Media juga telah melihat setelah Turki menembak jatuh jet tempur Rusia, Rusia mengerahkan S-400 sistem anti-rudal terbaru di Syria. Pada saat yang sama, “Moskva” rudal jelajah, dan “kapal selam “Rostov-on-Don” juga tiba di pantai Syria.
Pada 11 Desember 2015, dalam pertemuan dengan Menhan Rusia, Putin berkata, operasi garis keras akan diambil terhadap setiap kekuatan yang mengancam militer Rusia di Syria. “Kita telah mengambil langkah-langkah tambahan, untuk memastikan keamanan tentara Rusia dan pangkalan Rusia di Syria, termasuk mengirim sistem pertahanan udara baru, dan menyediakan semua misi serangan udara dengan pengawalan tempur. Saya sudah memerintahkan operasi garis keras untuk segera menghancurkan kekuatan yang mengancam tentara Rusia dan fasilitas pangkalan darat kita di Syria”
Opini publik mengetahui meskipun Putin tidak menyebutkan secara eksplisit Turki dalam pidatonya, tapi pesannya tersirat ke Turki sangatlah jelas.
“Sikap keras” dari Rusia dan Turki, awalnya terjadi karena penembakan jatuh jet tempur Rusia, meskipun saling memprovoksi-keras, tapi kedua belah pihak secara rasional tetap berhati-hati untuk menghindari perang.
Namun, sikap tajam dan garis keras mereka tidak berakhir disitu, bahkan terjadi lebih intens hingga terakhir ini. Analis dan pengamat bertanya-tanya, pertimbangan apa yang tersembunyi dibalakang ini baik oleh Turki maupun Rusia?
( Bersambung...... )
Sumber ; Media TV dan Tulisan Luar Negeri dan Dalam Negeri
http://edition.cnn.com/2015/11/25/middleeast/syria-turkey-russia-warplane-shot-down/
http://www.nytimes.com/2015/11/25/world/europe/turkey-syria-russia-military-plane.html?_r=0
http://learningenglish.voanews.com/content/tension-increases-between-turkey-russia-over-syria/3084485.html
http://www.durangoherald.com/article/20151125/NEWS03/151129743
Lihat Politik Selengkapnya