Jika kekuatan nuklir minor (kecil) melihat negara kekuatan nuklir utama meningkatkan kemampuan nuklir mereka dan memperkuat stokpil mereka dengan alasan supaya makin aman. Dalam situasi demekian bagaimana bisa menyuruh dan meminta negara kekuatan nuklir minor untuk melakukan perlucutan pertama? Jadi seharusnya negara nuklir utama yang harus memimpin memberi contoh nyata.
Lihatlah strategi dasar dan kebijakan kekuatan nuklir utama saat ini, mereka masih belum mau menyerahkan dan menghancurkan senjata nuklir mereka. jika negara-negara kekuatan nuklir utama tidak menyerahkan senjata nuklir mereka, secara realistis tidak mungkin untuk meminta negara-negara lain untuk menyerahkan senjata nuklirnya.
Denuklirisasi memang suatu ideal umum, tapi mengapa begitu sulit untuk bisa dicapai? Para analis ada yang mengatakan akar solusinya karena “non-absolut, non zero-sum”. Semestinya harus mempromosikan rasa aman secara total kepada masyarakat internasional, karena “non-absolut, non zero-sum” jika suatu negara mencari keamanan mutlak, itu pasti akan membuat negara lain merasa tidak aman. Itulah mengapa hanya ketika ada keamanan umum dimana hari-hari bisa ada tanpa senjata nuklir, baru bisa terlaksana.
Tapi di padang gurun ekosistem politik internasional sekarang ini, sepertinya itu hanya sebuah mimpi idealis. Demikian pendapat banyak analis dan ilmuwan yang mendambakan perdamaian dunia.
Misalnya saja pada tahun1964, saat Tiongkok behasil melakukan uji coba nuklir yang pertama kali. Pada saat itu Tiongkok berjanji kepada dunia untuk tidak akan pernah menggunakan senjata nuklir pertama dalam keadaan apapun, dan tidak akan pernah menggunakan senjata nuklir untuk mengancam negara manapun atau wilayah diluar negara Tiongkok.
Uji coba nuklir Tiongkok hanya satu tahun sebelum ketika AS, Uni Soviet dan Iggris sedang mempesiapkan untuk menanda-tangani “Limited Test Ban Treaty,” perjanjian Pembatasan larangan Uji Coba Senjata Nuklir). Tiongkok sudah memperkirakan akan terjadi perjanjian komprehensif demikian dan semua senjata nuklir akan dihancurkan.
Setelah waktu berjalan yang sudah setengah abad, sampai hari ini Tiongkok hanya satu-satunya negara yang telah berjanji untuk tidak menggunakan senjata nuklir pertama. Analis juga mengharapkan ini juga bukan hanya satu slogan saja kelak. Jadi seharusnya negara-negara lain semestinya berbuat serupa sebelum manusia berhasil menghilangkan senjata nuklir dari perangkat persenjataan, dan harus dimulai dari dirinya sendiri. Demikian pendapat beberapa analis.
( Habis )
Sumber ; Media TV dan Tulisan Luar Negeri
http://www.psr.org/about/board-of-directors/ira-helfand.html?referrer=https://www.google.co.id/