Mohon tunggu...
maken awalun
maken awalun Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Filsafat Bola, Antara Konsep Ruang dan Gerakan

16 Juni 2018   12:10 Diperbarui: 19 Juni 2018   13:24 3382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cristiano ronaldo/goal.com

KEDUA, konsep pergerakan. Para pemain secara aktif berlari, "bergerak" ke ruang atau tempat yang terbuka, atau secara pasif tetap di tempat untuk mempertahankan ruang/lokasinya.Para pemain memliki dua model untuk mempertahankan eksistensnya, yaitu berlari melewati ruang orang lain dan tetap di tempatnya sendiri.

Berlari menyeberang ruang orang lain menunjukkan bahwa setiap pemain adalah individu yang dinamis. Individu yang senantiasa "bergerak keluar diri" untuk mendapatkan yang terbaik. Hal bergerak keluar dalam sepak bola bukan dengan kekerasan melainkan dengan keindahan lekukan tubuh yang memainkan secara bersama bundaran bola.

Tetapi ada pula strategi dalam mempertahankan eksistensi, yaitu dengan tetap berdiam di tempat. Tetap berada di tempat bukanlah sebuah tindakan statis dan pasif melainkan, "tindakan aktif" untuk membuat perhitungan bagaimana jalan terbaik melewati demarkasi dan separasi.

Berdiam di tempat adalah tindakan refleksi untuk kemudian melakukan antiasipasi. Meminjam istilah Hannah Arendt, tindakan ini disebut sebagai "logika penyeberangan" yaitu kemampuan untuk menempatkan eksistensi pada eksistensi orag lain. Logika penyeberangan dalam sepak bola adalah tindakan melewati ruang tim lawan untuk menciptakan kemungkinan gol dan kemanangan bagi diri sendiri dan orang lain (tim, negara).

Menurut penelitian Bornn dan Fernandez, contoh terbaik dalam filsafat sepak bola adalah Messi. Menurut analsis mereka terhadap penampilan Messi, keduanya mengatakan:

"Messi may get the ball more than most, but he, like all players, still spends the majority of his time without it --- making runs, hiding in space, creating space for his teammates. It's an integral part of his game that we know almost nothing about. The outcomes are there for all to see, but the process is obfuscated --- we observe and quantify what Messi does on the ball, and are blind when he is off it." (Boston.https://fivethirtyeight.com/features/messi-walks-better-than-most-players-run/).

Mereka berkesimpulan bahwa walaupun kadang terlihat Messi [hanya] berjalan saat pertandingan, namun ia ternyata lebih baik daripada semua pemain lain yang berlari dalam lapangan.

Mengapa?

Ketika Messi berjalan, ia menciptakan ruang bagi rekan lain untuk menciptakan gol. Ketika ia bergerak, ia membawa nilai baru dengan menciptakan gol bagi timnya. Ken Early bahkan mengatakan "only Messi has figured out how to win matches by moving less than everyone else." (Sumber)

Refleksi bagi Kita

Konsep "ruang" (space) dan "pergerakan" (movement) sangat penting untuk manusia. Hal ini tidak bisa dinafikkan karena manusia senantiasa hidup dalam ruang dan pergerakan terus menerus. Dalam ruang dan pergerakan itu, manusia hidup bukan bagi dan dengan diri sendiri malainkan dalam kebersamaan dengan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun