Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menguak Penyebab Serangan Terroris Paris “Friday The 13th” (3)

29 November 2015   17:15 Diperbarui: 29 November 2015   18:35 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 15 Nopember, Reuters melaporkan, seorang menteri Yunani mengatakan teroris Syria yang mengambil bagian dalam serangan teroris Paris pad 13 Nopermer sebelumnya telah masuk dari Yunani. Paspor teroris yang ditemukan di tempat kejadian menunjukkan ia telah memasuki Yunani pada bulan Oktober tahun ini sebagai pengungsi.

Hal ini telah membuat masalah pengunsi yang rumit menjadi lebih rumit. Resiko benar-benar ada, banyak pengungsi lelaki muda dan banyak laporan teroris masuk Eropa dengan menyamar sebagai pengungsi.

Dan sekali teroris masuk negara Schengen, mereka dapat dengan leluasa masuk dan meninggalkan negara Schengen. Setelah serangan teroris Paris Presiden Hollande segera mengumumkan penutupan perbatasan Prancis dan memobilisasi militer, dan perubahan ini segera berlaku menjadi “manjemen yang efektif”

Reaksi berantai apa yang akan terjadi setelah ini?  Akankah “politik kebenaran yang berprikemanusiaan” yang menerima pengunsi ini seperti yang pernah terjadi setelah “bocah Aylan Kurdi yang tewas terdampar” akan diganti dengan “politik kebenaran baru” yang lebih “mengutamakan keamanan”?

Rangkaian serangan teroris ini telah memaksa adanya perubahan dalam struktur sosial dan politik Eropa, termasuk Prancis dan Jerman. Sejumlah kelompok-kelompok ekstrimis demokratik pasti akan terdorong untuk  tumbuh dan tampaknya susah untuk menghilangkan kemungkinan kelompok neo-Fasis dan gerakan Fasis akan terjadi.

Karena selama mereka pecaya gangguan keamanan di masyarakat Eropa telah disebabkan oleh imigran, maka dikhawatirkan lebih dari gelombang anti-imigran yang akan semarak, tapi  akan timbul banyak organisasi dan ideologi anti-imigran akan menyebar.

Mereka akan menyebabkan mengakar sangat dalam dalam peradaban budaya Eropa. Proposi populasi antara kedua belah pihak secara bertahap akan tidak seimbang.  Jika skala ketidak seimbangan penduduk domestik dan imigran secara bertahap bergoyang ke arah imigran, maka konflik akan menjadi lebih intens.

Peristiwa tengah malam di Paris adalah bencana kemanusiaan raksasa. Pada pertemuan Presiden G20 tahun ini di Turki, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan kerjasama komprehensif dengan Prancis dan negara-negara lain untuk memerangi terorisme.

Pada 14 Nopermber 2015, pertemuan kedua Menlu mengenai masalah Sryia diadakan di Wina, yang melibatkan 17 negara, termasuk lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Turki, Arab Saudi, Iran dan perwakilan PBB dan Uni Eropa.

Pada hari itu, Menlu AS John Kerry setuju dengan peserta lain untuk mengakhiri dengan segera mungkin konflik dalam negeri Syria. Pada hari yang sama Menlu Rusia Sergey Lavrov mengatakan sebagian besar negara yang menghadiri pertemuan tersebut mendukung gencatan senjata segera antara semua pihak di Syria, dan juga semua negara akan membentuk koalisi internasional yang efektif untuk melawan organisasi ekstrimis.

Analis menyatakan serangan teroris Paris mungkin memaksa AS, Eropa dan Rsuia untuk sementara berunding di meja untuk persilihan mereka, dan mecari konsensus dalam kontra-terorisme, dan kemungkinan menyebabkan AS dan Rusia untuk mendorong kerjasama dalam isu-isu kontra-terorisme. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun