Dengan bergesernya strategi global Obama ke seluruh Asia, Pentagon berupaya untuk menyebarkan “bantalan lily/lily pad” di Asia-Pasifik.
Dalam satu atau dua tahun ini, AS telah kembali ke Guam pangkalan militer terbesar untuk Asia-Pasifik, bahkan mungkin dunia. Militer AS juga mendirikan basis strategis militer baru di Darwin, Australia, dan banyak tempat lagi. Dan modelnya seperti “jaringan Atlantik”-AS saat ini dengan mencoba membuat jaringan Pasifik di kawasan Asia-Pasifik yang sesuai dengan kepentingan dan nilai-nilai AS yang mencakup berbagai kemitraan dan organisasinya.
Dengan tanpa sadar hal ini telah membentuk semacam jaringan pembangunan militer di sekitar kita, dan jaringan ini perlu untuk dapat dimanfaatkan mendukung dari satu node(simpul) ke node lainnya yang bermasalah, sehingga membentuk semacam negara.
Meskipun dalam NMS terbaru, AS menempatkan Rusia dan VEO (ISIS) dalam kepentingan utama, tapi tidak akan mengubah strategi untuk menyeimbangkan Asia-Pasifik.
Dalam laporan ada mengatakan : “Oleh karena itu kita (AS) akan maju untuk menyeimbangkan di kawasan Asia-Pasifik, menempatkan kemampuan yang paling canggih dengan kapsitas yang lebih besar dalam panggung penting ini.”
Berdasarkan design strategis ini, pengaruh kebijakan AS di Asia-Pasifik tidak akan menyebabkan berkurang, bahkan sebaliknya, akan lebih didorong ke depan, karena berdasarkan konseptualisasi strategis ini, sangat jelas disebutkan fiturnya untuk penyebarannya di Asia, Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Ke depan sangat jelas penyebarannya akan diperkuat, dan akan menjadi fokus penyebaran di masa depan. Ini akan menjadi tantangan bagi negara-negara yang menjadi target AS di kawasan ini.
Banyak analis yang percaya kedua hal itu akan bersama-sama berjalan yang dibuktikan di masa depan, AS akan terus tanpa henti, dan pasti akan lebih memperkuat pengerahan militernya maju dan masuk di kawasan Asia-Pasifik.
Dalam kenyataanya, setelah Perang dingin berakhir, AS telah melakukan beberapa kali penyesuaian strategis militer untuk mempertahankan hegemoni global, dan masing-masing penyesuaian strategis militer akan menciptakan situasi yang kompleks di wilayah sasaran.
Satu contoh nyata, selama awal tahun1990-an, AS menganjurkan “beyond containment strategy” (strategi pertahanan jauh diluar AS). Dan strategi ini ditrapkan di Kosovo. Akibatnya hal ini menyebabkan turbulensi besar di Eropa Timur, dan menyebabkan hubungan AS-Rusia menjadi hancur lebur.
Namun, situasi saat ini tampaknya tidak begitu suram, Komandan Korp Marinir AS, Joseph Dunford, pada 9 Juli lalu, jelas menyatakan Rusia saat ini menjadi “ancaman besar” yang dihadapi keamanan nasional AS.