Mohon tunggu...
Muhammad Ali Mashuri
Muhammad Ali Mashuri Mohon Tunggu... Jurnalis - Orang Biasa Seperti Umumnya Yang Ingin Luar Biasa

IG : tuan_majreeha Twitter : majreeha09 #Tuan Majreeha Book

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kiai Nashir; Pesannya Berkesan dan Kesannya Memberi Pesan

24 September 2022   12:34 Diperbarui: 24 September 2022   12:49 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KH. Abdul Nashir Abdul Fattah

Menariknya lagi, perihal semangat, dalam pengajian pasanan saat sore, kami pernah diperintahkan agar senantiasa terinovasi akan semangatnya setan. "Setan setiap waktu menggoda manungso. Tapi saben ono adzan, setan lari terbirit -- birit. Tapi nek wis rampung adzane, setan mbalik eneh gudo manungso eneh". Hal itu menunjukkan setan mempunyai semangat tinggi yang harus dicontoh oleh santi perihal semangatnya saja. 

Keterangan tersebut membuat kami tertawa sambil terheran akan sudut pandang beliau terhadap setan untuk menyemangati para santri yang mengaji. Saya pribadi dengan teman yang di samping waktu itu geleng -- geleng. Banyak keterangan ayat Al -- Qur'an dan Hadits melaknat atas keburukan -- keburukan yang dilakukan oleh setan. Tapi oleh Kiai Nashir masih bisa diambil sisi positifnya dan itu sangat diterima oleh akal pikiran.

Dalam memberi soal ujian, kami sempat dikejutkan. Bagaimana tidak?. Jika selama ini guru -- guru tafsir sebelumnya ketika memberi soal pasti menuliskan ayat al -- qur'an kemudian dilanjutkan dengan kalimat "fassir 'alaa hadzihil ayat!", kalau Kiai Nashir kebalikannya. Soalnya berisi keterangan, jawabannya berupa ayat yang sesaui dengan soal tersebut. Sehingga tentu kami tidak berani menjawab soal tersebut dengan asal -- asalan atau membuat karangan ayat semaunya sendiri. Maka tak heran jika kami mendadak rajin dengan menghafal ayat Al -- qur'an sesuai yang dipelajari walaupun  kemudian lupa seketika saat soal sudah dibagikan. Soal -- soal Kiai Nashir sarat akan makna  kalau suatu ilmu haruslah terus dimuroja'ah secara terus menerus dan tidak hanya dipelajari ataupun dihafalkan dalam semalam menjelang diujikan.

Selain itu, ketika ngaji kitab pasanan di Ndalem, dalam kondisi fisik yang tak sepenuhnya dapat dikatakan sehat, Kiai Nashir masih tetaplah ngaji dengan jadwal full mulai bakda shubuh, bakda dhuhur, bakda ashar, hingga bakda terawih dengan kitab yang berbeda dan semuanya khatam. Bisa dibayangkan, bakda dhuhur di bulan ramadhan adalah waktu yang paling rekoso bagi orang puasa dalam melakukan aktivitas. 

Kiai Nashir tiada lelah membacakan dan menjelaskan isi kitab At -- tibyan Fi Adabi Hamalati Al -- Qur'an sampai khatam selama kurang lebih 15 hari. Padahal tak jarang di tengah -- tengah pengajian, Kiai Nashir batuk -- batuk menahan sakit dan nafasnya tersenggal -senggal. 

Kami hanya merunduk tak berani menghadap Beliau karena tak tega menyaksikan raut wajah yang berusaha menstabilkan kondisinya. Ya, memang pada waktu itu kondisi fisik Beliau tak sepenuhnya dapat dikatakan sehat. Namun meskipun demikian tak menyurutkan semangat dan keistiqomahannya. Kami yang hanya mendengar dan menulis makna sekaligus keterangan tanpa merasakan dahaga di usia yang sedang lagi sehat - sehatnya, masih sempat -- sempatnya tertidur dan merasa paling letih ataupun lelah.

Hingga setelah sekian lama tak berjumpa, Saya dengan beberapa teman sowan di bulan Syawal kemarin dan rupanya itu perjumpaan terakhir di Dunia.

"Kepireng saking rencang - rencang, Njenengan mantun gerah nggih?" tanyaku memberanikan diri.

"Iyo, wingi ngajiku (Ramadhan) online nang RS. Dr. Soetomo (Surabaya). Tapi  3 dino sakdurunge khataman, aku wis nang omah." jawab Kiai Nashir sambil menghembuskan rokok yang diseduhnya.

Allaaahh...... dalam kondisi dirawat di Rumah Sakitpun, masih Beliau sempatkan untuk mengaji dan nasyrul ilmi kepada semua santri. Semoga diakui menjadi santri, semoga diridhoi, semoga dipertemukan kembali.

Yogyakarta, 14 September 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun