Mohon tunggu...
Mas Nuz
Mas Nuz Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Bloger

Suka maka, suka jalan, suka nulis, suka bercengkerama, suka keluarga. __::Twitter: @nuzululpunya __::IG: @nuzulularifin __::FB: nuzulul.arifin __::email: zulfahkomunika@gmail.com __::www.nuzulul.com::

Selanjutnya

Tutup

Money

Pembukaan Pameran Produk Indonesia 2015 yang Uhuy dan Cihuy

7 Agustus 2015   23:11 Diperbarui: 7 Agustus 2015   23:11 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Perindustrian RI, Salih Husin membuka PPI 2015 Surabaya. (dok pribadi) 

Slendang siji digawe makne.

Kajange budal mantenan dadi glagapan.

Pameran Produk Indonesia digawe rame.

Mergo Blogger Konek ambek Bolang melok rebutan....

.

Rebutan opo, Cak?

:: Iki lho rebutan salim ambek Pak Mentri ambek kancane, Ning.

Kancane sopo, Cak?

:: Pakde Karwo ambek kabeh setafe.

Nang acara opo iku, Cak?

:: Pameran Produk Indonesia 2015 sing saiki diadakno nang Suroboyo.

:: Wis ndang budalo! Lambemu ojok nggamble ae. Jak'en bojo ambek anak-anake sampeyan. 

.

Begitulah parikan khas Suroboyoan. Salah satu ciri yang lekat dalam dialog pembuka pada kesenian Ludruk Jawa Timur-an. Gambaran tentang begitu bergembiranya masyarakat Jawa Timur. Surabaya menjadi tuan rumah even tahunan yang diselenggarakan oleh Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perindustrian. Pada tahun sebelumnya, PPI (Pameran Produksi Indonesia) 2014 diselenggarakan di Bandung. 

159 booth dari 150 perusahaan yang menempati area seluas 4.441 meter di Grand City Convention and Exhibition Hall, Surabaya. Alhamdulillah, tepat pukul 11.00 Wib. Menteri Perindustrian RI, Salih Husin membuka secara resmi PPI 2015, Kamis (6/8). Selanjutnya dengan penuh semangat beliau melanjutkan kunjungan ke seluruh booth peserta pameran. Beliau didampingi oleh Soekarwo atau yang biasa disebut Pakde Karwo, Gubernur Jawa Timur. Tak ketinggalan pejabat eselon I, II Kemenperin, Pimpinan dan anggota KADIN Pusat dan Jawa Timur, Asosiasi Industri, para wartawan, dan...para Kompasianer dan blogger tentu saja.

Pameran ini diselenggarakan pada 6-9 Agustus 2015. Tiket masuk gratis dan dibuka untuk umum. Perhatikan jam buka. Untuk jam buka untuk hari Kamis dan Jumat adalah pukul 10.00-20.00 WIB. Sementara untuk hari Sabtu dan Minggu adalah pukul 10.00-21.00 Wib.

Hanya seorang Kompasianer yg mengambil angle seperti ini. (dok. pribadi)

Perlu dicatat, kehadiran Kompasianer dan blogger inilah yang membuat acara Pembukaan PPI 2015 menjadi uhuy. Sebab dengan gaya khasnya mereka mampu mengolah berbagai sudut/sektor pameran menjadi ramai dan greget. Menjadi satu hal yang lain dibandingkan yang seperti biasanya. Kehadiran mereka pun cukup menarik bagi pemilik booth. Sehingga tak segan-segan berbagai macam sampel produk, souvenir, bahkan voucher diberikan secara gratis kepada mereka. Nah, yang ini menjadi begitu cihuy bukan? Kompasianer dan Blogger senang, pemilik booth pun bisa terkenang. Ihh....

Ups, balik ke tema dulu ya. Kali ini tema PPI 2015 adalah Bangga Menggunakan Produk Indonesia. Dimana dalam sambutannya Menperin berharap Kemenperin dapat terus aktif melakukan penyelenggaraan pameran produk dalam negeri sebagai upaya memperkenalkan berbagai produk unggulan dan karya inovasi anak bangsa.

"Salah satunya adalah melalaui PPI 2015 di Surabaya ini, dimana produk-produk yang dipamerkan merupakan produk-produk unggulan nasional yang perlu didorong untuk ditumbuhkembangkan," demikian sebagai penuturan beliau.

Beliau berharap bahwa melalui penyelenggaraan PPI 2015, produk-produk unggulan industri dalam negeri dapat dikenal luas oleh (calon) pembeli. Termasuk di dalamnya adalah dengan memperkuat standar penggunaan komponen dalam negeri untuk produk unggulan ekspor. Hal tersebut ditandai dengan ditandatanganinya Nota Kesapahaman antara Kemenperin RI dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melalui audit penggunaan komponen dalam negeri.

Pusat informasi PPI 2015. (dok pribadi)

Stan kelompok garmen, tekstil dan tenun. (dok. pribadi)
Stan kelompok tas, kulit dan alas kaki. (dok pribadi)
Stan-stan yg tertata dengan apik dan nyaman. (dok. pribadi)
Setelah prosesi upacara pembukaan dilakukan, maka eksplorasi ke booth/stan peserta menjadi agenda yang cukup cihuy. Ini melanjutkan cerita yang terpotong sebelumnya. Kenapa kok begitu cihuy? Tentu saja dong. Kehadiran para Kompasianer dan blogger yang jumlahnya hampir 60 orang sekaligus menjadi ajang kopdar. Bayangkan, mereka tak hanya hadir dari daerah Surabaya, Gresik, Malang, Sidoarjo, Madura, Mojokerto, Madiun, atau kota lain di Jatim. Dari luar Jatim pun tak kurang banyak. Sehingga beberapa hotel pun menjadi tempat bersarang. Eh, bermalam maksudnya. Dan untuk hotel tersebut, alhamdulillah disediakan gratis...tis... Bahkan peserta yang menginap di Hotel Fave Graha Agung cukup dimanjakan. Yaitu dengan diantar dan dijemput oleh pihak hotel. Asyik bukan?

Selain dari kunjungan dan perburuan ke stan-stan 'incaran', para Kompasiner dan blogger dimanjakan oleh satu acara uhuy lho. Mau tahu? Tahu mau? Hi...hi...hi...

Kebab Turki Baba Rafi. 

Ciaaat...Ning Nilam menunjukkan jurus untuk bangkit dari krisis. (dok. pribadi)

Eh, ada apa dengan Baba Rafi? Nah, ini yang menjadi salah satu daya tariknya. Ternyata para Kompasianer dan Blogger mendapat suguhan kebab gratis sodara... Plus mendapat ilmu tambahan dari sang owner Ning Nilamsari yang ternyata arek aseli Suroboyo. Ning Nilam ini adalah istri owner sekaligus penggagas Kebab Turki Baba Rafi, Hendy Setiono. Dengan gaya yang mantap menceritakan pengalaman A-Z merintis usaha bersam sang suami. Usaha Kebab Turki yang ternyata 'Rafi' itu adalah nama anak pertama mereka. Sementara 'Baba' adalah meniru ucapan si Rafi saat menyebut nama papanya. 

Pelaku UKM yang satu ini benar-benar merintis usaha dari nol. Menikah mudah, masih kuliah, dan berpikir bagaimana mereka nanti akan menghidupi keluarganya. Kemudian tergerak setelah melihat sahabat mereka yang dapat survive dan berhasil dengan usaha warungnya. Padahal sang sahabat tersebut adalah droup out-an dari kuliah. Pilihan menu Kebab Turki inilah akhirnya yang melambungkan usahanya. Meski sempat terkena badai krisis moneter di tahun 2009, akhirnya tetap mampu untuk melewati hingga seperti saat ini. Usahanya pun tak hanya di Indonesia dan Asia Tenggara. Rintisan di Eropa dan Asia pun mulai di rambah. Satu prestasi salah satu anak bangsa di bidang kuliner yang patut menjadi inspirasi.

Nih, ada yg motret sambil ngiler kayaknya... (dok. pribadi)

Dan...acara makan gratis Kebab Turki pun berlangsung dengan heboh. Sebab ditingkahi dengan Lomba Foto Narsis ekspresif menyantap Kebab Turki Baba Rafi. Tak heran, prosesi ini pun cukup mengundang perhatian pengunjung PPI 2015. Hingga tak sedikit juga yang akhirnya ikut berekspresi menikmati sajian kebab yang memang yummi dan uhuy. Mau tahu ekspresinya? Coba cek foto-foto di bawah ini deh.

Inih sayah yg mengerikan. Waooow... (dok. pribadi)

Narsis ala esemah.... (dok. pribadi)
Tak terasa, hampir 8 jam bercengkerama bersama sahabat-sahabat Kompasianer dan blogger pada Pembukaan PPI 2015. Keakraban yang terjalin saat kopi darat itu pun harus diakhiri. Tapi tentu saja keakraban di hati insyaAllah tak akan terputus. Sebab tak lama lagi, Kompasianival juga akan digelar. Even temu kopdar dengan jumlah Kompasianer dan blogger yang lebih besar lagi akan segera terwujud. Semoga Allah tetap memanjangkan 'nafas' silaturrahim ini.

Demikian juga dengan agenda PPI 2015 di Surabaya ini, semoga mampu menginspirasi banyak pihak untuk kemajuan negeri ini. Sebab masih banyak ribuan anak bangsa dengan berlaksa prestasi yang belum sempat terekspos. Maka peran para Kompasianer dan blogger untuk mengangkat kisah inspiratif mereka tetap dinantikan. Mengindonesiakan produk-produk lokal. Menduniakan produk-produk nasional. Agar masyarakat Indonesia bisa uhuy dan cihuy di sepanjang waktu. Aamiin...

PPI 2015 berlangsung dari tgl 6-9 Agustus 2015. (dok pribadi)

.

---Selamat malam. Smangat pagi.---

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun