Mohon tunggu...
Mas Nuz
Mas Nuz Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Bloger

Suka maka, suka jalan, suka nulis, suka bercengkerama, suka keluarga. __::Twitter: @nuzululpunya __::IG: @nuzulularifin __::FB: nuzulul.arifin __::email: zulfahkomunika@gmail.com __::www.nuzulul.com::

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Premi Asuransi Pendidikan Terjangkau Hanya di Bumiputera

14 Agustus 2016   22:19 Diperbarui: 14 Agustus 2016   22:42 3066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si bontot tinggal nunggu polisnya selesai dicetak. (dokpri)

"Hah. Masak ada premi asuransi pendidikan hanya 100 ribu rupiah per bulan?" tanya Mas Hadi, sekretaris komunitas alumni SMA saya setengah tak percaya.

"Beneran kok, Mas. Waktu mendaftarkan anakku tahun Februari 2011 kemarin memang segitu besarannya. Tapi akhirnya saya pilih yang 500 ribu. Pembayarannya secara tri wulan," jawab saya meyakinkan.

"Nggak sih, Dik. Pada umumnya untuk asuransi pendidikan anak, besaran premi per bulannya kan 500 ribu. Masak ini ada asuransi yang preminya cuma 100 ribu per bulan."

"Di Asuransi Bumiputera memang premi diusahakan tak memberatkan nasabahnya, Mas. Maklumlah, selain untuk memberikan kelonggaran kepada nasabah, sepertinya Bumiputera juga mengajari kita untuk berproses."

"Proses apaan sih, Dik? Ada-ada saja kamu," sergah Mas Hadi.

"Hehehe. Maksudnya, Bumiputera ini memberitahukan kepada kita. Untuk menyiapkan biaya pendidikan anak kita tak harus mahal, kok. Dengan premi yang ringan, anggap saja kita menabung secara rutin tiap bulan. Begitu," tukas saya.

"Oh, begitu ya," Mas Hadi pun manggut-manggut.

"Ya begitu, Mas. Makanya saya tak ragu-ragu untuk mengikutkan lima anak saya. Lima (5) polis yang tak terlalu memberatkan," ucap saya untuk meyakinkan. Lalu, malam itu pun kami lanjutkan diskusi tentang pentingnya asuransi bagi kelangsungan pendidikan anak-anak kami. 

Premi Terjangkau Membuat Keluarga Kami Terpesona

H. Wahyu, Kepala Wilayah Bumiputera Yogyakarta yg kocak. (dokpri)
H. Wahyu, Kepala Wilayah Bumiputera Yogyakarta yg kocak. (dokpri)
Saya pikir untuk premi 100 ribu per bulan itu sudah murah (pakai banget). Tapi saat mengikuti acara Nangkring Kompasiana bersama dengan Bumiputera di Hotel Santika Jogjakarta kemarin (30/7), saya dibuat kaget. Ternyata ada lagi jenis premi yang besarannya hanya 50 ribu setahun. Itupun berlaku untuk seluruh anggota keluarga dalam satu keluarga. Wah, ini sangat menarik tentu saja. Baru kali ini ada satu asuransi yang mengenakan premi tahunan yang angkanya fantastis nilainya. Hanya 50 ribu per tahun untuk satu keluarga. Demikian seperti yang diungkapkan oleh H. Wahyu Sumedi, selaku Kepala Wilayah Bumiputera Yogyakarta. 

ASRI. Kepanjangan dari Asuransi Seluruh Rakyat Indonesia memberi kemudahan bagi nasabahnya. Bayangkan saja, untuk satu anggota keluarga yang meninggal dunia, Bumiputera akan memberikan santunan sebesar 3,5 juta rupiah. Wah, keren sekali, batin saya. Rupanya program ini sangat diminati oleh banyak desa dan kelurahan di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

Balik ke pengalaman saya sendiri ya. Sebagaimana juga disampaikan oleh  Ana Mustamin, Direktur SDM dan Umum AJB Bumiputera 1912, sebagai asuransi asli yang didirikan oleh anak negeri dengan modal mutual. Artinya, asuransi ini didirikan dengan modal bersama yang dikumpulkan dari para nasabahnya. Nasabah sebagai pemegang polislah yang memiliki modal.

Oleh karena itu, sangat wajar jika tingkat efektifitas dan besaran premi sangat diperhatikan besarannya. Asuransi lain yang pemilik modalnya merupakan pemegang saham atau perorangan akan menekan biaya operasional dan mendapatkan modal sebesar-besarnya. Maka premi yang besar menjadi pilihan yang sangat rasional. Sebab resiko yang dihadapai dalam investasi dan penjaminan asuransi juga lebih besar.

Inilah yang membuat keluarga kami memutuskan untuk mengambil AJB Bumiputera 1912 sebagai pilihan. Selain milik anak bangsa, asuransi ini kami anggap cukup mampu untuk menghadapi berbagai tekanan ekonomi mikro maupun makro. Lebih tahan banting untuk menghadapi kebangkrutan. Kami percayakan investasi pendidikan anak-anak kami ke Bumiputera dan Bumiputera Syariah (asuransi jiwa syariah) sebagai pilihan rasional dan wujud keyakinan terhadap kekuatan anak bangsa.

Salah satu jenis asuransi pendidikan untuk anak kami adalah Mitra Iqra. Cukup dengan premi yang besarnya 500 ribu rupiah per-tiga bulan (manfaat awal/MA sebesar 22 juta rupiah), kami memperoleh beberapa manfaat diantaranya adalah:

  1. Memperoleh dana pendidikan yang dibayarkan dalam beberapa tahap sampai anak lulus SMA. 
  2. Selanjutnya peserta tidak perlu membayar premi lagi untuk tahun berikutnya (4 tahun masa kuliah).
  3. Memperoleh dana pendidikan untuk kuliah selama 4 tahun (4 kali/tahap pembayaran) dari nilai tunai. 
  4. Bila peserta ditakdirkan meninggal dunia dalam masa asuransi, maka ahli wari atau yang ditunjuk menerima manfaat akan memperoleh: saldo tabungan, bagi hasil sebesar 70% dari hasil investasi, santunan kebajikan, dan dana pendidikan yang telah direncanakan.

Tak ada orang yang berharap akan meninggalkan generasi yang lemah dan tak jelas masa depannya. Demikian juga dengan saya dan keluarga. Mengikutsertakan anak-anak kami di Bumiputera, dengan harapan ada 'kepastian' yang bisa membantu kelenacaran pendidikan mereka di masa0masa yang akan datang. Pilihan besaran premi juga menjadi satu alasan penting menjatuhkan pilihan kepada Bumiputera.

Si bontot tinggal nunggu polisnya selesai dicetak. (dokpri)
Si bontot tinggal nunggu polisnya selesai dicetak. (dokpri)

Tiga orang anak kami pun telah merasakan menerima manfaat awal (MA) berupa uang tunai saat masuk Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (Mts), dan Madrasah Aliyah (MA). Biaya yang lumayan besar saat masuk ke pesantren pilihan mereka, cukup diringankan dengan pencarian dana pendidikan yang diberikan bertahap. Maka tak ada alasan juga untuk tidak mengikutkan putri bungsu kami di tahun ini.

Mempersiapkan dana pendidikan sejak dini bagi anak-anak, sekaligus memberikan proteksi bagi anak bangsa. Anak bangsa yang terdidik dengan baik akan menjadi potensi bangsa untuk menjadi satu bangsa yang kuat. 

Bumiputera Tumbuh Bersama Bangsa

Mbak Ana sebagai narsum yang cukup informatif. (dokpri)
Mbak Ana sebagai narsum yang cukup informatif. (dokpri)
Tak kenal maka tak sayang. Ungkapan yang tepat untuk mengenal Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 lebih jauh. Kesempatan Nangkring Kompasiana di Yogyakarta semakin membuat hati saya mantap untuk memilih asuransi ini. Sekaligus memberikan gambaran bagi para Kompasianers tentang perjalanan panjang yang telah dilalui oleh Bumiputera bersama tumbuh dan kembangnya negeri ini.

Semangat Boedi Oetomo yang mendorong tiga serangkai guru: Mas Ngabei Dwidjosewojo, Mas Karto Hadi Soebroto, dan Mas Adimidjojo untuk mempbuat perkumpulan asuransi jiwa. Mengingat modal yang saat itu belum ada, maka mereka bertika bersepakat untuk mengumpulkan modal. Nama Onderlinge Levensverzekering Maatscappij Persatoean Goeroe-Goeroe Hindia Belanda OLMij PGHB dibentuk di Magelang pada 12 Februari 1912. Nama yang kemudian berganti menjadi OLMij Boemi Poetra, dan terakhir menjadi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 di era kemerdekaan Indonesia.

Selanjutnya di era kemerdekaan inilah mengukuhkan Bumiputera sebagai satu-satunya asuransi yang membawa visi nasional dan sosial terhadap Bangsa Indonesia. Hal ini sebagaimana tercantum dalam AD/ART Bab 1 Pasal 3 Ayat 2) Bumiputera 1912 bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya dan ikut serta dalam membangun Bangsa dan Negara menuju masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Sebagaimana disampaikan oleh narsum utama Ana Mustamin yang akrab dipanggil Mbak Ana. Selain sebagai pimpinan teras di Bumiputera, beliau juga aktif sekaligus penulis dan Kompasianer. Faktor kepercayaan masyarakat pula yang membuat Bumiputera sebagai perusahaan asuransi terbesar dengan jumlah pemegang polis terbesar di Indonesia (sekitar 6 juta pemegang polis). Kepercayaan adalah kunci utama untuk pertimbangan pemilihan asuransi yang rasional bagi calon nasabah, sebagaimana pula saya memilih.

Masyarakat dengan jeli melihat bahwa, pilihan rasional terhadap asuransi adalah asuransi jiwa plus tabungan pendidikan. Oleh karena itu segmen anak muda menjadi bidikan. Sebab Y Generation inilah yang mampu berpikir rasional, proporsional sekaligus pragmatis. Bagaimanapun pendidikan memberikan prospek ke depan bagi keberlangsungan keterunannya. Sehingga, anak yang masih dalam kandungan pun terkadang tak segan untuk diasuransikan. Analogi tabung pemadam kebakaran yang dipakai. 

Selain asuransi jiwa murni dan asuransi jiwa plus tabungan pendidikan (konvensional), Bumiputera sendiri menyediakan pilihan jenis asuransi plus investasi. Namun untuk jenis ini bukanlah menjadi prioritas. Sebab secara rasional, investasi justru membuat sesuatu yang pasti menjadi tidak pasti. Ada banyak risiko yang menghinggapi investasi (unit link). Padahal Bumiputera justru ingin mendidik masyarakat bagaimana caranya yang tidak pasti itu menjadi pasti. Oleh karena itu, Bumiputera lebih cenderung untuk menyosialisasikan jenis asuransi konvensional.

Nah, pengalaman keluarga saya memilih Bumiputera sebagai mitra asuransi sangat beralasan bukan? Selain sebagai asuransi anak bangsa yang terbukti 'tahan banting', sejak zaman sebelum kemerdekaan hingga moderen ini (104 tahun), pilihan jenis asuransinya juga cukup rasional. Nilai kemanfaatan yang cukup besar utama untuk kelangsungan pendidikan anak.  

Meski tak selalu menuntaskan segala, paling tidak bisa memberikan solusi jangka menengah dan panjang bagi anak. Kekuatan anak bangsa adalah dari generasi muda yang mampu mengisi dengan hal-hal positif kemerdekaan ini. Sekaligus mampu mempertahankan, bahkan meningkatkan prestasi yang pernah ditorehkan.

Kalau keluarga kami sudah menjalani berasuransi untuk pendidikan anak, kapan dengan keluarga Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun