Potret Orang Yunani dan Produk Yunani
Negara Yunani terletak di bagian selatan Semenanjung Balkan di tenggra Eropa, dipuji sebagai tempat lehiran peradaban Barat . Pilar industrinya meliputi jasa pengiriman, pariwisata dan produksi retail, tapi produk industri hanya mencakup 20% dari PDB-nya.
Tapi gaya kehidupan orang kaya Yunani sungguh ekslusif. Pada tahun 2005, bagi generasi tahun 1970an dan sebelumnya mungkin banyak yang masih ingat tentang pernikahan yang sangat dijaga dengan ketat yang diadakan di Sao Paulo, Brazil, yang menarik seluruh dunia. Suatu pernikahan protagonis, bukan politikus melainkan seorang tycoon Yunani – dialah Athina Onassis Roussel, cucu dari raja kapal Aristoteles Onassis, orang super kaya taipan perkapalan yang sangat terkenal. Aristoteles Onassis lahir tahun 1906, di Izmir, Turki Barat, meninggal di Paris Maret 1975.
Yunani memiliki puluhan ribu kapal dagang yang menunjukkan kemegahan besar. Ditambah dengan industri pariwisata di Laut Aaegen, bagian dari peradaban Mediterania. Disini banyak kematen baru dan touris yang ingin bersantai dan meringankan tegangan pada datang kesini, tempat dimana bebas dari industri berat. Yunani mengandalkan dua pilar industri tersebut. Dan pilar ketiga adalah pertanian.
Selain itu semua daerah Laut Mediterania menikmati hujan berlimpah, serta cahaya ultraviolet yang relatif kuat. Jadi dapat menghasilkan anggur terbaik dan sapi perah terbaik serta susu bubu terbaik di Eropa. Jadi sebenarnya Yunani adalah negara kecil dengan populasi lebih dari 10 juta, bisa dikatakan dapat diatur atau manage menjadi satu negara yang sehat dan makmur.
Pada tahun 2011, Yunani bergabung dengan zona euro, dan menyerahkan mata uangnya “Drachma” . Pada saat yang sama Mobil mewah Porche Cayenne buatan Jerman memasuki pasar Yunani, lansung mendapat perhatian kelas menengah mereka.
Seorang wartawan menanyakan kepada seorang warga Yunani yang akan menjual mobil-mobil mewahnya, “Mobil Anda tampak hebat dan masih bagus, mengapa Anda ingin menbelinya saat itu?” , dia menjawab : “karena mobil ini benar-benar indah dan sangat aman. Ketika ekonomi baik. Semua kaum kelas menengah bisa membeli mobil tersebut. Keluarga saya memiliki lima mobil, anak-anak saya, istri, dan saya masing-masing memiliki satu. Namun kami harus menjualnya sekarang, bukan karena kita tidak bisa mempertahankannya lagi, kami telah kehilangan pekerjaan kita.
Sejak tahun 2002, 19 negara Uni Eropa telah menggunakan Euro dan mengikuti kebijakan moneter terpadu yang di rumuskan oleh Bank Sentral Eropa di Frankfurt. Pada saat yang sama, kebijakan masing-masing negara anggota zona euro masih dirumuskan oleh pemerintah mereka sendiri.
Jika krisis ekonomi terjadi, negara-negara zona euro tidak dapat mengadopsi depresiasi mata uang domestik dan moneter lainnya untuk merangsang ekonomi, tetapi harus bergantung pada pembiayaan utang tersebut, yang meningkatkan defisit. Mendorong perluasan euro dan menggoncangkan kapital global.
Penyebab Yunani Berutang Besar
Dalam hal ini Yunani telah mengambil sejumlah besar utang nasional dan swasta sebagai sumber penting pendapatan keuangan domestik dan digunakan terutama untuk membiayai kesejahteraan nasional dan membangun infrastruktur.
Selama tahap tersebut, modal telah terlibat dalam pembangunan ekonomi Yunani. Maka jika perekonomian mulai mengandalkan modal finansial, konsekuensinya terjadinya gelembung ekonomi semakin besar dan terus membesar, sementara ekonomi riil menghadapi resesi.
Selain itu perlu diketahui bahwa, selama ini “Yunani menikmati pelayanan kesejahteraan yang besar, kita bisa melihat gaji pekerja dermaga untuk melihat hal ini.” Di Yunani semua pekerja adalah PNS, pekerja yunior gaji bulanan bervariasi dari 3.000 sampai 10.000 euro, dan mereka menikmati 14 bulan gaji setiap tahun.
Selain itu, Yunani terkenal dengan memiliki pensiun yang paling dermawan di dunia. Banyak orang menikmati pensiun lebih tinggi dari gaji mereka setelah pensiun.
Tingkat upah di Yunani kira-kira sama dengan 70% sampai 80% dari tingkat rata-rata di Jerman, namun produktivitas tenaga kerja mungkin hanya sama dengan 20% sampai 30% dari Jerman. Lalu orang akan bertanya, bagaimana mungkin untuk mempertahankan produktivitas seperti tenaga kerja yang rendah dan menikmati tingkat gaji yang tinggi seperti itu?
Satu-satunya jawaban, pemerintah menawarkan subsidi keuangan. Dari mana uang pemerintah mendapatkannya? Biasanya uang pemerintah terutama dapat dari pajak, sehingga pemerintah harus meminjam uang tanpa memilih-milih ketika gagal untuk mendapatkan penerimaan yang cukup. Inilah sebabnya mengapa pemerintah telah berutang begitu besar.
Jika seseorang ingin menikmati dan mempertahankan tingkat standar hidup yang tinggi tanpa di-imbangi dengan pendapatan yang tinggi, mereka tidak punya pilihan selain meminjam uang. Bagi Yunani justru terjadi meminjam uang untuk mempertahankan gaji yang tinggi dan kesejahteraan yang tinggi. Inilah penyakitnya. (Mudah-mudahan Indonesia tidak demikian).
Pada tahun 2010, surat kabar Jerman menuliskan, PM Yunani – Georgios Papandreou menyerukan bahwa orang Yunani harus belajar dari gaya kerja orang Jerman, bangun lebih awal dan bekerja keras untuk mengatasi krisis ekonomi.
Seorang pekerja Jerman berkomentar pada media : “Umumnya, kita bekerja keras untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, sementara orang-orang Yunani ingin mendapat keuntungan tanpa bekerja untuk itu. Kami kira itu salah. Jika orang Yunani ingin sukses seperti kami, mereka harus bekerja keras seperti kami.”
Ini merupakan masalah mendasar. Suatu ketika PM George Papandreou mengatakan kepada rakyat Yunani untuk mengencangkan ikat pinggang mereka dan menurunkan standar hidup mereka. Karenanya orang Jerman umumnya sangat marah dengan mengatakan : “Kami mendukung mereka dengan begitu banyak uang.....”. Kritik orang Jerman sangat pedas, mereka melihat orang Yunani sangat malas dan produtivitasnya pekerjanya rendah....itu tidak adil, mereka menikmati tingkat gaji yang sama dan kesejahteraan setara orang Jerman.
Itulah alasan Uni Eropa menuntut Yunani mengadopsi langkah-langkah penghematan dan reformasi pasar tenaga kerja saat menerima pinjaman. Selama lima tahun terakhir Bank Sentral Eropa, Uni Eropa dan IMF telah meminjamkan Yunani dua paket uang bantuan sebesar 240 milyar euro.
Namun, pemerintah Yunani telah membayar harga yang sesuai dengan bergabung dengan zona euro, dengan hilangnya hambatan perdagangan, Jerman justru telah memainkan peran utama dalam merobohkan bengkel-bengkel kecil di negara-negara yang efiseinsinya rendah, dengan otomatisasi produksi efisiensi tinggi. Ini merupakan kemajuan dalam efisiensi, tetapi juga berarti Jerman telah menjadi “kawasan industri” dari zona euro, sementara negara-negara seperti Yunani justru berangsur-angsur menjadi “daerah pertanian” yang terpinggirkan.
Charles P. Kindleberger, seorang sejarawan ekonomi terkenal AS, secara signifikan pernah menulis dalam bukunya yang terkenal “World Economic Primacy: 1500-1900” sebagai berikut : “kunci dari suatu negara adalah ‘produksi’ dan sebagian besar kekuatan ekonomi hegemonik dalam sejarah telah mengalami pergeseran dari ‘produksi’ ke ‘non-produksi’. Oleh karena itu, kekuatan hegemonik mengalami siklus hidup dan menghindari nasib mereka jatuh dari kemakmuran.” (“The key to a country’s economy is ‘production’ and most of the hegemonic economic powers in history have experienced a move from ‘production’ to ‘non-production’. Therefore, hegemonic powers experience life cycle and unable to escape their fate of falling from prosperity.” ).
Yunani memiliki karakteristik lain. Dari 15 juta warga Yunani ada hampir 5 juta warga negara Yunani memiliki kewarganegaraan ganda. (Menurut staistik yang tidak lengkap). Seperti klan Papandreou yang merupakan keluarga kaya di Yunani, juga memiliki kewarganegaraan AS. Jadi mereka memiliki kewarganegaraan ganda. Yunani mengakui kewarganegaraan ganda bagi warganya.
Oleh karena itu, kaum elit Yunani ini jika dinegaranya menghadapi kesulitan atau merasa tidak betah ia bisa ke AS. Banyak warga Yunani memiliki kewarganegaraan ganda. Ini juga yang menjadi masalah serius bagi Yunani. Perhatian dan nasioalisme mereka menajdi diragukan terhadap negaranya sendiri.
Seperti diketahui sebenarnya pembangunan ekonomi negara terutama sangat tergantung pada kejelian dan kebaranian kepemimpinan elit. Namun jika elit ini semua warga negara AS atau negara lainnya, meskipun mereka masih orang Yunani, mereka mungkin tidak akan menunjukkan banyak minat dalam hal itu. Lalu bagaimana Yunani bisa berkembang perekonomiannnya? Pertanyaan demikian banyak dipertanyakan oleh banyak analis.
Pada 4 April 2012, Dimiktris Christoulas, seorang apoteker Yunani yang berusia 77 tahun melakukan bunuh diri di depan gerbang parlemen Yunani. Dengan meninggalkan catatan bunuh diri, dengan tertulis sbb : “Saya lebih suka mengakhiri diri hidup saya dengan bermartabat daripada harus mulai mencari sampah untuk makanan.”. Lalu orang bertanya apa yang membuat uangnya habis dan bangkrut?
Dari hasil survei ditemukan bahwa mayoritas pinjmanannya Dimiktris Christoulas habis digunakan untuk membayar utang sebelumnya dan bunga utang sebelumnya serta bailout dari bank. Persentase pinjaman bantuan yang sebenarnya lari ke pemerintah Yunani dan digunakan untuk reformasi meningkatkan perekonomian dan menjaga keluarga berpenghasilan rendah yang kurang dari 10%.
Krisis Moneter di Asia Tahun 1997
Ini sama dengan krisis keuangan Asia pada tahun 1997. Perkenomian Asia Tenggara dan Korea Selatan babak belur. Cadangan devisa Korsel dengan cepat habis dan susut. Untuk mendapatkan devisa untuk pembayaran pinjamanan luar negeri, maka Presiden Kim Dae Jung saat itu melakukan kampanye nasional “Patriotic Gold Donation”(donasi emas patriotik) Dengan penuh semangat menyeruhkan kepada rakyat Korsel untuk menjual atau menyumbangkan emas pribadinya ke negara untuk keluar dari krisis.
Tanggapan dari rakyat Korsel sungguh mengejutkan dunia. Perempuan menyumbangkan perhiasan emas dan perak, dan ini terjadi antrian panjang. Dengan kampanye ini negara memperoleh US$ 2,1 milyar, yang memainkan peran penting dalam membantu Korsel keluar dari krisis.
Mengapa kini warga Yunani menolak untuk membayar tagihan negara mereka seperti Korsel yang pernah lakukan?
Orang Yunani sebenarnya sangat cerdas dan bijaksana, disini tempat lahirnya peradaban Eropa. Namun, itu hanya bergantung pada pada pencapaian sejarah yang dibuat nenek moyang mereka dan bantuan lain. Sebagian analis percaya apa yang menyebabkan krisis utang pemerintah Yunani saat ini, pertama, pengembangan abnormal struktur industri tanpa melakukan penyesuaian yang mendalam. Kedua, bantuan dari Uni Eropa. Meskipun mendapat bantuan terus menerus, tapi bantuan yang seharusnya untuk membantu itu ternyata tidak tepat dan benar dengan situasi Yunani dan modus perkembangannya. Sehingga akhirnya menyebabkan krisis serius.
Ketika krisis utang Yunani menemui kebuntuan, hubungan geografis Yunani dan Rusia dengan cepat menjadi lebih erat. Orang luar melihat apakah Yunani akan berpaling ke Rusia untuk bantuan setelah gagal untuk mendapatkan bantuan dari Uni Eropa?
Apakah benua Eropa mampu mempertahankan dampak dari penarikan diri Yunani dari zona euro?
( Bersambung ......)
Sumber & Referensi : Media TV dan Tulisan Dalam dan Luar Negeri
http://www.bbc.com/news/world-europe-33546352
http://www.bbc.com/news/world-europe-33560366
http://www.investopedia.com/terms/m/maastricht-treaty.asp
http://finance.detik.com/read/2015/07/13/073014/2967111/4/eropa-makin-keras-yunani-makin-merana
https://www.questia.com/library/7931783/international-economics
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H