Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Russia Pamer Kekuatan Militer Dengan Menghajar ISIS di Syria (2)

28 Oktober 2015   23:10 Diperbarui: 28 Oktober 2015   23:10 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena itu, Reuters meyimpulkan, operasi gabungan menandai ekskalasi lebih lanjut dari permasalahan militer Syria.

Juru bicara Kemenlu Rusia, Marta Zakharova, mengatakan, Pertama-tama kami melakukan serangan udara atas permintaan pemerintah Syria. Yang paling penting adalah kita mengkoordinasikan operasi dengan pasukan militer Syria untuk memerangi ekstrimis di daratan. Ini yang menjadi alasan mengapa operasi pasukan gabungan pinpinan AS tidak berjalan dengan baik.

Bekerjasama dengan pemerintahan Bashar al-Assad merupakan kondisi penting bagi Rusia untuk mempertahankan “tingkat ekefktifan tinggi” dalam operasi di Syria. Dalam hal ini “hanya mendukung pemerintahan Bashar al-Assad” sehingga serangan udara Rusia menjadi lebih jelas dan terarah, dibanding dengan serangan gabungan Barat. Jadi tidak heran secara alami jika serangan udara Rusia lebih baik kinerjanya.

Obama memberi tanggapannya, “Terlepas dari apa kata Putin, bahwa ia tidak membedakan antara ISIL dan oposisi Sunni moderat yang menginginkan Assad terguling. Dari perspektif Rusia, mereka itu semua teroris, dan itulah resep bencana, dan itu salah satu yang saya tolak.”

Francois Hollande Presiden Prancis, mengatakan “ Saya pribadi mengatakan kepada Presiden Putin, laporan yang kami terima mengatakan, bahwa serangan udara Rusia hanya fokus pada daerah inti dari organisasi-organisasi ekstrimis saja, sementara sisanya semua terfokus pada wilayah yang dikontrol oleh kekuatan oposisi moderat.”

Dalam operasi militer ini “siapa yang harus diserang” perbedaan ini yang mejadi paling inti antara Barat dan Rusia. Barat telah menuduh Rusia tidak sekedar menyerang ISIS, tetapi juga menyerang “oposisi moderat” .

Tapi Rusia menekankan bahwa target serangan udaranya tidak terbatas hanya untuk ISIS, tapi semua ekstrimis atau organisasi teroris yang akan dihancurkan.

Analis melihat serangan udara Rusia berbeda dari serangan udara gabungan bersama yang dilakukan AS dalam menghantam ISIS. Dalam melakukan serangan anti-IS, kekuatan gabungan pimpinan AS targetnya sangat terbatas, mereka hanya boleh menyerang IS. Mereka tidak bisa menyerang puluhan faksi lain, seperti Front Islam yang didukung Arab Saudi dan GCC (Gulf Cooperation Council/negara-negara Teluk), atau Tentara Pembebasan Syria (Free Syrian Army/FSA) yang didukung AS dan Eropa. Jadi ketika mereka mulai melakukan pengeboman harus berhati-hati.

Akibatnya hasilnya sangat tidak diinginkan. Ketika pengemboman selesai dilakukan, seperti tidak dilakukan pengeboman apapun. Lain lagi definisi Rusia untuk terorisme benar-benar berbeda dengan AS, Eropa dan negara-negara Teluk. Selama mereka ingin menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad dan selama mereka adalah kelompok yang dapat menyebabkan perubahan besar-besaran atau menggulingkan pemerintahan, maka mereka adalah Teroris.

Inilah yang menjadi perbedaan terbesar dari kedua belah pihak dalam menangani masalah ini. Rusia percaya “faksi oposisi” yang menyerang pemerintah Syria mungkin bukan ISIS, tapi mereka itu sama juga seperti ekstrimis ISIS.

Dalam masalah ini, kita bisa melihat niat Putin, sangat jelas. Ia percaya bahwa pemerintahan Bashar al-Assad adalah satu-satunya pemerintahan yang sah, dan jika oposisi moderat dapat bernegosiasi di meja perundingan, duduk dan bernegosiasi, tapi jika mereka berjuang dengan mengangkat senjata, maka mereka itu adalah ekstrimis. Jadi Putin mempunyai konsep dan interpretasi sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun