Mohon tunggu...
Mas Nuz
Mas Nuz Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Bloger

Suka maka, suka jalan, suka nulis, suka bercengkerama, suka keluarga. __::Twitter: @nuzululpunya __::IG: @nuzulularifin __::FB: nuzulul.arifin __::email: zulfahkomunika@gmail.com __::www.nuzulul.com::

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Grand Sahid Jaya, Hotel Klasik Bernuansa Romantis

21 Desember 2015   10:49 Diperbarui: 8 Januari 2016   10:47 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perhelatan Kompasianival 2015 (12-13/12) telah berlalu. Begitu banyak jejak cerita yang ditorehkan. Suka dan duka pasti dirasakan oleh semua Kompasianer. Gandaria City Mall menjadi saksi sejarah, bagaimana para Juara Indonesia berbagi cerita. Kisah pengalaman mulai dari awal meniti karir hingga mencapai prestasi tertinggi. 

Pun demikian dengan saya. Sejak Kompasianival digelar 4 tahun yang lalu, baru yang ke-5 ini saya bisa hadir. Meski dengan sisa-sisa duit di dompet, nyampai juga saya di ajang kopdar terbesar Kompasianer tahun ini. Luar biasanya lagi, lewat ajang ini pula bisa 'mengantar' saya menuju Istana Negara. Memenuhi undangan Presiden RI bersama 100 sahabat Kompasianer lain menjadi pengalaman yang tak akan terlupa. 

Energi yang cukup besar harus saya miliki. Sebab terhitung sejak tanggal 29 November 2015 saya tinggalkan rumah. Melakukan rangkaian perjalanan panjang sejak dari Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, hingga sampai Jakarta. Tentu saja pilihan menginap juga berpengaruh terhadap vitalitas dan kebugaran tubuh. Beruntunglah saya, pilihan untuk menginap di hotel Grand Sahid Jaya ternyata tidak mengecewakan.

Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta yang beroperasi sejak awal tahun 1974 ternyata membuat saya sangat nyaman untuk beristirahat. Nuansa klasik yang tersuguh sejak di pintu masuk menjadi pemandangan unit tersendiri. Meski di sana-sini terdapat beberapa renovasi, namun tak mengurangi suasana klasik tersebut. Belum lagi keramahan dari resepsionis dalam menanggapi kecerewetan saya.

Asyiknya lagi, meski jadwal check-in adalah pukul 14.00 Wib, namun saat saya dapat masuk lebih awal. Hal ini karena sebelumnya saya sudah meminta konformasi kalau datang awal. Mungkin karena ketersediaan kamar juga berpengaruh, sehingga permintaan saya 'dikabulkan'. Hal ini jarang saya temui di hotel-hotel bintang 5 lainnya. Sekitar pukul 11.00 Wib, 'ngamar' juga saya. Dapat kamar 510 yang kebetulan view ke luarnya adalah gedung sebelahnya. Hehehe....

Tanpa ba bi bu, langsung kamar mandi jadi sasaran. Maklumlah, perjalanan dari Pandegalang sejak pagi cukup menguras tenaga. Belum lagi naik busway Trans Jakarta yang lumayan sesak. Untunglah tak pakai bermacet ria. Tidak bayangkan kalau harus naik taksi. Apalagi letak hotel yang cuma selemparan batu saja di depan halte Karet. Di Jakarta bagi saya pilihan cuma 2. Jaga gengsi, naik taksi, tapi ongkos bisa sejeti. Atau santai saja, naik TJ yang murah dan tak perlu macet parah.

Meski ukuran kamar mandi tak begitu luas. Lapangan sepak futsal kali luas. Hihihi... Sudah cukup representatif untuk mandi dan ajojing. Oh ya, di 510 tak ada bath up. Jadi cukup dengan shower yang semprotannya pun cukup aduhai. Serasa dipijit-pijit. Cukup 15 menit saja. Sebab harus segera selonjorkan badan.

Tempat tidur menjadi sasaran utama. Bukan untuk tidur tentu saja. Hanya sekedar melepas penat setelah hampir 6 jam perjalanan dari Pandeglang. Sebab sebentar kemudian harus segera bersiap untuk tunaikan shalat Jumat. Nah untuk yang ini, ternyata tak perlu jauh-jauh untuk mencari masjid. Sebab masjid berada di belakang hotel. Satu komplek dengan apartemen milik Sahid Grup.

Setelah shalat Jumat, segera bersiap diri menuju agenda acara jelang Kompasianival 2015. Tepatnya ikut meramaikan 25 tahun gebyar sebuah perusahaan ekspedisi yang sangat terkenal di Tomang. Untuk ini, tepat di sebelah pintu ke luar sudah berjajar beberapa taxi. Taxi reguler maupun eksekutif tersedia dengan mudah. 

Pas pukul 20.00 Wib kembali ke hotel. Bersiap menata perangkat kerja. Maklumlah, sebagai onliners pekerjaan harus bisa dilakukan di mana saja. Apalagi di sebuah kamar hotel mewah yang memang ternyata sangat nyaman untuk bekerja. Jadilah pekerjaan rumah bisa saya selesaikan sampai dengan tengah malam.

Furniture, tata lampu, pilihan cat, serta penataan interior sangat pas. Sehingga membuat penghuninya dapat merasa nyaman. Ini membuat pikiran saya melebar. Membayangkan jika pasangan pengantin baru tinggal di kamar ini. Dijamin suasana klasik nan romantis akan terasa. Sehingga akan mudah membakar 'semangat 45'. Hahaha....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun