Mohon tunggu...
Conan Edogawa
Conan Edogawa Mohon Tunggu... -

* Pemerhati Poleksosbud\r\n* Artis rumahan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengapa Smartwatch Belum 'In' di Indonesia?

3 Januari 2016   09:19 Diperbarui: 3 Januari 2016   09:44 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Smartwatch Sebagai Companion Smartphone

Apabila Anda orang yang aktif -aktif bukan dalam artian sering cek smartphone walau tidak ada pesan masuk, melainkan sering banyak pesan masuk- maka smartwatch bisa dipastikan menggantikan kegiatan cek pesan di smartphone. Jadi, smartphone tetap di dalam saku, Anda melakukan cek pesan di smartwatch. Skenario ini mungkin terjadi ketika Anda dalam meeting.

Misalkan, ada incoming call, Anda bisa lihat dari siapa. Apabila memungkinkan untuk reject, cukup lakukan dari smartphone. Apabila ada SMS, cukup reply, akan ditelepon balik, itu semua dari smartwatch.

Aktifitas smartwatch tidak terbatas itu saja. Untuk smartwatch berbasis Android, kita bisa melakukan navigasi turn by turn. Artinya, apabila Anda mengemudi, tidak perlu terus-terusan lihat smartphone dalam berkendara. Itu semua bisa dilakukan di pergelangan tangan Anda di smartwatch. Berapa jauh lagi sebelum belok kiri? Di bundaran di depan, ambil belokan ke mana? Itu semua ada di smartwatch.

Untuk smartwatch yang lebih high end, ada sensors yang sangat berguna untuk yang suka olahraga. Ada sensor detak jantung dan juga menghitung berapa langkah dilakukan untuk yang suka berjalan sebagai exercise. Beberapa smartphone high end, memiliki sensors ini, tapi untuk yang punya smartphone kelas di bawahnya, bisa menggunakan smartwatch untuk menggantikan fungsi ini di smartphone.

Cukup mengejutkan bahwa untuk merek yang mahal, iPhone, orang tetap membelinya walau sensors yang dimiliki kurang. Untunglah fungsi tersebut baru ada di Apple Watch. Sayangnya, seperti smartwatch high end lain, belum masuk pasar Indonesia pada saat tulisan ini dibuat.

Samsung cukup berani untuk memasarkan smartwatch mereka dengan flagship Galaxy Gear S2 sekarang ini di Indonesia. Sebenarnya, harga asli mereka cukup terjangkau, USD 299. Tapi, karena di pasarkan di Indonesia dan dikurskan pada saat ini menjadi kira-kira IDR 4juta untuk versi yang paling murahnya. Terlebih lagi, OS yang ditanamkan dalam smartwatch ini adalah proprietary Samsung punya. Cukup sulit untuk menjatuhkan pilihan kepada produk mereka, walau secara desain sudah cukup bagus.

Saya berharap, tahun ini menjadi tahun smartwatch di Indonesia. Dan, bukan untuk gaya-gayaan, melainkan sebagai companion dari smartwatch. Dan, kita akan semakin berkurang melihat orang cek smartphone baik ketika mengemudi maupun naik motor. Smartwatch bukan menggantikan smartphone, tetapi menambahkan fungsi dan memudahkan hidup kita yang dinamis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun