tulisan Dalam dan Luar Negeri
http://nypost.com/2015/11/15/g20s-most-important-meeting-may-have-happened-in-a-hotel-lobby/