Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menerawang Kerangka Kesepakatan Nuklir Iran (4)

5 Agustus 2015   17:16 Diperbarui: 5 Agustus 2015   17:16 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam masalah nuklir Iran, Israel selain sering menggunakan cara diplomasi untuk coba menghentikan perjanjian nuklir Iran agar tidak tercapai. Isreal juga bergabung dengan “teman” yang tak terduga untuk sama-sama menghadapi Iran.

George Marshall, Utusan Khusus AS untuk Perdamaian Timteng mengatakan, tidak ada pendukung yang lebih besar dari PM Netanyahu dalam upaya untuk menjegal kesepakatan nuklir Iran dibanding  dengan pemerintah  Arab Saudi.

Menghadapi sikap Obama terhadap Iran, sikap Arab Saudi sekutu lain dari AS menjadi cukup mengherankan seperti Israel. Sama seperti Israel, negara-negara Arab lain juga beranggapan Iran yang kuat akan memiliki “ambisi untuk membangun hegemoni kawasan Timteng”.

Kemampuan nuklir Iran akan menjadi senjata yang paling kuat. “Ancaman” dari pertumbuhan konstan Iran akan meyebabkan dua lawan dalam jangka panjang di Timteng bisa kemungkinan membangun aliansi.

Pada bulan Nopember 2013, keitka negosiasi nuklir Iran pertama kali dimulai, “The Sunday Times” menunjukkan bahwa organisasi itelijen Israel, Mossad dan pejabat Saudi telah menyusun rencana bagaimana menanggapi secara darurat untuk menangani kemajuan nuklir Iran, termasuk melaksanakan serangan militer terhadap Iran jika diperlukan.

Arab Saudi bahkan memberi Israel lampu hijau untuk menggunakan wilayah udara Arab Saudi jika meluncurkan serangan militer terhadap Iran. Selain itu, Arab Saudi juga bersedia untuk membantu dengan UAV (drone), helikopter penyelematan dan pesawat pengisian bahan bakar udara untuk membantu pesawat Israel yang sedang dalam perjalanan menyerang Iran. 

Menurut informasi Bloomberg AS, sejak awal 2014, Israel dan Arab Sausi telah melakukan lima kali “pertemuan rahasia” untuk membahas bagaimana menghadapi bangkitnya Iran.

Sejak Iran telah membuat banyak kemajuan dalam teknologi nuklir, walaupun Iran telah banyak mengalah untuk berkompromi, memberi konsesi dan mengurangi kemampuan teknologinya, tapi bagi orang Arab itu tetap merupakan kemenangan mutlak Iran. Dengan kata lain, antara Arab dan Persia, antara semua negara Arab dan Iran, dalam perlombaan senjata nuklir ini, Arab Saudi telah kalah telak, Tidak peduli apapun, dalam benak pikiran mereka telah terjadi ketidak seimbangan.

Setelah melewati banyak rintangan, akhirnya negosiasi nuklir Iran sudah siap selesai. Tapi kesepakatan akhir masih sangat berat, meskipun arahnya sudah pasti namun negosiasi ini masih menunggu “perenggangan akhir”.

Pada 30 Juni, Wakil Menlu Iran Abbas Araqchi dan Wakil Sekjend Uni Eropa untuk Aksi Pelayanan Eksternal, Helga Schmid memimpin rapat negosiasi koordinasi teknis antara G6 dan Iran. Sekitar 250 orang ahli teknis dan diplomat dari negara-negara G6 dan Iran melakukan negosiasi teknis mengenai teks lengkap dari perjanjian tersebut, namun masih belum bisa mencapai kesepakatan akhir, dan diputuskan untuk memperpanjang batas waktu hingga 7 Juli 2015.

Meskipun tujuan akhir tidak tercapai, tapi semua pihak merasa tetap optimis untuk masa depan. Para pengamat melihat  itu hanya masalah waktu saja sebelum kesepakatan akhir akan tercapai oleh kedua belah pihak, berhubung kompleksitas yang mereka hadapi dua belah pihak., sedang AS juga menghadapi kompleksitas dari isu nuklir Iran ini, jadi solusi akhir bukan suatu hal mudah seolah seperti “sepotong kue”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun