:: Pameran Produk Indonesia 2015 sing saiki diadakno nang Suroboyo.
:: Wis ndang budalo! Lambemu ojok nggamble ae. Jak'en bojo ambek anak-anake sampeyan.Â
.
Begitulah parikan khas Suroboyoan. Salah satu ciri yang lekat dalam dialog pembuka pada kesenian Ludruk Jawa Timur-an. Gambaran tentang begitu bergembiranya masyarakat Jawa Timur. Surabaya menjadi tuan rumah even tahunan yang diselenggarakan oleh Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perindustrian. Pada tahun sebelumnya, PPI (Pameran Produksi Indonesia) 2014 diselenggarakan di Bandung.Â
159 booth dari 150 perusahaan yang menempati area seluas 4.441 meter di Grand City Convention and Exhibition Hall, Surabaya. Alhamdulillah, tepat pukul 11.00 Wib. Menteri Perindustrian RI, Salih Husin membuka secara resmi PPI 2015, Kamis (6/8). Selanjutnya dengan penuh semangat beliau melanjutkan kunjungan ke seluruh booth peserta pameran. Beliau didampingi oleh Soekarwo atau yang biasa disebut Pakde Karwo, Gubernur Jawa Timur. Tak ketinggalan pejabat eselon I, II Kemenperin, Pimpinan dan anggota KADIN Pusat dan Jawa Timur, Asosiasi Industri, para wartawan, dan...para Kompasianer dan blogger tentu saja.
Pameran ini diselenggarakan pada 6-9 Agustus 2015. Tiket masuk gratis dan dibuka untuk umum. Perhatikan jam buka. Untuk jam buka untuk hari Kamis dan Jumat adalah pukul 10.00-20.00 WIB. Sementara untuk hari Sabtu dan Minggu adalah pukul 10.00-21.00 Wib.
Hanya seorang Kompasianer yg mengambil angle seperti ini. (dok. pribadi)
Ups, balik ke tema dulu ya. Kali ini tema PPI 2015 adalah Bangga Menggunakan Produk Indonesia. Dimana dalam sambutannya Menperin berharap Kemenperin dapat terus aktif melakukan penyelenggaraan pameran produk dalam negeri sebagai upaya memperkenalkan berbagai produk unggulan dan karya inovasi anak bangsa.
"Salah satunya adalah melalaui PPI 2015 di Surabaya ini, dimana produk-produk yang dipamerkan merupakan produk-produk unggulan nasional yang perlu didorong untuk ditumbuhkembangkan," demikian sebagai penuturan beliau.
Beliau berharap bahwa melalui penyelenggaraan PPI 2015, produk-produk unggulan industri dalam negeri dapat dikenal luas oleh (calon) pembeli. Termasuk di dalamnya adalah dengan memperkuat standar penggunaan komponen dalam negeri untuk produk unggulan ekspor. Hal tersebut ditandai dengan ditandatanganinya Nota Kesapahaman antara Kemenperin RI dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melalui audit penggunaan komponen dalam negeri.
Pusat informasi PPI 2015. (dok pribadi)