Mohon tunggu...
Mas Nuz
Mas Nuz Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Bloger

Suka maka, suka jalan, suka nulis, suka bercengkerama, suka keluarga. __::Twitter: @nuzululpunya __::IG: @nuzulularifin __::FB: nuzulul.arifin __::email: zulfahkomunika@gmail.com __::www.nuzulul.com::

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Belajar dan Bermain Bersama Geo Tubing Lava Bantal Jogja

23 Februari 2017   20:14 Diperbarui: 24 Februari 2017   06:00 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lava Bantal. Dua kata yang kini sudah cukup kondang di Jogja. Bahkan para traveler lokal pun sudah mulai berdatangan. Jujugannya pun biasanya langsung ke arah Jembatan Gemblung Kalitirto, Berbah, Kab. Sleman.

Selanjutnya mudah ditebak. Selfie, welfie, atau yang narsis-narsis gitu lah. Aplot di sosmed dan...tata... Foto dengan latar belakang jembatan atau Kali Opak plus ‘lava bantal’-nya pun tersaji. Batu kali dengan ukuran jumbo yang ‘tertata’ rapi akan terlihat rapih. Alam yang menawarkan kekayaannya siap untuk digali.

Tempat Finis Geo Tubing Lava Bantal. (dokpri)
Tempat Finis Geo Tubing Lava Bantal. (dokpri)
Kemudian saat kita tengok di sisi barat (bawah jembatan) akan terlihat spanduk dengan tulisan ‘FINISH’. Pikiran kita pun spontan kepo. Kalau finishnya di situ, ‘start’-nya di mana? Hal itu juga yang mempuat saya jadi ‘kepompong’. Hahaha...

Inilah jawabannya.

Ternyata ‘start’-nya masih 2 kilometeran ke arah hulu. Alias kita harus ke utara lagi, menuju Dusun Dadapan, Desa Kalitirto, Kecamatan Berbah, Kab. Sleman. Takut tersesat? Jangan khawatir. Di setiap persimpangan jalan ada petunjuk jalan menuju GEO TUBING Lava Bantal.

Homebase Geo Tubing Lava Bantal Kalitirto. (dokpri)
Homebase Geo Tubing Lava Bantal Kalitirto. (dokpri)
Nah, di sebuah rumah tepat di depan gerbang masuk Pusat Inovasi Agro Teknologi UGM, homebase Geo Tubing Lava Bantal itu berada. Bangunan rumah sederhana yang diresmikan oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo, Desember 2016 yang lalu itu diharapkan menjadi embrio Desa Wisata Kalitirto. Geo Tubing Lava Bantal yang dikelola oleh Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Tirta Arta Manunggal inilah yang menawarakan distinasi wisata baru di Sleman bagian selatan.

Penjelasan seputar lava bantal dan geo tubing. (dokpri)
Penjelasan seputar lava bantal dan geo tubing. (dokpri)
Selama ini wisatawan telah disuguhi wisata candi (Prambanan, Sewu, Kalasan, Boko, Banyunibo, Barong, Ijo, dan lainnya), Tebing Breksi, atau Kampung Teletubies. Untuk melengkapinya, wisata edukatif, atraktif, sekaligus menantang pun kini tersedia untuk Anda. Menyusuri Kali Opak sepanjang 2 kilometer dengan mengendarai ban, tentu akan menjadi pengalaman lain daripada yang lain. Apalagi bila disambung dengan menyulut adrenalin mengarungi arus deras sepanjang 100 meter.

Safety set untuk para paserta tubing. (dokpri)
Safety set untuk para paserta tubing. (dokpri)
Di sini operator telah menyediakan 100 set perlengkapan keselamatan termasuk di dalamnya ban. Jam buka diawali dari jam 09.00 Wib hingga jam 15.00. Oh ya, tak menutup kemungkinan bagi rombongan yang mengingikan petualangan maupun ritual khusus bisa dilaksanakan di luar jam tersebut. Kami pikir hal tersebut hanya guyonan saja saat kami tanyakan. Namun Mas Julian menyatakan bahwa hal tersebut serius. Nah, bagi yang mau tubing tengah malam, boleh lho memesan tempat. Jangan lupa bawa kembangnya yang banyak. Huahaha...

Yang pilih...yang pilih...monggo... (dok. C. Riana)
Yang pilih...yang pilih...monggo... (dok. C. Riana)
Saking asyiknya sampe mau nyangkut. (dok. C. Riana)
Saking asyiknya sampe mau nyangkut. (dok. C. Riana)
Asyik. Seperti itulah yang saya rasakan. Meski ada pemandangan yang cukup menganggu di sepanjang perjalanan saat river tubing. Hal ini telah disampaikan oleh Mas Julian saat briefing sebelumnya. Kesadaran masyarakat di sepanjang hulu Kali Opak memang perlu ditingkatkan. Sungai bukanlah tempat pembuangan sampah atau limbah.

Bila kita bisa menjaga dengan baik, maka berbagai aktivitas positif bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan ‘geo tubing’. Kerja keras dilakukan oleh para operator yang berjumlah 20 orang. Salah satunya adalah dengan membersihkan jalur tubing dari onggokan sampah yang terbawa aliran sungai. Meski sudah dibantu oleh masyarakat setempat dan para relawan, masih saja tercecer sampah. Termasuk para penambang pasir yang membuat ‘jalur’ sendiri.

'Lorong Syahdu' spot favorit untuk narsis. (dok. Arif LH)
'Lorong Syahdu' spot favorit untuk narsis. (dok. Arif LH)
Namun saya yakin, ke depannya Geo Tubing Lava Bantal ini akan semakin baik. Seiring dengan kampanye kali bersih yang digalakkan di seantero DIY. Apalagi dengan tarif yang terjangkau, tubing di Kali Opak ini berusaha memberikan rasa nyaman, aman, senang kepada usernya. Senyaman dan senangnya kami saat menyusuri jarak 2 kilo meter itu. Apalagi di tengah-tengah perjalanan melintasi hutan bambu di kiri dan kanan sungai terdapat 'Lorong Syahdu'. Demikianlah nama yang terkenal karena ujung rumpun bambu dari pinggir sungai menyatu di tengah sungai dan membentuk sebuah lorong. Sangat eksentrik menjadi latar untuk bernarsis ria. Hehehe...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun