Mohon tunggu...
Majawati
Majawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Keberagaman itu indah. Mengajari untuk menghargai perbedaan, harmonisasi dan saling melengkapi

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menepis Suasana Angker di Lawang Sewu

6 Mei 2018   07:40 Diperbarui: 6 Mei 2018   10:23 1076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon mangga yang rindang, akarnya tidak merusak gedung sekitarnya

Sebelum memasuki Gedung Utama, guide mengarahkan saya untuk melihat bangunan toilet yang hanya ada di bagian ujung gedung dan terpisah dari gedung utama. Ada dua toilet besar di Lawang Sewu, masing-masing berada di ujung gedung. Wastafel dan klosetnya masih bergaya kuno dan berukuran besar. Begitu pun dengan bentuk pintunya. Dari sana saya menuju halaman tengah yang di tengah-tengahnya terdapat pohon mangga yang besar, bersebelahan dengan gedung Kantor Pengelola. 

dok.pribadi
dok.pribadi
Arsitek Lawang Sewu sudah memperhitungkan bahwa pohon mangga berakar besar, sementara di sekitarnya ada gedung, maka pada saat menanam pohon mangga dibuatkan sumur yang mengelilinginya. Tujuannya agar akar pohon mangga tidak merusak gedung sekitarnya. Saat ini pohon mangga itu tumbuh sangat besar, tetapi akarnya tidak muncul di permukaan. Di bawah pohon itu disediakan tempat duduk, pengunjung bisa bersantai di bawahnya dan menikmati kerindangan pohon mangga.

Memasuki gedung utama membuat saya terkagum dengan bangunan Lawang Sewu, pilar-pilar penyangganya begitu kokoh. "Gedung ini dibuat dengan bentuk simetris sehingga bagian satu sisi dengan sisi lainnya tampak kembar. Inilah yang menyebabkan orang bisa tersesat dan muter-muter (berkeliling berulang-ulang) ketemu tempat yang sama," tutur Bapak Guide. Gedung Utama yang dijadikan ruang pamer berbentuk huruf L. 

Di bagian tengahnya terdapat tangga naik dan turun secara terpisah yang menghubungkan ke lantai dua. Lokasi ini nampak megah dengan lantai ubin yang klasik. Kaca lukis timah besar di salah satu sudutnya bisa memberi efek siluet bagi yang mengambil foto di sana. Terdapat ukiran Dewi Fortuna dan Dewi Venus. Atapnya berbentuk melengkung dengan garis-garis kayu sebagai penghubungnya mengingatkan saya pada gaya bangunan jaman dulu. Kuat dan megah! Di tempat ini beberapa foto sangat bagus untuk diambil sebagai kenang-kenangan dan merupakan lokasi yang instagramable.

dok.pribadi
dok.pribadi
Berhadapan dengan tangga ada ruangan besar yang dibatasi oleh sekat besi yang berlubang-lubang, di sana adalah ruangan tempat pertemuan atau menerima tamu yang tertutup untuk umum. Di dalamnya ada meja dan kursi dari besi yang diukir. Ubin lantainya juga sangat indah. Kemudian kami menuju arah depan yaitu loket penjualan tiket kereta api. 

Bagi saya loket itu begitu mewah karena bersekat besi yang berlubang-lubang dan motifnya indah. Di sinilah tempat penjualan tiket kereta untuk para orang Belanda. Sementara penjualan tiket kereta untuk warga pribumi dibedakan di ruangan yang berbeda dan terbuat dari kayu serta bentuknya sederhana. 

Selanjutnya, saya mulai memasuki ruangan-ruangan besar yang sekarang menjadi ruangan pameran foto-foto tentang Lawang Sewu dari waktu ke waktu. Ruangan-ruangan ini bentuknya berjajar dan saling tembus di tengahnya, sehingga antar ruangan selalu ada pintu yang saling menghubungkan. 

Hubungan antar ruangan  membentuk seperti rangkaian gerbong kereta api. Setiap ruangan juga mempunyai pintu dengan dua daun pintu yang menghubungkan ke selasar bangunan. Inilah yang membuat jumlah pintu di bangunan ini begitu banyak. Semua pintu bentuknya sama, ukurannya sama dan warnanya sama. 

Loket penjualan tiket kereta api
Loket penjualan tiket kereta api
Deretan pintu itu menjadi pemandangan yang sangat indah ketika kita berdiri di ujung selasar. Pada bangunan A, ubin yang terpasang dibuat bermotif, sehingga tampak indah dan harmonis. Khas gaya Belandanya sangat kental. Berfoto di deretan pintu-pintu itu benar-benar bagus dan jadi incaran pengunjung Lawang Sewu. Kedatangan saya di pagi hari sangat mendukung untuk mendapatkan foto apik tanpa ada gangguan lalu-lalang pengunjung lain. Tak perlu khawatir gaya terbaik untuk berfoto di sana. Sang Guide benar-benar akan membantu untuk bisa berpose cantik di tempat itu, hehehe....

Lokasi foto yang instagramable
Lokasi foto yang instagramable
Bila bangunan A yang dibangun dengan sangat indah dan bahan-bahan yang sangat berkualitas, tidak demikian dengan bangunan B yang berada di sebelah Timur dari bangunan A. 

Bangunan B bentuknya sama tetapi dari kualitas bangunan lebih sederhana. Gedung B dibangun pada tahun 1916 dan selesai pada tahun 1918. Gedung B dibangun karena kebutuhan ruangan kerja. Struktur bangunan juga berbeda dengan Gedung A, meski lebih sederhana tetapi bertujuan untuk mengurangi permasalahan yang sering muncul pada bangunan A. Jumlah seluruh ruangan di Lawang Sewu ada 144 ruangan. Setiap ruangan mewakili kota yang ada stasiun kereta apinya.

dok.pribadi
dok.pribadi
Kunjungan saya kali ini tidak dapat masuk ke ruang bawah tanah, karena masih di penghujung musim hujan sehingga ada banyak air, Bapak Guide hanya menunjukkan sebuah pintu yang menuju ke ruang bawah tanah saja. Di bawah sana ada banyak koin di mana ada orang-orang yang ingin membuktikan apa benar ada air sehingga tak bisa menuju ruang bawah tanah.
dok.pribadi
dok.pribadi
Pemanfaatan Lawang Sewu saat ini

Setelah dilakukan beberapa kali pemugaran, bangunan-bangunan di Lawang Sewu menjadi tampak bagus, rapi meskipun nuansa sejarahnya tak luntur. Kemegahan dan kekokohannya masih menjadi pesona bagi banyak orang. Kunjungan ke Lawang Sewu tak pernah sepi, antara lain untuk mendapatkan moment yang instagramable, belajar sejarah, berfoto prewedding, menggunakan ruangan untuk pameran atau seminar, sampai pesta taman bisa digelar di Lawang Sewu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun