Mohon tunggu...
Mas Nuz
Mas Nuz Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Bloger

Suka maka, suka jalan, suka nulis, suka bercengkerama, suka keluarga. __::Twitter: @nuzululpunya __::IG: @nuzulularifin __::FB: nuzulul.arifin __::email: zulfahkomunika@gmail.com __::www.nuzulul.com::

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Premi Asuransi Pendidikan Terjangkau Hanya di Bumiputera

14 Agustus 2016   22:19 Diperbarui: 14 Agustus 2016   22:42 3066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si bontot tinggal nunggu polisnya selesai dicetak. (dokpri)

Balik ke pengalaman saya sendiri ya. Sebagaimana juga disampaikan oleh  Ana Mustamin, Direktur SDM dan Umum AJB Bumiputera 1912, sebagai asuransi asli yang didirikan oleh anak negeri dengan modal mutual. Artinya, asuransi ini didirikan dengan modal bersama yang dikumpulkan dari para nasabahnya. Nasabah sebagai pemegang polislah yang memiliki modal.

Oleh karena itu, sangat wajar jika tingkat efektifitas dan besaran premi sangat diperhatikan besarannya. Asuransi lain yang pemilik modalnya merupakan pemegang saham atau perorangan akan menekan biaya operasional dan mendapatkan modal sebesar-besarnya. Maka premi yang besar menjadi pilihan yang sangat rasional. Sebab resiko yang dihadapai dalam investasi dan penjaminan asuransi juga lebih besar.

Inilah yang membuat keluarga kami memutuskan untuk mengambil AJB Bumiputera 1912 sebagai pilihan. Selain milik anak bangsa, asuransi ini kami anggap cukup mampu untuk menghadapi berbagai tekanan ekonomi mikro maupun makro. Lebih tahan banting untuk menghadapi kebangkrutan. Kami percayakan investasi pendidikan anak-anak kami ke Bumiputera dan Bumiputera Syariah (asuransi jiwa syariah) sebagai pilihan rasional dan wujud keyakinan terhadap kekuatan anak bangsa.

Salah satu jenis asuransi pendidikan untuk anak kami adalah Mitra Iqra. Cukup dengan premi yang besarnya 500 ribu rupiah per-tiga bulan (manfaat awal/MA sebesar 22 juta rupiah), kami memperoleh beberapa manfaat diantaranya adalah:

  1. Memperoleh dana pendidikan yang dibayarkan dalam beberapa tahap sampai anak lulus SMA. 
  2. Selanjutnya peserta tidak perlu membayar premi lagi untuk tahun berikutnya (4 tahun masa kuliah).
  3. Memperoleh dana pendidikan untuk kuliah selama 4 tahun (4 kali/tahap pembayaran) dari nilai tunai. 
  4. Bila peserta ditakdirkan meninggal dunia dalam masa asuransi, maka ahli wari atau yang ditunjuk menerima manfaat akan memperoleh: saldo tabungan, bagi hasil sebesar 70% dari hasil investasi, santunan kebajikan, dan dana pendidikan yang telah direncanakan.

Tak ada orang yang berharap akan meninggalkan generasi yang lemah dan tak jelas masa depannya. Demikian juga dengan saya dan keluarga. Mengikutsertakan anak-anak kami di Bumiputera, dengan harapan ada 'kepastian' yang bisa membantu kelenacaran pendidikan mereka di masa0masa yang akan datang. Pilihan besaran premi juga menjadi satu alasan penting menjatuhkan pilihan kepada Bumiputera.

Si bontot tinggal nunggu polisnya selesai dicetak. (dokpri)
Si bontot tinggal nunggu polisnya selesai dicetak. (dokpri)

Tiga orang anak kami pun telah merasakan menerima manfaat awal (MA) berupa uang tunai saat masuk Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (Mts), dan Madrasah Aliyah (MA). Biaya yang lumayan besar saat masuk ke pesantren pilihan mereka, cukup diringankan dengan pencarian dana pendidikan yang diberikan bertahap. Maka tak ada alasan juga untuk tidak mengikutkan putri bungsu kami di tahun ini.

Mempersiapkan dana pendidikan sejak dini bagi anak-anak, sekaligus memberikan proteksi bagi anak bangsa. Anak bangsa yang terdidik dengan baik akan menjadi potensi bangsa untuk menjadi satu bangsa yang kuat. 

Bumiputera Tumbuh Bersama Bangsa

Mbak Ana sebagai narsum yang cukup informatif. (dokpri)
Mbak Ana sebagai narsum yang cukup informatif. (dokpri)
Tak kenal maka tak sayang. Ungkapan yang tepat untuk mengenal Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 lebih jauh. Kesempatan Nangkring Kompasiana di Yogyakarta semakin membuat hati saya mantap untuk memilih asuransi ini. Sekaligus memberikan gambaran bagi para Kompasianers tentang perjalanan panjang yang telah dilalui oleh Bumiputera bersama tumbuh dan kembangnya negeri ini.

Semangat Boedi Oetomo yang mendorong tiga serangkai guru: Mas Ngabei Dwidjosewojo, Mas Karto Hadi Soebroto, dan Mas Adimidjojo untuk mempbuat perkumpulan asuransi jiwa. Mengingat modal yang saat itu belum ada, maka mereka bertika bersepakat untuk mengumpulkan modal. Nama Onderlinge Levensverzekering Maatscappij Persatoean Goeroe-Goeroe Hindia Belanda OLMij PGHB dibentuk di Magelang pada 12 Februari 1912. Nama yang kemudian berganti menjadi OLMij Boemi Poetra, dan terakhir menjadi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 di era kemerdekaan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun