Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Putin vs Erdogan, Keras vs Keras dan Permainan Geopolitik Kekuatan Utama (4)

4 Januari 2016   19:22 Diperbarui: 4 Januari 2016   20:11 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa analis percaya, meskipun Turki menyebabkan adanya insiden menembak jatuh jet tempur Rusia, tapi AS akan terus berdiri dengan Turki. Turki adalah anggota NATO dan AS “pemimpin” NATO, jadi  hal ini juga cukup menyentuh saraf Rusia.

Ada analis yang memperkirakan kemungkinan ada pemimpin Turki yang bermain dengan pihak tertentu di AS, tapi tidak tahu apakah AS membutuhkan mereka untuk melakukan itu. Putin sambil tetap marah menyambar kesempatan ini. Dan menggelar rudal anti-udara yang paling canggih S-400 yang bisa menghadapi ancaman serangan udara dari pesawat tempur, AEW rudal taktis, dan intersep (mencegat) lainnya serta menghancurkan target udara dalam jarak lebih dari 400 km.

Dengan sistem pertahanan ini, maka jangkauannya hampir mencakup semua kota-kota pesisir di sepanjang Laut Mediterania di Israel, Turki Selatan dan Siprus.

Secara teoritis, S-400 merupakan senjata kontraterorisme yang paling canggih saat ini. Di kawasan ini tidak hanya pesawat Turki yang terancam, juga AS dan Eropa. Jadi apa yang Turki lakukan telah membuat suatu hal yang sangat aneh bagi AS.

AS “Robah” Pikiran

Setelah itu pada waktu yang sama, pada 2 Desembar 2015, AS mengalami serangan teroris di California selatan yang menyebabkan 14 orang tewas.

Dengan adanya tekanan baik domestik maupun internasioanl telah memaksa AS untuk mengendorkan sikapnya terhadap isu Syria dan memberlakukan kebijakan Syria mirip dengan Rusia. Bisa dikatakan tindakan Putin menekan Turki  untuk memaksa AS untuk bekerjasama.

Putin ingin menggunakan kesempatan ini untuk bekerjasama dengan AS, dengan menunjukkan dia adalah korban, dan sekutu AS yang merugikan dia. Jadi apa yang harus dilakukan AS? Dia memaksa AS untuk bekerjasama dan tampaknya itu ada hasilnya. (akan di bahas di tulisan yang akan datang).

John Kerry mengatakan : “AS dan mitra kita tidak mencari yang disebut “perubahan rezim” seperti yang sudah dikenal selama ini, di Syria. Sekarang, kita tidak berusaha untuk mengisolasi Rusia sebagai masalah kebijakan, sudah tidak ada lagi. Tapi, kita telah terus-menerus mengatakan dunia ini lebih baik ketika Rusia dan AS menemukan landasan bersama dan kemampuan untuk dapat bekerjasama.”

Pada 15 desember 2015, John Kerry mengunjungi Rusia, AS dan Rusia dengan mengejutkan mencapai konsensus smentara pada masalah apakah Basahar al-Assad harus di hapus dari kekuasaan atau tidak.

Kedua negara menyatakan bahwa mereka akan memperkuat komunikasi dan kerjasama dalam masalah Syria dan memerangi kelompok eksrimis “ISIS.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun