Mohon tunggu...
Majawati
Majawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Keberagaman itu indah. Mengajari untuk menghargai perbedaan, harmonisasi dan saling melengkapi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Akademi Menulis Kompasiana - PLN : Menantikan Humas PLN Berinteraksi di Sosial Media

2 Mei 2016   22:33 Diperbarui: 2 Mei 2016   22:39 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

juri-pln-572769188e7e61a70ba353f6.jpg
juri-pln-572769188e7e61a70ba353f6.jpg
Para Juri di Ruang Imam Bonjol (dok pri)

Saya mendapat kesempatan mengikuti proses penjurian di ruang Imam Bonjol dengan dewan juri : Bapak Ridho Utomo selaku Manajer Udiklat Palembang, Mas Nurulloh selaku Content & Community Kompasiana, Mas Roderick Adrian Mozes selaku Fotografer Kompas.com dan Bapak Okto Rinaldi selaku Kepala Devisi Talenta PLN. Keempat peserta magang yang tampil presentasi adalah Bapak Moch. Qohar dari Jakarta, Ibu Arustie Utami atau lebih akrab disebut Dhini Utami dari bagian Transmisi Jawa bagian Barat, Bapak Agus Yuswanta dari PLN wilayah Bangka-Belitung dan Bapak Moch. Arief Fachieudin dari bagian Sertifikasi dan Marketing. Dalam presentasinya mereka memaparkan pengalaman selama magang. Mereka berempat telah mempunyai akun Kompasiana dan posting tulisan berupa opini dan liputan, termasuk informasi seputar PLN.

m-qohar-pln-57276991e4afbd3b092dae46.jpg
m-qohar-pln-57276991e4afbd3b092dae46.jpg
Pak Qohar sedang menyampaikan presentasinya (dok pri)

 Perserta magang yang tampil pertama adalah Bapak Mohammad R. Qohar dari Jakarta. Berlatar belakang sebagai pegawai dibidang Accounting sekarang Pak Qohar ditugaskan di bagian Humas. Beliau mengakui bahwa bukan termasuk orang yang pandai bicara karena selama ini pekerjaannya lebih banyak berhadapan dengan komputer dan angka-angka. Mengikuti pelatihan ini benar-benar menjadi tantangan dan terasa sulit baginya di awal. Namun dengan pelatihan dari Kang Pepih, prinsip 5W1H sangat jitu untuk mendobrak kesulitannya dalam menulis.

 Satu hal yang menunjukkan optimisme dari Pak Qohar adalah “Kalau orang lain bisa, kenapa saya tidak?” Pak Qohar juga termasuk orang yang belum akrab dengan sosial media, namun sejak mengikuti pelatihan ini mau tidak mau beliau menjadi selalu berkutat dengan gadgetnya. Untuk menulis artikel beliau harus benar-benar duduk dan konsentrasi menulis. Suatu pagi, Pak Qohar merasa heran kenapa ada yang aneh dengan Gadgetnya, ia merasa ada yang mengacak-acak. 

Ketika bertanya pada istrinya, ternyata istrinya yang menjamah gadgetnya miliknya dan melihat-lihat interaksinya. Rupanya kebiasan bergadget setelah pulang kantor menimbulkan kecurigaan dari sang istri. Ketawalah kami seruangan, atas kejujuran Pak Qohar. Salut dengan usaha, Pak Qohar. Kesulitan yang dihadapinya berusaha untuk ditekuni dan dijawab. Pak Qohar dinilai juri Ridho Utomo, visualisasinya kurang menantang saat presentasi sehingga tampak kurang menarik. Sementara penanya dari Kompasianer banyak bertanya seputar listrik token, seperti artikel yang telah ditulisnya.

akun-dhini-utami-jpg-572769e7ec96738e147049b9.jpg
akun-dhini-utami-jpg-572769e7ec96738e147049b9.jpg
Akun Ibu Dhini Utami di Kompasiana (sumber : Kompasiana)

Peserta kedua yang menampilkan presentasinya adalah  Ibu Sumber Arustie Utami atau lebih akrab disebut Dhini Utami yang bertugas di bagian Transmisi Jawa Bagian Barat. Ibu Dhini menyampaikan keterlibatannya dalam pembebasan lahan untuk transmisi, dari penjelasannya terlontar bahwa banyak masyarakat yang keberatan bila tempat tinggalnya dilewati jalur transmisi karena berasumsi akan berdampak buruk bagi kesehatan. Padahal PLN telah melakukan riset bersama Universitas Indonesia bahwa hal tersebut tidaklah benar. 

Hal-hal semacam ini adalah bentuk informasi yang bisa mengedukasi masyarakat untuk bisa mengubah asumsi negatifnya. Melalui akun dhini utami, dapat terlihat bahwa Ibu Arustie Utami begitu enjoy mengikuti Akademi Menulis Kompasiana-PLN. Gaya kepenulisan beliau  menarik bagi pembaca. Ibu Arustie mendapat pujian dari juri atas postingannya di Kompasiana, beliau mendapat tantangan dari juri, bagiamana peran dari humas PLN agar positioning PLN dapat meningkat setelah adanya pelatihan ini

tulisan-agus-yuwanta-jpg-57276a4af096730c0ba6f4dd.jpg
tulisan-agus-yuwanta-jpg-57276a4af096730c0ba6f4dd.jpg
Artikel Bapak Agus Yuswanta di Kompasiana (sumber : Kompasiana)

Bapak Agus Yuswanta sebagai peserta ketiga berasal dari Bangka Belitung. Pak Agus rupanya sudah lebih familiar dengan media. Beliau sering mengisi web PLN di daerahnya dan memberi informasi kepada awak media. Mungkin kebiasaannya masih terbawa sehingga gaya kepenulisannya pun lebih bernuansa berita. Tulisan yang diposting di Kompasiana sangat menarik, yaitu : Kisah Pulihkan Listrik Saat Banjir : Dani Empat Jam di Atas Pohon. Dari kisah ini pembaca akan mengetahui, bagaimana upaya PLN di saat banjir dan bagaimana kerja petugas PLN dalam mengatasinya serta kerjasama dengan masyarakat sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun