Mohon tunggu...
Majawati
Majawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Keberagaman itu indah. Mengajari untuk menghargai perbedaan, harmonisasi dan saling melengkapi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Perangkat Elektronik yang Menemaniku Travelling

10 Desember 2016   22:27 Diperbarui: 10 Desember 2016   23:05 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan indah di Monaco (dok pri)

Saat ini travelling telah menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian besar kalangan. Menjadi vitamin untuk bisa menyegarkan pikiran. Penat-penat dalam mengurusi pekerjaan, kejenuhan menjalani aktivitas harian jadi lenyap kalau bisa jalan-jalan. Apalagi biaya perjalanan saat ini sudah terjangkau, destinasi wisata makin marak di-share di mana-mana. Aduh .... ngiler deh, kalau cuma lihat foto-foto yang di-share di medsos.  Jadilah rencana-rencana jalan-jalan itu selalu memenuhi kepala. Bagi sebagian orang, ternyata pekerjaannya memang tak lepas dari kunjungan dari satu tempat ke tempat yang lain. Sambil kerja juga jalan-jalan, asyik kan...! Perkembangan dunia media soial saat ini juga makin mengiming-iming orang untuk berlomba-lomba posting kegiatan kunjungannya di akun media sosialnya. Jadi sambil jalan-jalan sekaligus promosi pariwisata sekalian berbagi kunjungan ke followernya. Yah.... inilah yang sedang! Ada pergeseran gaya berwisata zaman sekarang, kalau dulu mengemas kenangan liburan berupa foto dan video untuk sekedar koleksi pribadi atau dipajang di rumah, sekarang dipajang di sosial media. Ada kepuasan tersendiri ketika foto atau video yang diposting mendapat sambutan positif dari para follower.

Pergeseran gaya hidup ini otomatis juga membuat perangkat yang dibawa saat travelling jadi berubah juga. Tidak cukup cuma bawa kamera saja. Begitu pula alat-alat untuk men-support peralatan tersebut. Oleh sebab itu mempersiapkan perangkat alat elektronik sebelum travelling tak bisa sekedarnya lagi. Jika tidak cermat bisa ada yang ketinggalan. Saya sudah pernah mengalami. Ketika ada kegiatan Kompasiana Blog Trip ke Bali, dimana nantinya di sana harus membuat tulisan. Maka laptop jelas peralatan yang wajib dibawa. Chargernya juga tidak lupa. Sampai di jalan, saya baru tersadar, lho... mouse dan mouse pad-nya ketinggalan! Bagi saya kerja dengan mouse sudah kebiasaan. Kalau nggak ada itu pasti jadi lambat. Untungnya saya lewat jalan darat. Sampai di sekitar Pasuruan masih ada toko eletronik yang buka, jadinya saya punya kesempatan beli  di sana. Hal-hal kecil seperti ini sering kali terabaikan. Apa jadinya kalau tidak bisa mendapatkannya, pasti kerja saya terhambat bukan!

Camera, smartphone, powerbank, memory card dan charger (dok pri)
Camera, smartphone, powerbank, memory card dan charger (dok pri)
Saya berpendapat : kesempatan untuk bisa travelling ke suatu tempat, belum tentu bisa diulangi lagi. Kalaupun kembali, kenangannya sudah berbeda. Oleh sebab itu sebuah kesan dan kenangan itu sebisa mungkin terabadikan dengan indah. Mengisi jalan-jalan bersama keluarga, komunitas atau rekan sekerja, apalagi dengan kekasih hati, selain jalan-jalannya juga ada kebersamaan yang ingin terpatri di hati, bukan! Saat ini semua itu bisa kita dokumentasikan dan share dengan bantuan peralatan elektronik. Adalah penting bila sebelum travelling perlengkapan elektronik yang akan dibawa benar-benar perlu disiapkan sesuai dengan kebutuhannya. Atau kita menyesal setelah pulang moment-moment indah itu tak ada jejaknya. Hanya menjadi ingatan di batin kita sendiri, atau foto yang diabadikan tak sesuai harapan. Terutama lagi bagi seorang blogger yang ingin membuat liputan, pasti ada moment yang ingin terekam dengan baik untuk dijadikan bahan tulisan. Pelengkap tulisan berupa foto dan video harus benar-benar bisa memberi nyawa pada tulisan. Beberapa foto yang tersimpan di kamera masih membutuhkan seleksi untuk ditampilkan. Oleh sebab itu pemilihan kamera yang tepat serta penyimpanan yang besar perlu menjadi pertimbangan.

Kunjungan ke Vatican (dok pri)
Kunjungan ke Vatican (dok pri)
Pada tahun 2012, saya berkesempatan travelling ke beberapa negara Eropa Barat. Memang sudah menjadi angan-angan lama, sekalian berziarah ke Lourdes. Mengikuti grup tour di salah satu agen perjalanan menjadi pilihan saya. Masa perjalanan selama 15 hari jelas-jelas akan merekam banyak moment cantik selama perjalanan.  Saya lebih menyukai pocket camera kala itu, karena tidak besar dan mudah penggunaannnya. Pocket camera jadi pilihan saya dengan pertimbangan praktis, bentuknya yang ramping serta ringan, dari sisi harga pun terjangkau. Alhasil, beberapa bidikan saya bisa nampang di koran menjadi pelengkap tulisan saya dengan ketajaman gambar yang cukup baik.

Foto di Lourdes yang tayang di Jawa Pos (dok pri)
Foto di Lourdes yang tayang di Jawa Pos (dok pri)
Teman-teman satu grup tour bersama saya, para laki-laki cenderung membawa camera DSLR. Harus diakui ketajaman dan kejernihan gambar pada camera DSLR memang jauh lebih bagus. Sehingga pilihan menggunakan jenis camera tertentu pasti ada konsekuensinya. Saya pun juga merasa praktis mengabadikan moment-moment yang sepintas menarik dengan smartphone. Sekali lagi alasan praktis dan bisa cepat mengambil gambar atau merekam video di perjalanan menjadikan smartphone sebagai pendamping camera. Sementara bagi yang suka selfie, maka tongsis mungkin menjadi perangkat yang perlu dibawa. Latar belakang di saat berfoto akan terlihat bagus dengan tongsis. Apalagi bagi mereka yang bepergian solo, alat ini akan sangat membantu. Kepergian saya kali ini bergabung dengan grup yang merupakan suatu keluarga besar. Hubungan kekerabatan, anak, mantu, cucu, keponakan, saudara sepupu sebanyak 17 orang terasa seru ketika mereka bisa foto bareng-bareng bukan? Oleh sebab itu perangkat tree pot juga selalu mereka bawa. Rupanya persiapan mereka untuk foto bersama memang sudah direncanakan, spanduk pun sudah mereka siapkan setiap kali foto bareng-bareng. Keren kan...! Salah satu dari peserta tour, ada yang sangat menyukai merekam perjalanannya dengan video sambil disertai narasi tentang tempat yang sedang direkamnya. Sehingga selain camera, beliau juga selalu membawa handycam untuk mengabadikan moment liburannya.

Pemandangan indah di Monaco (dok pri)
Pemandangan indah di Monaco (dok pri)
Salah satu daya tarik dari negara-negara di Eropa adalah keindahan bangunannya yang klasik. Seni ukiran dan patung banyak menghiasi properti di sana. Oleh sebab itu berfoto yang bisa menampilkan latar belakang keindahan properti di Eropa secara detail akan memberi kesan lebih indah. Seperti ketika mengunjungi Vatican dan Paris. Kendala cuaca dan kondisi low light lebih bisa teratasi ketika menggunakan camera DSLR. Narsis dengan latar belakang lokasi-lokasi cantik di Eropa memang benar-benar keren, oleh sebab itu memory card  benar-benar harus cukup untuk bisa menampung gaya kita di depan kamera. Saya yang saat itu mengajak anak gadis, wah.... berderet-deret fotonya.

Sebagai penunjang peralatan eletronik tak boleh dilupakan membawa charger untuk camera dan smartphone. Baterai camera tak ada salahnya menyediakan lebih dari satu, agar dikala low batt di tengah perjalananan sudah ada penggantinya. Begitu pula dengan power bank harus dibawa untuk menjamin smartphone selalu siap digunakan. Baterai smartphone menjadi boros karena digunakan untuk memotret, berkomunikasi di sosmed, bermain game. Bisa bete gara-gara baterai tidak support dalam perjalanan.

Perjalanan saya bersama grup tour ke Eropa barat melewati jalan darat untuk berpindah dari satu kota ke kota lain, ada perjalanan di mana seharian penuh berada di bus. Memang benar pemandangan di sekeliling kami tampak indah. Di bus juga film yang bisa dinikmati selama perjalanan. Toh semua itu juga bisa membuat kami jenuh. Dalam rombongan kami ada tiga anak-anak yang ikut serta. Ketika mereka jenuh, orang tuanya membawa Ipad sebagai sarana bermain game dalam perjalanan. Sementara bagi yang suka mendengarkan lagu, perlengkapan headset akan sangat membantu mengatasi rasa bosan. Ada seorang ibu yang jabatannya direktur di sebuah perusahaan. Sepanjang perjalanan, ternyata beliau harus tetap memantau pekerjaannya. Sesekali harus membalas email. Sehingga saat perjalanan di bus, tampak sesekali beliau meng-handlepekerjaannya juga. “Tak mudah bagi saya meninggalkan pekerjaan dalam waktu yang lama, tetapi dengan cara seperti ini pengambilan keputusan tetap bisa saya delegasikan meskipun saya berada di tempat berbeda. Apalagi agenda liburan bersama sudah menjadi tradisi tahunan di keluarga kami,” jelas ibu tersebut kepada saya.

Perangkat elektronik saat liburan tak cukup hanya untuk merekam kenangan saja, kebutuhan perangkat elektronik untuk menjaga penampilan juga perlu menjadi bawaan wanita. Salah satunya adalah hair dryer dan catokan /hair straightener. Hair dryer rata-rata memang tersedia di hotel, tetapi catokan jelas harus bawa sendiri. Bersama rombongan kami, ada wanita muda yang mengatakan bahwa catokan adalah wajib bawa baginya, Rambutnya bisa tak sesuai harapan bila tidak dicatok. Hehehe.... ternyata beragam juga ya, peralata elektronik yang harus dibawa saat travelling?

Sejalan dengan waktu, perangkat elektronik bukanlah barang yang berumur panjang. Camera dan smartphone begitu cepat berevolusi. Dari waktu ke waktu akan selalu keluar produk baru yang lebih canggih. Bila saat saya ke Eropa camera pocket sudah cukup bagus, sekarang saya mulai tertarik dengan camera mirrorless . Sekarang juga sudah makin banyak pilihan smartphone  yang mendukung aktivitas travelling sekaligus bermedsos. Oleh sebab itu dari waktu ke waktu sebagai blogger perlu kiranya mengupdate peralatan elektroniknya sesuai tuntutan kebutuhan.

Gerai Electronic City di Mall Matos - Malang (dok pri)
Gerai Electronic City di Mall Matos - Malang (dok pri)
Pada suatu kesempatan saya mengunjungi gerai Elektronic City di Mall Matos, kota Malang. Pandangan saya tertuju pada Camera Canon EOS M10 , yang mempunyai keunggulan telah menggunakan processor jenis Digic 6 dimana mampu memberi kualitas gambar istimewa termasuk pada ruangan yang kurang cahaya. Tombol fungsinya mudah digunakan oleh pemula maupun profesional, beresolusi 18 megapixel, ringan dan baterainya irit, serta sudah ready dengan wireless data transfer. Yang tak kalah penting, harganya masih terjangkau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun