Kampret dan Kalong sudah mengungsi jauh menghindari malapetaka. Elang dan Naga tercerai berai dalam kecemasan yang luar biasa.
Diam-diam di berbagai sudut dan pelosok bumi muncul beberapa klan yang dianggap telah punah. Ternyata selama ini mereka menunggu, mereka terlindas di bawah kesombongan jaman. Dan, kini mereka mulai terbangun, sebab yang selama ini mereka tunggu telah hadir. Yang mereka nantikan telah tiba. Mereka bersiap menyatukan diri dan menjadi mitra perjuangan bersama sang pemimpin sejati. Semua klan yang telah terbangun ini dengan sigap segera melesat menuju telur, ada yang dari jauh ada pula yang dari dekat. Mereka datang dari penjuru Bumi. Mereka kemudian melingkari dan berjaga di sekeliling telur dengan kewaspadaan tinggi akan segala ancaman yang coba menggagalkan menetasnya sang telur. Inilah telur yang mereka tunggu dengan kesiapan yang matang. Mereka semua tidak hanya menunggu dengan tidur-tiduran. Mereka mempersiapkan segala hal yang kini siap disumbangsihkan dalam perjuangan.
Mereka tanpa lelah berbaik sangka akan datangnya peristiwa ini. Menetasnya sang pemimpin yang akan mereka ikuti ajakannya dan yang akan mengajak pada perbaikan yang nyata. Inilah Simurgh, inilah Feniks, inilah Krut, inilah Karura, inilah….  Sang Garuda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H